Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekuatan dari Alam Baduy

Kekuatan dari Alam Baduy Kampung Baduy kala pandemi. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Langit di Desa Adat Baduy Luar, Lebak, Banten, siang itu sedang kelabu. Rintik hujan masih membasahi sebagian rumah dan tanah leluhur warga. Dari kejauhan, tampak tiga lelaki Baduy berjalan menuju rumah. Menenteng hasil bumi buah dan sayuran. Tidak langsung masuk ke dalam, mereka antre di depan kran bambu setinggi hampir 2 meter. Bergantian mencuci tangan dan kaki setelah seharian di ladang.

Setelah dirasa sudah bersih, tiga pria itu meletakkan hasil bumi di teras rumah. Kemudian beristirahat sambil bersenda gurau. Rona bahagia begitu terpancar. Tidak terlihat rasa lelah dari wajah mereka. Padahal siang itu hasil didapat belum sebaik hari sebelumnya. Semua tetap disyukuri.

kampung baduy kala pandemi

Kampung Baduy kala pandemi ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Hasil hari itu memang untuk dinikmati bersama keluarga di rumah. Mereka ingin menjaga seluruh anggota keluarga tetap sehat. Apalagi cuaca sedang tak menentu dan dalam situasi pandemi Covid-19. Upaya menjalani protokol kesehatan memang menjadi prioritas yang harus dilakukan.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu, Desa Adat Baduy termasuk paling aman. Bahkan bisa dikatakan 'Zero Covid-19' hingga sekarang.

Sebanyak 11.600 jiwa penduduk Baduy tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 Ha. Mereka terbagi ke dalam 65 perkampungan. Meski begitu, upaya mencegah virus corona masuk ke dalam desa memang sudah terasa sejak di Tugu Selamat Datang daerah Ciboleger.

Bermacam peringatan bahaya corona itu terus disampaikan hingga ke Kampung Belilmbing, Kampung Morango sampai Kampung Gazebo. Selain itu, masyarakat Baduy memang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) guna mencegah penularan virus corona.

kampung baduy kala pandemi

Kampung Baduy kala pandemi ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Para tetua adat setempat bahkan turun tangan mengimbau masyarakat Baduy tidak ke luar daerah, terutama daerah zona merah penyebaran Covid-19. Kondisi ini berdampak besar sehingga menjadikan Baduy nol kasus Covid-19. Memang selama ini masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian.

Berada di tengah Desa Adat Baduy saat pandemi corona, suasana seakan masih normal. Hilir mudik warga masih beraktivitas biasa. Banyak warga adat berjalan dan berinteraksi sesama. Tidak ada rasa takut maupun canggung. Mereka tetap nyaman bersama meski sebagian besar tidak menggunakan masker.

Walau terlihat aman, masyarakat Baduy tetap sangat waspada. Apalagi di luar pemukiman Baduy Luar wilayah Ciboleger, terdapat warga positif covid-19. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dekat pintu masuk desa adat. Tentu kondisi ini membuat mereka menjadi sangat berhati-hati.

Warga adat Baduy memang dikenal sebagai pekerja keras. Segala aktivitas mereka selalu selaras dengan alam sekitar. Semua selalu mengacu pada pada tradisi dari para leluhur. Sehingga menjadikan mereka orang yang sehat dan memiliki kekuatan fisik terbilang prima.

kampung baduy kala pandemi©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Berjalan kaki naik turun bukit untuk bercocok tanam di ladang menjadi hal biasa mereka lakukan. Jarak dari rumah ke ladang bisa lebih dari 3 kilometer. Semua ditempuh dengan jalan kaki. Kebiasaan ini merupakan salah satu yang membuat imunitas warga Baduy tergolong kuat.

"Imun mereka terbentuk dari kebiasaan sehari-hari, Satu keluarga (ibu, ayah, anak) setiap hari mereka berjalan lebih dari dua hingga tiga kilometer naik turun bukit untuk bekerja di ladang," ujar Bidan Pita dari Puskemas Cisimeut kepada merdeka.com, pekan lalu.

Kisah Ibu Bidan Pita

Sudah enam tahun Bidan Pita keluar masuk Kampung Baduy Luar dan Dalam. Dalam sehari dia bisa berjalan sampai 14 kilometer untuk berkeliling kampung untuk memantau kesehatan warga Baduy.

Selama musim corona, Bidan Prita selalu taat protokol kesehatan dalam menjalankan tugas. Dia tidak mau menjadi pembawa virus dan membuat warga Baduy terpapar. Sehingga mencoreng nama harum Baduy yang kini berpredikat nol kasus.

posyandu keliling di baduy luar

 Posyandu keliling di Baduy Luar ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Membawa beragam keperluan medis, dia kerap berjalan sendiri menyusuri banyak kampung di Baduy. Bertemu dengan ibu dan balita. Memastikan kesehatan mereka selalu dalam keadaan prima meski di tengah pandemi corona. Bersyukur sudah hampir setahun corona di Indonesia, semua pasiennya dalam keadaan sehat.

Harus diakui Bidan Prita, hutan di Pegunungan Kendeng memberi bermacam manfaat bagi kehidupan warga. Bukan hanya untuk tempat tinggal, kekayaan alam di sana diyakini mampu mengobati berbagai macam penyakit. Mulai dari madu, tanaman lokal tuak akar randu, kayu kigeulis, daun sirih, bunga koreje, tuak akar randu dan lain sebagainya. Semua hasil alam itu mereka memanfaatkan untuk mengobati beragam macam penyakit.

Para masyarakat Baduy pun tidak pernah khawatir kekurangan bahan pangan. Tradisi memakai lumbung untuk menyimpan padi dirasakan betul manfaatnya. Mereka mampu bertahan hidup panjang ke depan dengan pangan yang cukup. Ini juga menjadi bagian dari kearifan lokal di Desa Adat Baduy untuk menjaga ketahanan pangan.

posyandu keliling di baduy luar

Posyandu keliling di Baduy Luar ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Walau nol kasus covid-19, secara ekonomi masyarakat Baduy mulai terdampak. Sepinya wisatawan membuat mereka harus bersabar ekstra. Tentu ini posisi yang dilema. Tapi kesehatan menjadi paling utama bagi mereka sekarang.

Penurunan jumlah wisatawan menyebabkan penjualan produk budaya warga Baduy anjlok drastis. Seperti kain tenun, madu, tas baduy, dan beragam hasil karya dan alam warga Baduy lainnya. Kini sebagian besar warga Baduy justru lebih fokus kembali mengolah ladang untuk pemenuhan kebutuhan pangan mereka.

posyandu keliling di baduy luar

©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya