Merdeka.com - Pasar otomotif Indonesia masih menjanjikan pascapandemi. Pada tahun lalu pasar tumbuh sekitar 50 persen menjadi 800.000 unit, setelah terpuruk pada 2000 akibat terdampak pandemi Covid-19.
Pertumbuhan pasar itu akibat kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah sebesar 0 persen sejak Maret-Desember 2021. Tanpa relaksasi itu, sulit dicapai pertumbuhan itu.
Hal ini disampaikan Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dalam acara Indonesia Industry Outlook (IIO) oleh Inventure-Alvara-Ivosight, Rabu (9/2).
Menurut Amelia, jika dibandingan negara-negara maju di Asia dan Eropa, kepemilikian mobil di Indonesia terbilang masih kecil. Meski transportasi publik di Indonesia hari ini semakin membaik, kebutuhan mobil pasti akan tetap ada.
Dia membandingkan Indonesia dengan Jepang. Di Jepang, transportasi publik berkembang sangat luar biasa. Namun, permintaan pasar untuk otomotif (khususnya mobil) masih tinggi.
“Artinya angkutan umum bukan jadi halangan industri otomotif berkembang," tegasnya.
Lebih lanjut, kata Amel, selain relaksasi (PPnBM), ada dua faktor penting yang membuat industri otomotif tumbuh dan berkembang pesat. Yakni kemampuan daya beli masyarakat dan kesehatan industri leasing/pembiayaan.
Sementara hasil riset Inventure -Alvara menyebutkan, mayoritas responden (70,6 persen) tidak mau membeli mobil 6 bulan ke depan, jika kebijakan PPnBM dihapuskan.
Kemudian sebanyak 61,8 persen responden mengatakan sebaliknya, yaitu lebih tertarik menggunakan transportasi umum dibanding menggunakan mobil pribadi. Terutama dengan semakin bagusnya fasilitas bus antarkota dibarengi dengan menurunnya kasus Covid-19.
Menurutnya, kemampuan dan daya beli masyarakat ini berkaitan dengan pendapatan/income. Salah satu yang mendongkrak daya beli masyarakat adalah investasi pemerintah di sektor infrastruktur.
“Lebih related dan direct adalah daya beli termasuk meningkatnya pendapatan per kapita nasional/GDP," ucapnya.
Kemudian faktor lain pendukung industri otomotif nasional adalah leasing yang sehat. Pasalnya, sekitar 80 persen pembiayaan otomotif berasal dari kredit, terutama di daerah. Maka itu, leasing harus bisa memfasilitasi skema bunga yang menarik.
Leasing yang sehat, bunganya harus terjangkau. Jika industri leasing berkembang dengan baik, industri otomotif berkembang dengan baik.
Pada Januari tahun ini, penjualan mobil sekitar 80.000 unit, tumbuh dobel dari Januari 2021 yang tercatat 54.000 unit.
“Tahun ini ada relaksasi (pajak), tapi jumlahnya lebih kecil. Harga mobil di bawah Rp 200 juta akan mendapat 0 persen hingga Maret. Insentif ini diberikan secara adil untuk semua merek,” pungkas Amel.
Advertisement
Canggih, Start GPS Tawarkan Inovasi Terkini Manajemen Transportasi
Sekitar 7 Jam yang laluBiaya Perawatan Terjangkau, Suzuki Ignis Punya Value for Money Tinggi
Sekitar 1 Hari yang laluHai Ford Fans, Diler 3S Pertama Jakarta Hadir di Mampang
Sekitar 2 Hari yang laluMitsubishi Motors Perluas Fasilitas Bodi & Cat di Karawang, Jawa Barat
Sekitar 2 Hari yang laluTempati Booth Terbesar, Toyota Bawa 25 Model Kendaraan di GIIAS 2022
Sekitar 2 Hari yang laluSpesial, Mobil Listrik Mini DFSK Meriahkan GIIAS 2022
Sekitar 3 Hari yang laluKabar Stop Produksi, Toyota Indonesia Jamin Pasokan Sedan Vios
Sekitar 4 Hari yang laluIndonesia Kantongi Komitmen Investasi Triliunan Rupiah dan Ribuan Lapangan Kerja
Sekitar 5 Hari yang laluBersama XRT, Xpander AP4 Jadi Mobil Keluarga Pertama yang Berlaga di Kejurnas Rally
Sekitar 5 Hari yang laluHonda Racing Simulator Championship Musim 3 Buka Pendaftaran Peserta Internasional
Sekitar 5 Hari yang laluJangan Pedulikan Namanya, Ban Serep Mobil Mesti Dirawat dengan Rutin
Sekitar 5 Hari yang laluBerpengalaman di ASEAN, Carro Perkuat Bisnis Mobil Bekas MPMX
Sekitar 5 Hari yang lalu3 Alasan Utama yang Bikin Mobil Listrik Begitu Digandrungi Sekarang Ini
Sekitar 1 Minggu yang laluKetika Penyu Tersenyum Lebar di Perancak, Bali
Sekitar 1 Minggu yang laluMinta Perlindungan LPSK, Bharada E Ajukan JC Mau Ungkap Semuanya
Sekitar 11 Menit yang laluUngkap Nama-Nama Pembunuh Brigadir J, Bharada E Minta Jadi Justice Collaborator
Sekitar 20 Menit yang laluLPSK Tunggu Permohonan Bharada E Jadi Justice Collaborator
Sekitar 31 Menit yang laluFerdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Ini Kata Ayah Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluMinta Perlindungan LPSK, Bharada E Ajukan JC Mau Ungkap Semuanya
Sekitar 11 Menit yang laluUngkap Nama-Nama Pembunuh Brigadir J, Bharada E Minta Jadi Justice Collaborator
Sekitar 20 Menit yang laluLPSK Tunggu Permohonan Bharada E Jadi Justice Collaborator
Sekitar 31 Menit yang laluFerdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Ini Kata Ayah Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluMinta Perlindungan LPSK, Bharada E Ajukan JC Mau Ungkap Semuanya
Sekitar 11 Menit yang laluLPSK Tunggu Permohonan Bharada E Jadi Justice Collaborator
Sekitar 31 Menit yang laluPengacara: Bharada E Revisi Seluruh Keterangan Awal, Plong Setelah Ungkap Semua
Sekitar 1 Jam yang laluIrjen Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Beredar Kabar Rumah Kabareskrim Ditembaki
Sekitar 4 Jam yang laluProyek Kereta Cepat Terindikasi Banyak Masalah, PKS Usulkan Pansus Hak Angket
Sekitar 2 Hari yang laluKomisi I Minta Kemenlu Waspadai Kondisi di Taiwan
Sekitar 2 Hari yang laluMuhaimin Ajak Kader & Alumni PMII Sinergi Jadi Penopang Kemajuan Bangsa
Sekitar 2 Hari yang laluLink Live Streaming Pekan Ketiga BRI Liga 1 di Vidio Hari Ini: Borneo FC Vs Persib
Sekitar 39 Menit yang laluKopda Muslimin Tewas Keracunan, Kondisi Istri Korban Penembakan Membaik
Sekitar 4 Hari yang laluKopda Muslimin Tinggalkan Surat Wasiat untuk Anak
Sekitar 5 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami