Stafsus Erick Thohir: Proses BSI Jadi Bank BUMN Masuk Tahap Finalisasi
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkap proses Bank Syariah Indonesia (BSI) jadi Bank BUMN sudah dalam tahap finalisasi. Dengan demikian, dalam waktu dekat rencana ini akan segera terealisasi.
Arya melihat adanya peluang pengembangan lebih baik jika BSI menjadi BUMN. Ini jadi alasan yang cukup kuat untuk merealisasikan hal tersebut.
"BSI ini yang kita liat punya peluang, jadi BSI kita dorong jadi BUMN gitu," katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, Kamis (29/9).
Dalam prosesnya, Arya mengakui ada sejumlah tahapan yang masih harus dilakukan Kementerian BUMN dan BSI. Namun demikian, dia tak merinci tahapan yang akan dilakukan.
Arya juga enggan berkomentar lebih jauh soal kabar masuknya Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah) ke ekosistem BSI. Dia hanya memastikan kalau prosesnya segera selesai.
"Harusnya enggak lama. Mudah-mudahan sebentar lagi. Ya tinggal final, kira-kira tinggal di ujung lah," ucapnya.
Mengacu porsi saham yang ada di BSI, Bank Mandiri memiliki saham sebesar 50,83 persen. Kemudian, Bank Negara Indonesia atau BNI 24,85 persen, Bank Rakyat Indonesia atau BRI 17,25 persen, dan pemegang saham lainnya, termasuk publik 7,08 persen.
Saat ini, pemerintah memiliki 1 lembar saham yang disebut saham merah putih. Ini disebut jadi bukti kendali pemerintah di BSI.
Namun, Arya memandang kalau jumlah itu masih belum cukup. Maka, salah satunya adalah membuat BSI menjadi Bank BUMN secara mandiri.
Kata Erick Thohir
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir buka suara kembali soal rencana Bank Syariah Indonesia menjadi bank BUMN. Namun demikian, Erick enggan berkomentar panjang mengenai rencana tersebut. Hanya saja, dia menekankan posisi porsi saham pemerintah yang ada di BSI.
Untuk diketahui, pemerintah memiliki 1 lembar saham di BSI. Sisanya, ada BRI, BNI, dan Mandiri dengan kepemilikan terbesar sekitar 50 persen. Satu lembar saham ini dianggap sebagai syarat yang bisa memberikan kesan bahwa ada kendali pemerintah terhadap BSI. Disamping saham dari 3 bank BUMN tadi.
"Kan BSI udah punya saham merah putihkan," kata dia saat ditemui di komplek DPR RI, Jakarta, Selasa (20/9).
Sementara itu, soal rencana Right Issue BSI guna membidik dana Rp5 triliun, Erick belum mengamini itu akan dilakukan pada Kuartal IV tahun ini. Meski dia tak merinci soal aksi korporasi tersebut.
Dia masih menimbang kondisi ekonomi makro Indonesia sebagai momentum tepat dalam melakukan aksi korporasi. "Sabar, kan kondisi makro ekonomi kita harus pas gitu," ujarnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaBRI kembali menghadirkan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang dipersembahkan oleh Tabungan BRI Simpedes pada 26-27 Agustus 2023 di Taman Candra Wilwatika, Pandaan.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca Selengkapnya