Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga goyang politik

Harga goyang politik Penyanyi dangdut tarling. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sederet nama beken pedangdut tanah air selalu hadir saat penutupan kampanye pada pemilihan umum presiden, kepala daerah, atau legislatif. Pada pemilihan gubernur Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli tidak tanggung-tanggung mendatangkan 25 artis dangdut ibu kota, termasuk Jaja Miharja.

Jaja bahkan menciptakan beberapa lagu buat menyokong pasangan Foke-Nara menang satu putaran, yakni Jaja Kepilih Lagi, Kita Terusin, Yu Ngiri, Awas, dan Udah Denger Belum. Semua lagu ini dia bawakan saat pasangan itu berkampanye.

Hal sama mulai marak lagi seiring akan digelarnya pemilihan parlemen dan presiden. Aktris dangdut pantai utara Jawa Barat, Diana Sastra, didaulat untuk membawakan satu lagu berjudul Dahlan Style untuk mengkampanyekan pencalonan Dahlan Iskan.

Saat berbincang dengan merdeka.com, Diana Sastra mengaku ada keuntungan lebih saat manggung dalam pentas politik. Bukan sekadar laba materi, tapi menjadi semakin terkenal. ”Karena massanya biasanya ribuan,” katanya.

Dia bercerita awal bergoyang di panggung politik. Dia pertama kali manggung saat kampanye pemilihan umum 1997. Dari sana, kariernya menanjak lantaran massa datang berjubel. ”Dulu hanya sebagai pemain pendukung, sekarang jadi pemain intinya,” ujar Diana. Pertama kali manggung di kampanye terbuka, dia hanya dibayar Rp 35 ribu.

Saat ini untuk sekali pentas paling tidak partai atau calon anggota legislatif harus mengeluarkan kocek Rp 6 juta sampai Rp 25 juta. Sebab biduan tidak mendapatkan saweran dari penonton.

“Beda lagi kalau pakai grup dangdut, itu harga untuk sendiri,” katanya. Diana mematok harga lumayan tinggi karena saat manggung dengan satu partai, partai lain tidak akan menggunakan jasanya.

Diana mesti cerdik untuk menggaet massa biar mereka tidak fokus kepada dirinya, namun terhadap partai atau calon legislatif sedang berkampanye. ”Biasanya saya cari tahu dulu visi dan misinya, nanti saat nyanyi visi dan misinya diselipkan dalam lagu,” ujarnya.

Memasukkan pesan kampanye, kata perempuan kelahiran Cirebon, ini dilakukan tanpa diminta oleh partai atau kandidat. “Saya tidak pernah diminta, saya terima rezekinya, ya otomatis saya akan suarakan sendiri,” katanya.

Berpentas buat sebuah partai membuat dia dianggap sebagai pendukung partai itu. Label itu bakal menempel hingga pemilihan selesai. ”Padahal saya bekerja secara profesional. Biasanya kalau saya sudah manggung dengan partai A, partai B tidak mungkin mengundang,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia Waskito mengakui artis dangdut masih dijadikan pengumpul massa saat kampanye berlangsung. “Order manggung untuk kampanye selalu membludak, bahkan sudah sangat padat, terutama untuk artis dangdut papan atas,” ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com.

Dia mengakui berbagai grup dangdut atau artis mempunyai kedekatan dengan partai. Seperti Soneta saat ini akan manggung dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Kaliza dengan Golkar, dan Yuyus dengan Partai NasDem. Meski begitu, dia menegaskan, mereka tetap independen dan profesional.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun
Soal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun

Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.

Baca Selengkapnya
Deretan Gaya Syahrini dengan Barang Branded, Terbaru Tenteng Tas Harga Setengah Miliar
Deretan Gaya Syahrini dengan Barang Branded, Terbaru Tenteng Tas Harga Setengah Miliar

Gaya dan penampilan Syahrini selalu sukses jadi sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Kekayaannya Hampir Rp600 M, Segini Harga Outfit yang Dikenakan Titiek Soeharto dari Paling Mahal hingga 'Murah'
Kekayaannya Hampir Rp600 M, Segini Harga Outfit yang Dikenakan Titiek Soeharto dari Paling Mahal hingga 'Murah'

Begini gaya outfit Titiek Soeharto dari yang mahal hingga murah. Nominalnya dijamin bikin melongo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin Panen Raya Bisa Turunkan Harga Jagung
Jokowi Yakin Panen Raya Bisa Turunkan Harga Jagung

Jokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Terus Naik, Mendag Minta Warga Beralih ke Beras SPHP yang Lebih Murah
Harga Beras Terus Naik, Mendag Minta Warga Beralih ke Beras SPHP yang Lebih Murah

Alasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.

Baca Selengkapnya
Sidak Gudang Beras Bulog di Jakut, Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Turun Sebelum Puasa
Sidak Gudang Beras Bulog di Jakut, Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Turun Sebelum Puasa

Satgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini

Baca Selengkapnya