Merdeka.com - Sejak dulu hingga sekarang dugaan tentang keberadaan makhluk hidup selain manusia di alam semesta memang selalu jadi perbincangan. Namun apa benar jika sosok makhluk lain yang kerap disebut alien itu nyata?
Berdasarkan pengamatan mahluk hidup di Bumi saja, ternyata kehidupan (umumnya bakteri) bisa bertahan di kondisi-kondisi ekstrem yang dulunya pernah dikira tidak mungkin bisa ditinggali. Contoh lingkungan ekstrem yang ternyata justru banyak makhluk hidup itu di dekat hydrothermal vent. Bahkan banyak spesies Archaea bakteria yang hidup di lingkungan yang tidak punya oksigen sama sekali dan bersuhu tinggi (sekitar 60-80 derajat Celcius) seperti di kolam-kolam air panas vulkanik.
Kalau syarat kehidupan itu adanya air dalam bentuk cair, punya material organik dan ada sumber energi yang bisa di manfaatkan, berarti airnya nggak perlu ada di permukaan? Di laut dalam di sekitar hydrothermal vent kehidupan bisa muncul. Sementara itu ilmu pengetahuan sebelum tahun 1970an, saat itu para ilmuwan menyangka nggak mungkin ada kehidupan di sana karena keadaan yang sangat beracun bagi sebagian besar mahluk hidup.
Tapi setelah tahun 70an, para ilmuwan baru tahu kalau dalam kondisi ekstrem vulkanik bawah laut bisa ada makhluk hidup. Di tempat lain di alam semesta kita ternyata ada tempat yang seperti itu. Bahkan letaknya 'nggak terlalu jauh' dari Bumi. Sebab keadaan yang mirip dengan hydrothermal vent itu juga ada di beberapa satelit yang ada di sistem tata surya kita.
Salah satu satelit yang diduga punya lautan di bawah lapisan es di permukaannya itu bulan Europa. Di bawah lapisan es Europa setebal 10-15 km, diduga punya laut yang dalam (sekitar 100 km). Keberadaan air dalam bentuk cair ini diduga diakibatkan oleh tidal heating yang artinya ada gesekan antara inti satelit dengan lapisan di atasnya. Gesekan ini muncul karena adanya perbedaan gerak memutar (rotasi) satelit dengan gerak satelit mengelilingi Jupiter. Panas yang dihasilkan oleh gesekan itu yang bikin es menjadi cair dan membentuk lautan yang luas. Di dasar laut bulan Europa ini hasil dari panas gesekan itu ada yang membentuk gunung api vulkanik, ada juga yang yang berbentuk hydrothermal vent. Pada tempat-tempat seperti itulah, diduga kehidupan di bulan Europa akan ditemukan.
Berdasarkan fakta yang kita ketahui sekarang tentang bulan Europa yang juga memiliki laut dan juga aktivitas vulkanik di dasar lautnya, bisa dibilang bahwa Europa memiliki kondisi yang memungkinkan untuk bakteria, dan makhluk-makhluk bersel satu bisa muncul. Jika organisme bersel satu bisa hidup, bisa saja organisme-organisme tersebut dapat mengubah keadaan laut di satelit Europa untuk bisa menyokong kehidupan yang lebih kompleks, seperti yang terjadi di Bumi ini.
Sampai dengan saat ini, NASA sudah menargetkan tahun 2020 akan mengirim wahana yang bisa menjelajah di lautan Europa sana. Jadi, mungkin saja dalam waktu kurang lebih 4 tahun lagi, kita akan menemukan kehidupan pertama di luar planet Bumi. Kalau ternyata di Europa ada kehidupan, berarti kemungkinan besar di tempat-tempat yang mirip seperti itu seperti satelit Ganymade, Enceladus, dan tempat-tempat lainmya yang mirip juga mengandung kehidupan. Mungkin saja kehidupan, apalagi kehidupan tingkat rendah (bersel satu), tidaklah langka di alam semesta ini.
[iwe]Semangat Sehat dan Kreatif Antarkan Guru SMK di Samarinda Raih Prestasi Nasional
Sekitar 7 Bulan yang lalu4 Hal Ini Perlu Jadi Perhatian Orang Tua Saat Anak Sekolah dari Rumah
Sekitar 8 Bulan yang laluMPR Dorong Restrukturisasi Sistem, Jaga Kualitas Pendidikan Selama Pandemi Covid-19
Sekitar 10 Bulan yang laluPengenaan PPN Mempersempit Akses Pendidikan Masyarakat Kelas Bawah
Sekitar 11 Bulan yang laluAstra Buktikan Dukungannya Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia
Sekitar 11 Bulan yang laluQuipper Scholarship Awards 2021 Bagikan Beasiswa Senilai Rp 40 Miliar
Sekitar 1 Tahun yang laluBerkenalan dengan Simbol Mandala dan Cara Membuatnya di Episode 76 Belajar Dari Rumah
Sekitar 1 Tahun yang laluMenghitung Jarak Antar Negara ASEAN dengan Skala Peta di Program Belajar dari Rumah
Sekitar 1 Tahun yang laluLewat Busana Khas Negara Asia Tenggara, Ajak Anak Kenali ASEAN dan Budayanya
Sekitar 1 Tahun yang laluBermodal Rumus Skala, Ajak Anak Hitung Jarak Kota Antar Negara Tetangga dengan Mudah
Sekitar 1 Tahun yang laluApa Itu Lahan Gambut? Ajak Anak Pahami Konsepnya Lewat Cerita Menarik
Sekitar 1 Tahun yang laluQuipper Gelar Tryout Online UTBK Nasional
Sekitar 1 Tahun yang laluAjak Anak Belajar Menghemat Air, Cerita Ini Bisa Bantu Pemahamannya
Sekitar 1 Tahun yang laluBriket Biomassa: Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Penting Dikenali Anak-Anak
Sekitar 1 Tahun yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 12 Menit yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 9 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 10 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 11 Jam yang laluCovid Hari Ini 25 Mei 2022: Kasus Positif dan Aktif Meningkat
Sekitar 12 Jam yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 14 Jam yang laluPBB Puji Keberhasilan Indonesia Kendalikan Pandemi Covid-19
Sekitar 15 Jam yang laluPakar Nilai Indonesia Belum Bisa Bebas 100 Persen dari Pandemi Covid-19
Sekitar 16 Jam yang laluKasus Covid-19 Mereda, Klaim Asuransi BRI Life Turun 20 Persen
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jokowi Hapus Aturan PPKM? Ini Penjelasan Menko Muhadjir
Sekitar 17 Jam yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 17 Jam yang laluKemenkes Ungkap Syarat yang Harus Diketahui Sebelum Lepas Masker di Tempat Umum
Sekitar 21 Jam yang laluGibran: Jangan Buru-Buru Buka Masker
Sekitar 1 Hari yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 14 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 21 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami