Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hantu serdadu di gudang peluru

Hantu serdadu di gudang peluru Gudang amunisi tentara. ©2015 Merdeka.com/Benny

Merdeka.com - Kusut masai sampah di sekitar bekas benteng gudang peluru peninggalan Belanda di Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, nampak sekali. Apalagi saat malam tiba, penerangan di lahan seluas 25 hektare tersebut sangat minim, karena berjarak sekitar 100 meter dari perkampungan yang dihuni warga.

Pak Iyus (64), salah satu warga yang tinggal di gudang peluru tersebut membenarkan bila tempat yang dihuni olehnya saat ini banyak dihuni oleh roh halus. Selama tinggal belasan tahun, di tempat tersebut Iyus mengaku sering mendengar suara-suara serdadu belanda saat malam hari.

"Awalnya memang diganggu, mendengar suara kayak orang baris jalan, teriakan-teriakan pakai bahasa Belanda. Tapi saya kan enggak ganggu, saya udah minta izin, makin lama makin biasa," kata pria yang sudah memiliki Cicit tersebut, mengawali perbincangan dengan merdeka.com, Senin (14/7)..

Bermodalkan lampu dengan cahaya temaram, Iyus dan istrinya mampu bertahan hidup di gudang yang sekelilingnya adalah semak belukar ditumbuhi pohon liar itu. "Cuma sebatas suara, belum pernah lihat. Kalau suara mah sering," ungkap Iyus, sambil menunjuk ke arah kebon di mana suara tersebut berasal.

Dia menceritakan, suara-suara makhluk gaib tersebut adalah teriakan tentara Belanda yang sedang berperang melawan musuhnya. Bahkan ia juga mengaku sempat mendengar seperti suara ledakan yang keras layaknya bom atom yang dijatuhkan dari sebuah pesawat tempur.

"Dulu waktu pertama kayak orang perang gitu, suara tembakan suara teriak-teriak pakai Bahasa Belanda. Kalau sekarang sudah enggak pernah, sekarang mah paling suara-suara serdadu lagi baris lagi ngobrol," paparnya.

Keterangan Iyus juga dibenarkan oleh Subur (55), seorang pria yang sejak kecil memang tinggal di wilayah benteng. Subur menceritakan, pernah beberapa tahun lalu ada sekelompok mahasiswa yang berfoto di depan benteng mengalami kerasukan tentara Belanda.

"Pas foto tiba-tiba dia teriak-teriak pakai Bahasa Belanda. Terus juga jalanya kayak tentara ngusir-ngusir temen-temenya yang foto. Akhirnya di panggil ustaz buat nyadarin," tutur Subur.

Sembilan benteng gudang peluru itu kini masih berdiri kokoh di tengah permukiman padat penduduk Kampung Petukangan, Kelurahan Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur. Beberapa bagian gedung itu kini sudah mulai banyak yang hilang. Ironisnya, sembilan benteng sekaligus gudang peluru itu kini justru dibiarkan telantar. Dari sembilan bangunan, tiga bangunan diantaranya kini ditempati warga pendatang.

"Saya berharap, kalau bisa pemerintah bisa melestarikan benteng 9 ini agar dijadikan museum atau apa sajalah. Karena inikan bagian dari sejarah juga," tutup Subur mengakhiri perbincangan sore itu.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Istri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua
Istri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua

Nyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya
Cerita Hiu Tutul Sepanjang 5 Meter yang Mati di Tepian Pantai Purworejo, Tubuh Penuh Luka
Cerita Hiu Tutul Sepanjang 5 Meter yang Mati di Tepian Pantai Purworejo, Tubuh Penuh Luka

Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya