Hantu serdadu di gudang peluru
Merdeka.com - Kusut masai sampah di sekitar bekas benteng gudang peluru peninggalan Belanda di Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, nampak sekali. Apalagi saat malam tiba, penerangan di lahan seluas 25 hektare tersebut sangat minim, karena berjarak sekitar 100 meter dari perkampungan yang dihuni warga.
Pak Iyus (64), salah satu warga yang tinggal di gudang peluru tersebut membenarkan bila tempat yang dihuni olehnya saat ini banyak dihuni oleh roh halus. Selama tinggal belasan tahun, di tempat tersebut Iyus mengaku sering mendengar suara-suara serdadu belanda saat malam hari.
"Awalnya memang diganggu, mendengar suara kayak orang baris jalan, teriakan-teriakan pakai bahasa Belanda. Tapi saya kan enggak ganggu, saya udah minta izin, makin lama makin biasa," kata pria yang sudah memiliki Cicit tersebut, mengawali perbincangan dengan merdeka.com, Senin (14/7)..
Bermodalkan lampu dengan cahaya temaram, Iyus dan istrinya mampu bertahan hidup di gudang yang sekelilingnya adalah semak belukar ditumbuhi pohon liar itu. "Cuma sebatas suara, belum pernah lihat. Kalau suara mah sering," ungkap Iyus, sambil menunjuk ke arah kebon di mana suara tersebut berasal.
Dia menceritakan, suara-suara makhluk gaib tersebut adalah teriakan tentara Belanda yang sedang berperang melawan musuhnya. Bahkan ia juga mengaku sempat mendengar seperti suara ledakan yang keras layaknya bom atom yang dijatuhkan dari sebuah pesawat tempur.
"Dulu waktu pertama kayak orang perang gitu, suara tembakan suara teriak-teriak pakai Bahasa Belanda. Kalau sekarang sudah enggak pernah, sekarang mah paling suara-suara serdadu lagi baris lagi ngobrol," paparnya.
Keterangan Iyus juga dibenarkan oleh Subur (55), seorang pria yang sejak kecil memang tinggal di wilayah benteng. Subur menceritakan, pernah beberapa tahun lalu ada sekelompok mahasiswa yang berfoto di depan benteng mengalami kerasukan tentara Belanda.
"Pas foto tiba-tiba dia teriak-teriak pakai Bahasa Belanda. Terus juga jalanya kayak tentara ngusir-ngusir temen-temenya yang foto. Akhirnya di panggil ustaz buat nyadarin," tutur Subur.
Sembilan benteng gudang peluru itu kini masih berdiri kokoh di tengah permukiman padat penduduk Kampung Petukangan, Kelurahan Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur. Beberapa bagian gedung itu kini sudah mulai banyak yang hilang. Ironisnya, sembilan benteng sekaligus gudang peluru itu kini justru dibiarkan telantar. Dari sembilan bangunan, tiga bangunan diantaranya kini ditempati warga pendatang.
"Saya berharap, kalau bisa pemerintah bisa melestarikan benteng 9 ini agar dijadikan museum atau apa sajalah. Karena inikan bagian dari sejarah juga," tutup Subur mengakhiri perbincangan sore itu.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPara peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnya