Jalan Kemanusiaan Kades Badarudin Melawan Pandemi Corona
Merdeka.com - Setiap kali menyaksikan dan membaca berita di media arus utama maupun media sosial, Badarudin mengelus dada. Marah dan kecewa. Terselip pula perasaan tidak tega. Semua bercampur menjadi satu saat melihat jenazah korban virus Corona ditolak warga untuk dimakamkan.
Hatinya tergerak. Tidak mau hanya berpangku tangan menyaksikan nilai kemanusiaan mulai terabaikan. Niat Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ini hanya satu. Membantu korban Virus Corona. Badarudin berpikir keras. Mencari jalan membangkitkan nilai kemanusiaan.
Badarudin menemukan jalan saat dia tengah bekerja di sawah. "Waktu itu hari libur, saya nyangkul di sawah. Terus saya ingat kasihannya orang yang sudah berjuang, nyawa sampai titik darah penghabisan. Namun sampai akhirnya ditolak oleh masyarakat," cerita Kades Badarudin saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.
Tak hanya memberikan hati dan pikirannya, Badarudin juga memberikan hartanya. Lahan seluas 2.500 meter persegi miliknya dirasa cukup sebagai tempat peristirahatan terakhir korban virus Corona. Tanpa berharap imbalan, Badarudin berniat menghibahkan.
"Inisiatif saya, karena saya melihat media sosial, media elektronik berita yang ada penolakan di Ungaran itu. Kemudian ada tim medis itu yang meninggal namun jenazahnya ditolak seperti itu."
Sebagai pemimpin desa, dia menyadari betul prinsip demokrasi. Niatnya itu harus dibicarakan dengan warga. Apalagi lahan tersebut letaknya tak jauh dari rumah warga. Sekitar 20 meter jaraknya. Musyawarah untuk mufakat digelar. Dia menyampaikan niatnya, atas nama kemanusiaan.
"Demi yang terbaiknya masyarakat itu bagaimana," kata Badarudin.
Dia menuntun agar warganya meletakkan prinsip hidup manusia sebagai landasan sosial kemasyarakatan. Mengajak warga membayangkan jika kejadian tersebut menimpa mereka.
"Saya ajak bicara bahwa ini murni kemanusiaan. Coba bayangkan jika itu terjadi pada anak isteri kita, keluarga kita. Rasanya bagaimana? Sudah kehilangan, ditambah lagi penolakan. Sangat kasihan sekali."
Badarudin memberikan pemahaman kepada warganya. Protokol kesehatan sudah diterapkan dalam pengurusan jenazah. Termasuk saat pemulasaran. Sehingga, tidak perlu lagi ada kekhawatiran dan ketakutan. Masyarakat perlu diberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan bisa dimengerti.
"Bagaimana pemerintah menerapkan protokol keselamatan kesehatan untuk diberitahukan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat mengulang kembali, namun tidak ada protokoler seperti itu," jelas Kades Badarudin.
Tak hanya merelakan tanah miliknya, Badaruddin juga menyumbangkan seluruh gajinya selama 1 bulan sebagai kepala Desa untuk membantu penanganan Corona. Sebagai abdi negara yang menerima gaji dari pajak rakyat, Badarudin meyakini harus ikut andil menjaga warga desanya agar tetap sehat.
Pemimpin Desa
Badarudin terbilang baru menjabat sebagai Kepala Desa. Tepatnya sejak Januari 2019. Sebagai pemimpin warga desa Talunombo, Badarudin berpegang teguh pada prinsip sosial. Menjaga warga tetap guyub, saling berbagi dan gotong royong. Warga selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan pembangunan desa.
Dana desa yang digulirkan pemerintah pusat, benar-benar dimanfaatkan. Demi kesejahteraan warga desanya yang kebanyakan bekerja sebagai buruh tani.
"Dana desa itu untuk melakukan pelatihan-pelatihan, membuat saluran irigasi untuk memperlancar pertanian di sawah, dan juga membuat jalur-jalur akses usaha tani agar memudahkan masyarakat desa ke lahan-lahan pertanian."
Badarudin ingin desa dan warganya maju. Baik dari kondisi ekonomi maupun pembangunan desa. Desa Talunombo akan disulap menjadi desa wisata. Tapi tidak mengesampingkan pertanian dan peternakan sebagai sistem utamanya. Desa wisata yang digagasnya berbasis wisata edukasi. Sehingga anak-anak bisa belajar dan mengenal sektor pertanian secara langsung. Tidak hanya dari ruang kelas.
"Kita di desa itu ingin membuat sebuah wisata desa, integritas farming system. Itu (ada) pertanian, perikanan, peternakan tergabung menjadi satu. Nah kita nanti menawarkan edukasi tentang integritas farming system itu," kata Kades Badarudin.
"Minta doa dan dukungannya," tutup Kades Badarudin.
Baca juga:Memakamkan Jenazah Covid-19 Terlantar, Bripka Jerry Dihadiahi Kapolri Sekolah PerwiraTugas Berat Perawat Pasien Covid-199 Kisah Perjuangan Dokter Moewardi, Pahlawan Kesehatan Pembela Kaum MiskinSudah Siapkan Skenario Terburuk, Begini Kondisi Terbaru Dokter Tirta di Rumah SakitBertaruh Nyawa Lawan VirusRindu Setengah Mati dari Ruang Isolasi
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Berikut contoh kata pembuka jalan sehat yang bisa jadi referensi.
Baca SelengkapnyaSetiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaMengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaKedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaPemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca Selengkapnya