Daihatsu Prediksi Pasar Mobil Mei Lebih Buruk dari April
Merdeka.com - Daihatsu Indonesia memprediksi penjualan ritel pada Mei ini lebih jelek dari bulan lalu (April). Padahal April lalu penjualan ritel mobil nasional turun lebih dari 50 persen menjadi 24.300 unit dibandingkan Maret.
Daihatsu juga mengalami penurunan penjualan lebih 50 persen jadi 5.160 unit di April lalu. Merek asal Jepang ini merupakan pemain terbesar kedua di pasar otomotif Indonesia selama satu dekade terakhir.
Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, mengaku rendahnya penjualan Mei juga karena faktor libur hari raya Idul Fitri sehingga waktu bekerja lebih sedikit dari bulan sebelumnya. Bila melihat tren penjualan ritel yang menurun mulai Maret, maka penjualan Mei juga akan menurun dari April.
Faktor lainnya, pandemi covid-19 yang belum mereda, daya beli masyarakat yang berkurang, dan persetujuan leasing kendaraan yang kini lebih ketat dari sebelumnya.
"Saya kira kondisi pasar di Mei akan lebih jelak lagi. Paling pasar akan menurun sekitar 40 persen, jadi penjualan ritel nasional di Mei tak lebih dari 15 ribu unit," ujar Amelia saat wawancara video secara online, Kamis (14/5).
Padahal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan normal per bulan rata-rata 80 ribu unit.
Penjualan di Jakarta Turun akibat PSBB
©2014 Merdeka.com
Pada April, penjualan ritel Daihatsu hanya 5.160 unit, turun lebih dari 50 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
DKI Jakarta yang biasanya berkontribusi 30-35 persen per bulan saat waktu normal, kini menurun menjadi 26 persen, akibat penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB).
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), menjelaskan saat pasar DKI Jakarta turun kontribusinya, pasar Sumatera justru naik menjadi 20 persen dari semula 16 persen.
"Pasar lainnya masih tetap sama seperti pasar Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan," tambah Hendrayadi pada kesempatan sama.
Yang menarik pada masa PSBB ini, lanjut dia, penjualan Daihatsu secara tunai alias non-kredit meningkat dari sebelumnya. Waktu normal penjualan Daihatsu sebanyak 80 persen secara kredit, 20 persen tunai. Sedangkan pada April lalu, yang membeli secara tunai naik menjadi 25 persen. Dan pertengahan Mei ini, yang membeli secara tunai naik lagi menjadi 35 persen.
"Dengan kata lain, pembeli Daihatsu di April sebagian besar adalah kustomer lama, repeat order atau replace unit. Sementara pembeli mobil pertama cenderung menurun," pungkasnya.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca SelengkapnyaSelama tahun lalu, Daihatsu Indonesia membukukan penjualan ritel sebesar 194.108 unit, naik 2,9% dibandingkan periode sama 2022.
Baca SelengkapnyaBersama prinsipal, ADM memastikan semua mobil Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak punya masalah kualitas dankeselamatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daihatsu Motor Co Ltd hentikan sementara pengiriman mobil Daihatsu yang diproduksi saat ini baik di pasar Jepang maupun luar negeri kemarin (20/12).
Baca SelengkapnyaMobil hybrid makin populer di Indonesia sejak era elektrifikasi. Volume penjualannya tumbuh hingga mencapai hampir 70 ribu unit di tahun ini.
Baca SelengkapnyaTotal penjualan mobil hybrid Toyota mencapai 33.603 unit per November, meraih pangsa pasar 54,3 persen di pasar otomotif Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga mobil bekas Daihatsu Ayla April 2024, lengkap dengan spesifikasinya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMobil bekas dengan harga Rp150 juta memang menarik untuk diboyong, apalagi bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada 5 mobil bekas dengan harga di bawah Rp100 juta yang dapat dijadikan pilihan. Yuk simak!
Baca Selengkapnya