Buaya juga pencinta wanita
Merdeka.com - Mungkin istilah lelaki buaya darat memang ada benarnya. Rupanya hewan reptil hidup di air tawar itu memang memiliki ketertarikan pada wanita. Buaya di Penangkaran Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, misalnya, ternyata paling tidak bisa melihat wanita.
"Kalau lihat cewek langsung ngejar," kata Imron, pawang buaya di Penangkaran Blanakan, Kamis dua pekan lalu.
Musabab kenapa buaya itu langsung mengejar, Imron mengatakan hewan reptil itu memang sensitif terhadap wanita. Berbeda dengan pengunjung lelaki, buaya di Blanakan khususnya Jack dan Baron bisa buat diajak foto bersama. Buaya-buaya itu bakal menurut sama pawang dan pengunjung bisa foto bareng dengan memegang ujung mulutnya.
Seperti Jack misalnya, dia bergegas mendatangi Imron ketika dipanggil di dalam air. Cara memanggilnya pun unik, batang bambu dikibaskan di dalam air sambil memanggil nama buaya. Jack maupun Baron langsung mendatangi sang pawang dengan meluncur di dalam air.
Buaya itu pun bisa buat diajak ngobrol. Mereka menuruti apa perkataan sang pawang. Di Penangkaran Buaya Blanakan, ada lima pawang khusus menangani hewan reptil ini. Satu orang pegawai kontrak penangkaran, sedangkan empat orang lain merupakan pekerja lepas. "Di sini ada lima pawang," kata Imron.
Memilih berprofesi sebagai pawang buaya memang menjadi jalan pilihan Imron. Dia pun mengaku menjadi pawang untuk mengikuti jejak mendiang ayahnya, bekas pawang di Penangkaran Buaya Blanakan. Imron pun mengatakan jika buaya berbeda dengan hewan lain. Umur buaya jauh lebih panjang. "Buaya itu matinya karena berantem," tuturnya.
Imron akrab dengan buaya lantaran kesehariannya dihabiskan bersama hewan reptil ini. Tak hanya itu, Imron pun hafal musim kawin buaya-buaya di penangkaran. Biasanya, buaya melangsungkan musim kawin menjelang akhir tahun. Satu ekor buaya bisa menghasilkan 40 butir telur dengan masa penetasan selama seratus hari.
Dia pun paham, jika buaya tidak pernah menyerang manusia dari depan. Hal itu karena buaya tidak pernah menggunakan gigi tajam bagian depan untuk menggigit. "Karena makannya dari samping. Kalau kita dari samping malah bahaya," katanya menjelaskan.
Namun sayang, jatah buat makan buaya di Blanakan memang dibatasi. Setiap pekan, masing-masing buaya besar di kolam utama penangkaran mendapatkan jatah 10 kilogram ayam dan ikan.
Setiap hari, Imron menjelaskan, buaya biasanya makan dari ikan atau ayam yang dibeli pengunjung. "Jatahnya hanya seminggu sekali kalau dari penangkaran," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.
Baca SelengkapnyaMomen 20 orang selalu buka bersama sejak 12 tahun lalu. Begini potretnya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaUsai melahirkan, pasangan suami-istri perlu mengetahui bagaimana idealnyan sebelum kembali bercinta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menanti 14 tahun, wanita ini ceritakan betapa bahagianya ia melihat suaminya kembali beribadah.
Baca SelengkapnyaUsai melihat isi bingkisan yang diberikan kekasih putrinya, ia langsung berdiri dan memeluk calon menantunya.
Baca SelengkapnyaKisah cinta tak mengenal batasan usia. Terkadang, dua orang dapat saling mencintai meski terpaut usia yang jauh.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, wanita ini menceritakan kisahnya saat akan melahirkan.
Baca SelengkapnyaBegini momen mengharukan seorang ayah harus berpisah dengan putrinya yang pilih ikut suami usai menikah.
Baca Selengkapnya