Setelah kafilah raja Arab Saudi pergi
Merdeka.com - Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud telah mengakhiri lawatan panjangnya di Indonesia pada Minggu, 12 Maret 2017. Sepanjang 1 hingga 3 Maret, Penjaga Dua Kota Suci itu melakukan kegiatan kenegaraan di Bogor dan Jakarta. Setelah itu, liburan ke Pulau Dewata pada 4-12 Maret.
Total, Raja Salman itu berada di Tanah Air selama dua belas hari. Lebih lama tiga hari dari waktu yang direncanakan. Ini menjadi lawatan terlama dilakukan raja Arab Saudi ketujuh tersebut di Asia.
Sebelum ke Indonesia, suksesor Raja Abdullah itu berkunjung ke Malaysia selama tiga hari. Dari Indonesia, dia terbang menuju Jepang untuk melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari.
Rencananya, lanjut bertandang ke China, Maladewa, dan Yordania guna menghadiri konferensi tingkat tinggi Liga Arab.
Selama kunjungan kenegaraan di Tanah Air, Raja Salman bersama Presiden Jokowi menyaksikan penandatangan sejumlah kesepakatan kerja sama antarpemerintahan dua negara. Diantaranya, pembangunan Kilang Cilacap senilai USD 6 miliar antara Pertamina dan Saudi Aramco dan pembiayaan proyek pembangunan senilai USD 1 miliar antara Saudi Fund Development dan pemerintah Indonesia.
Di luar itu, ada juga sejumlah penandatangan kerja sama antara pebisnis Indonesia dan Arab Saudi. Antara lain, pembangunan delapan ribu rumah beserta infrastruktur di Arab Saudi senilai USD 2 miliar antara Wijaya Karya dan Adil Makki Contracting Company (AMCO). Kemudian, kerja sama energi biomassa dan pembangkit listrik energi terbarukan di Kalimantan senilai USD 100 juta-USD 200 juta antara Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau dan Kuzu Internasional.
Lalu, peningkatan turis Timur Tengah dan perbaikan fasilitas serta kuota haji antara tiga asosiasi penyelenggara ibadah tersebut di Indonesia dan At-Tayar. Lantas, penyediaan seribu perawat dan tenaga kesehatan dari Indonesia ke Arab Saudi dalam setahun ke depan antara Rumah Sakit Bunda dan Aloula Medical Care.
Dalam siaran pers Sekretariat Negara, Jokowi berjanji dalam dua bulan ke depan bakal mengutus menteri ke Arab Saudi guna merealisasikan sejumlah kesepakatan kerja sama sudah terjalin selama Raja Salman berada di Indonesia. Hal itu diucapkan Jokowi kepada Raja Salman via telepon menjelang keberangkatan pemimpin Wangsa Saud berusia 81 tahun itu menuju Negeri Matahari Terbit dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Tak ingin ketinggalan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga bakal mendorong pelaksanaan kerja sama sudah terjalin antarpengusaha dua negara.
"Kami ikut mengawal komitmen-komitmen yang sudah dicapai untuk direalisasikan segera," kata Muhammad Hasan Gaido, Ketua Bilateral Kadin Komite Timur Tengah, kepada merdeka.com, kemarin.
Atas dasar itu, Gaido pun ditunjuk menjadi ketua Indonesia-Saudi Arabis Business Council.
"Institusi ini yang akan menjalin komunikasi, baik itu dengan kedutaan Saudi, Kedutaan Indonesia, dan pengusaha-pengusaha," katanya.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami pasang surut. Sempat tak ada investasi sama sekali pada 2012, Negara Petrodolar itu perlahan mulai menanamkan modal di Indonesia sebesar USD 0,4 juta (2013) dan USD 2,9 (2014). Setahun kemudian, investasi melonjak tajam hingga USD 30,4 juta. Namun, turun drastis hingga hanya sebesar 0,9 juta pada 2016.
Jika diakumulasi, sepanjang 2012-2016, Arab Saudi hanya memiliki 82 proyek di Indonesia dengan nilai investasi sekitar USD 34,592 juta. Alhasil, Negeri Padang Pasir itu berada di peringkat 36 dalam daftar negara kontributor investasi di Indonesia.
Investasi Arab Saudi terbanyak mengalir ke sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi senilai USD 28,8 juta untuk 12 proyek. Disusul, hotel dan restoran USD 2,6 juta (17 proyek), perdagangan dan reparasi USD 2,4 juta (25 proyek). Kemudian, Pertambangan USD 0,3 juta (2 proyek); Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran USD 0,3 juta (10 proyek). Dan, jasa lainnya USD 0,1 juta (11 proyek).
Total, BKPM mencatat, Indonesia mendapat limpahan modal dari 115 negara sepanjang 2012-2106. Nilainya mencapai USD 139,951 juta untuk 66,135 proyek.
Investasi terbesar masih berasal dari Singapura senilai USD 30,440 juta untuk 12,585 proyek. Diikuti Jepang USD 18,152 juta (7,705 proyek), dan Korea Selatan USD 7,561 juta (7,607 proyek).
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaTentu tak enak jika selalu disalahkan. Luapkan perasaan Anda lewat kata-kata selalu salah ini.
Baca Selengkapnya