Penjaga ruh dari Kebumen
Merdeka.com - Langkahnya sudah lambat. Topi merah dia kenakan tidak mampu menutupi semua uban. Tapi lelaki tua ini masih cekatan mengawasi perlintasan kereta di Cipinang Lontar, jakarta Timur.
Turasman mengawali kariernya sejak 1980. Waktu itu umurnya masih belia, pendapatannya masih di bawah rata-rata. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, dia merantau dari tempat kelahirannya Kebumen, Jawa Tengah, akhirnya 1970-an. "Saya lupa waktu itu masih kisaran seribuan," kata Turasman menyebut gaji awalnya saat ditemui merdeka.com kemarin di pos perlintasan Cipinang Lontar.
Suka dan duka sudah dia alami selama tiga dasawarsa menjaga perlintasan kereta. Mualai dari merayakan lebaran di pos jaga hingga menyaksikan korban tabrakan kereta tak terhitung lagi.
Turasman sadar tanggung jawabnya kelewat besar. "Kadang kalau pas ada kecelakaan, suka masih kepikiran sampai rumah juga," ujarnya.
Namun beban itu tidak sepadan dengan penghasilan. Dia bersama istri dan empat anaknya cuma mampu mengontrak rumah seluas dua petak di bilangan Cipinang Lontar. Beruntung istrinya lihai mengolah uang. Seiring berjalannya waktu, pendapatannya mulai menanjak.
Gaji pokoknya Rp 2,69 juta. Ditambah tunjangan dia bisa membawa pulang Rp 4,6 juta saban bulan. Dia kini sudah bisa melunasi rumahnya di Bekasi Utara. "Januari tahun depan saya sudah memasuki masa persiapan pensiun (MPP)," kata Turasman.
Dulu pegawai PT kereta Api Indonesia bisa gratis naik kereta. Namun sekarang, Turasman mesti membayar setengah harga buat tiket mudik.
Di posnya terdapat delapan pegawai terbagi tiga giliran saban hari. Jadwal pertama pukul enam pagi hingga dua siang, kedua jam dua siang sampai tujuh malam. Terakhir piket malam, berjaga hingga selepas subuh.
Memasuki masa gantung peluit, Turasman bisa bernapas lega. Semua anaknya sudah berumah tangga. Dia dan istrinya berencana pulang kampung selepas pensiun. Dia ingin menjadi petani atau membuka usaha. "Tiga anak saya perempuan semua, Anak lelaki pertama saya meninggal umur 20 tahun. Alhamdulillah sudah berkeluarga semua."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Baca Selengkapnya