Inilah kisah akhir Si Singamangaraja XII dalam Perang Batak
Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang nama Raja Si Singamangaraja? Beliau adalah tokoh yang penting dalam Perang Batak. Setelah mengalami serangan oleh Belanda di wilayah sekitar, Si Singamangaraja XII dan sisa pasukannya melanjutkan perlawanan menuju Huta Puong. Pada bulan Juli tahun 1889, Si Singamangaraja XII kembali melakukan serangan untuk melawan perluasan yang dilakukan Belanda. Di Huta Puong ini pasukan Si Singamangaraja XII bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun di tanggal 4 September 1899, Huta Puong berhasil direbut oleh Belanda.
Setelah jatuhnya Huta Puong, Si Singamangaraja XII membuat pertahanan di wilayah Pakpak dan Dairi. Pasukan Belanda yang dipimpin oleh van Daden melakukan gerakan sapu bersih pada titik pertahanan dari Aceh sampai tanah Gayo, termasuk yang ada di tanah Batak. Pada tahun 1907, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Hans Christoffel fokus untuk melakukan penangkapan terhadap Si Singamangaraja XII. Si Singamangaraja XII akhirnya berhasil dikepung di sekitar wilayah segitiga Barus Sidikalang dan Singkel.
Dalam pengepungan ini, Belanda menangkap Boru Sagala, istri Si Singamangaraja XII dan dua anaknya. Meskipun demikian, Si Singamangaraja XII tetap bertahan dan nggak menyerah. Akhirnya, tanggal 17 Juni 1907, pasukan Belanda diarahkan untuk menangkap Si Singamangaraja XII di pos pertahanannya di Aik Sibulbulon di daerah Dairi.
Dalam keadaan yang sangat kritis itu, Si Singamangaraja XII dengan putera-puteranya tetap bertahan dan melakukan perlawanan sekuat tenaga. Namun, dalam pertempuran itu Si Singamangaraja XII berhasil tertembak begitu juga dengan kedua putranya yang ikut berjuang melawan Belanda. Dengan itu, bisa dikatakan bahwa Perang Batak ini sudah berakhir. Namun, gugurnya para pahlawan nggak membuat para rakyat menyerah.
(mdk/iwe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sisingamangaraja XII juga dikenal sebagai Raja Tuan Marhajan Siregar, adalah seorang pahlawan dari Tanah Batak.
Baca SelengkapnyaSang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.
Baca SelengkapnyaBukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaIa merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaDalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaSamin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca Selengkapnya