Kesan Pertama Menjajal All New Hyundai Stargazer, Langsung di Pabriknya
Merdeka.com - Sejumlah media termasuk Merdeka.com mendapat kesempatan menjajal mobil baru Hyundai Stargazer di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, kemarin (21/7). Acara ini bertajuk Stargazer Media Experience.
Hyundai Stargazer bermain di segmen Low MPV, sebagai pesaing baru All New Toyota Avanza dan Veloz, All New Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Suzuki Ertiga.
Sebelum mencicipi All New Hyundai Stargazer, kami mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi mobil Hyundai di pabrik Cikarang ini. Kami melihat proses produksinya, mulai tahap press, body, dan assembly. Tahapan paint dan engine tidak diperlihatkan karena alasan teknis.
Di pabrik berkapasitas 150.000 unit per tahun ini, Hyundai sudah memproduksi mobil made in Indonesia: Creta (Compact SUV), Ioniq 5 (EV), dan Santa Fe (SUV).
Woojune Cha, Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia, menjelaskan kami akan melanjutkan komitmen Hyundai sebagai customer-centric brand melalui Hyundai Stargazer.
"Produk terbaru ini menjadi jawaban dari gaya hidup masyarakat yang aktif, dinamis, dan didesain untuk menyesuaikan karakteristik serta kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang positif untuk Stargazer dari para pelanggan di Indonesia,” ujar Cha di pabrik Hyundai Cikarang, Kamis (21/7).
Kami berkesempatan mencicipi All New Stargzer Prime, tipe tertinggi yang dibanderol Rp 307 jutaan.
Kesan Eksterior
©2022 Merdeka.com
Desain eksterior memang cukup menggoda dibandingkan model lain yang kini beredar di pasar. Terutama bagian depannya berkat desain DRL Horizontal, yang memanjang dari ujung ke ujung di atas gril. Bila DRL ini menyala memang sangat menarik dilihat saat malam hari atau di tempat gelap. Tampilannya ini menjadi flagship lamp Stargazer yang membedakannya dibandingkan model lainnya.
Senada dengan bagian wajahnya, di bagian belakang Hyundai menyematkan flagship lamp pula yang dinamakan Distinctive H Rear Lamp. Lampu belakang ini bila menyala akan menyerupai huruf H. Lampu berbentuk H nan simetris kabarnya melambangkan keseimbangan, kesatuan, dan keharmonisan yang menghubungkan Indonesia, dari bagian Timur hingga Barat.
Secara keseluruhan, desain eksterior cenderung modern ketimbang sporty. Ruang mesin atau bonnet yang pendek menjadikannya mirip-mirip desain premium MPV yang cenderung pendek bonnet-nya. Seperti Hyundai Staria.
Kesan Interior
©2022 Merdeka.com
Kabin All New Stargazer memang berkesan berkualitas. Desain dasbor juga menarik dengan desain headunit ukuran 8 inci ala desain mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Desain transmisi IVT juga berkesan modern. Materialnya baik, tapi hasil akhir berupa warnanya kurang mencerminkan itu.
Yang patut diapresiasi adalah kabinnya yang berkesan lapang. Headroom di baris pertama tinggi, begitu juga di baris kedua dan ketiga. Selain itu, peserta juga langsung merasakan suasana interior mewah karena ada Ambient Mood Light. Headunit-nya sudah mendukung konektivitas smartphone baik Android maupun iOS. Selain itu, terdapat juga wireless charging yang dapat membantu mengisi smartphone.
Kami mendapat tipe Prime dengan jok captain seat (optional). Kehadiran Captain Seat membuat kabin baris kedua makin lapang dan nyaman yang didukung arm rest. Headroom dan legroom di baris ini sangat baik untuk ukuran rata-tata tubuh orang Indonesia 170 cm. Selain membuat interior terlihat lebih elegan dan mewah, captain seat ini menampilkan kabin yang lebih luas dan lega karena adanya ruang kosong di tengah kabin.
Kesan kabin mewah di All New Stargazer tipe Prime terasa dengan material baik antara plastik keras dan soft touch.
Kesan Performa
©2022 Merdeka.com
Yang sangat dinanti-nanti adalah performa All New Stargazer. Mengusung mesin Smartstream G1.5 MPI Inline 4 cylinder yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 115 ps per 6.300 rpm dan torsi maksimal hingga 143,8 Nm per 4.500 rpm.
Pada kesempatan kedua, merdeka.com menjadi pengemudi di All New Stargazer tipe Prime warna merah. Area Proving Ground Test Track di pabrik Hyundai menjadi arena ujian pertama kami.
Trek ini terdiri dari jalanan lurus, jalanan berbelok 180 derajat, tanjakan, dan turunan. Dengan fitur smart start engine, kami menyalakan mesin Stargazer. Suara mesin lemah terdengar dari dalam kabin. Kesenyapannya cukup baik.
Dari empat mode berkendara di Stargazer: Eco, Normal, Smart, dan Sport, kami menjejal mode Normal lebih dulu. Kesannya, mesin cukup bertenaga. Dengan transmisi IVT, perpindahan gigi pun terasa halus. Kami diizinkan memacu Low MPV ini dengan kecepatan 80-100 km per jam. Dari 0-80 km per jam, mesin berakselerasi cukup baik dengan mode normal. Sayang setiap jurnalis hanya boleh mencoba satu putaran. Tapi saat memindahkan drive mode ke sport, mesin lebih berkarakter. Kesannya suara mesin lebih "galak" dengan respons lebih cepat sejak putaran bawah. Nah, suspensinya juga terasa empuk dan kendaraan juga terasa stabil.
Transmisi IVT cukup enak dirasakan. Mobil terasa smooth melaju dan cukup responsif saat ada kebutuhan untuk akselerasi. Sayang waktu uji yang pendek jadi terasa kurang mengekspolorasi urusan ini.
Saat jalanan menanjak, berisi tiga orang dewasa, kami merasakan tiada kendala meski drive model Normal. Dilengkapi fitur Hill-Start Assist Control (HAC) tak perlu khawatir lagi di medan jalan tanjakan atau turunan. Sebab komputer akan menahan mobil sekitar 5 detik saat mau menanjak atau menurun.
So, sebagai pendatang baru di segmen Low MPV, All New Stargazer patut dipertimbangkan sebagai mobil keluarga. Kesan modern dan futuristik kuat di Stargazer. Apalagi ada fitur BlueLink yang bisa mengakses kendaraan dari ponsel pintar pengguna, plus fitur SOS untuk urusan darurat di jalan.
Keluarga modern di Indonesia terutama yang punya anak di atas usia balita jadi punya pilihan enarik di pasar Low MPV terkini yang banyak menjual kesan "sporty".
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran yang tiba dengan dengan menggunakan mobil Toyota Alphard putih langsung disambut warga sekitar ruumah susun Muara Baru.
Baca SelengkapnyaAda beragam hadiah yang diberikan salah satunya mobil listrik Hyundai Ioniq 5.
Baca SelengkapnyaDi pengujung tahun ini, PT Astra Honda Motor (AHM) dikabarkan meluncurkan produkterbarunya besok, Kamis (21/12). Patut diduga motor baru itu Honda Giorno+.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga jual Hyundai Kona Electric 2024 untuk pasar Amerika Serikat mulai US$ 32.675, setara Rp 510 juta.
Baca SelengkapnyaKonser Indonesia Maju ini dihadiri langsung Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda.
Baca SelengkapnyaPola Batik Kawung ini mencerminkan persatuan dan harmoni sejalan dengan visi global Hyundai.
Baca SelengkapnyaUcok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaProfesi tak main-main warga di Arab Saudi sampai bisa beli mobil sport. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnya