Ini Dua Strategi Utama ExxonMobil Lubricants Indonesia Tembus Kelompok 'Top 3'
Merdeka.com - Pabrikan pelumas merek Mobil dan Federal Oil, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), mengincar masuk kelompok elite pasar pelumas di Indonesia. EMLI menargetkan kelompok tiga besar di bisnis pelumas Tanah Air.
Patrick Adhiatmadja, Head of Indonesia Lubricants Market Indonesia EMLI, menjelaskan target top 3 ditetapkan karena pasar pelumas di Indonesia sangat menarik. Perusahaan optimistis produknya mampu menembus pasar dengan kelebihan memiliki based oil sendiri. Based oil ini kemudian ditambahkan aditif untuk diolah menjadi produk pelumas yang dipasarkan dengan merek Mobil dan Federal Oil.
"Resep untuk menjadi pemain utama di pasar pelumas Indonesia sudah ada, tapi perlu waktu untuk merealisasikannya," kata Patrick saat media gathering virtual, baru-baru ini.
Menurutnya, strategi untuk mencapai target itu ada dua. Pertama, melakukan konsolidasi ke dalam, setelah perusahaan mengakuisisi PT Federal Karyatama (FKT) pada 2018 sehingga menjadi memegang hak pemasaran pelumas merek Federal Oil di Indonesia.
Perusahaan perlu melakukan integrasi dua organisasi yang masing-masing punya kekuatan unik, yakni Federal Oil kuat di pasar pelumas kendaraan bermotor roda dua, sedangkan Mobil kuat di pasar komersial, industri, atau B2B.
"Kami kuatkan dulu masing-masing itu supaya solid," ujarnya.
Strategi kedua, setelah organisasinya solid yang menjadi pondasi ke depan, adalah melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Setelah itu pengembangan merek dan relasi dengan konsumen.
Bila semua itu bisa dilakukan, kami optimistis bisa mencapai pasar lebih baik.
"Kami bisa menang secara fair dan jujur di pasar pelumas Indonesia," tegasnya.
Data Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) menyebutkan kapasitas terpasang pabrik pelumas di Indonesia mencapai 2 juta kiloliter per tahun. Sebanyak satu juta kiloliter diserap pasar domestik, sedangkan sisanya diekspor ke mancanegara.
Khusus pasar domestik, 60 persen untuk konsumen industri dan 40 persen untuk otomotif. Saat ini pasar pelumas di Indonesia dikuasai oleh merek-merek lokal dengan pangsa pasar sekitar 75 persen. Pemerintah memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pemasaran produk pelumas di Tanah Air.
Jangkau 10 Juta Konsumen Indonesia
Patrick menjelaskan saat ini EMLI mendukung banyak bisnis baik B2C maupun B2B di Indonesia. Tidak hanya untuk konsumen roda dua, tapi juga roda empat dan konsumen industri seperti transportasi, manufaktur, pertambangan, dan energi.
"Saat ini EMLI menjangkau lebih dari 10 juta konsumen di Indonesia dengan merek Federal Oil, dan lebih dari 15 ribu bengkel independen yang dilayani melalui jaringan distributor di seluruh Indonesia. Kami akan terus berupaya melakukan integrasi jaringan distribusi penjualan dengan fokus pada area-area potensial meliputi wilayah-wilayah di Jawa, Bali, dan Sumatera," pungkas Patrick.
Pasca-Akuisisi Federal Oil
©2020 Merdeka.com
Pasca-akuisisi di 2018 silam, FKT fokus memproduksi pelumas-pelumas merek Mobil dan Federal Oil di pabrik berkapasitas 700 ribu barel per tahun dengan proses produksi pelumas berstandar internasional di kawasan industri Cilegon, Banten.
Khusus produk pelumas merek Mobil, saat ini masih dilakukan pemindahan produksi secara bertahap dari pabrik ExxonMobil di Jurong, Singapura. Hal ini ditandai dengan seremoni penuangan pertama produk pelumas Mobil Super Moto di Cilegon pada Februari lalu.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPana Oil Indonesia bekerja sama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membantu mitra distributor dan retailer di ekosistem bisnis pelumas.
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnya