Waspada Penipuan Berkedok Jual Cat, Pakaian Pelaku Lusuh Pasang Muka Melas
Merdeka.com - Seiring berkembangnya zaman, modus penipuan semakin beragam. Apalagi saat ini penipu cerdik memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi sehingga modus penipuan tampak canggih dan profesional. Alhasil, banyak orang yang sulit mengetahui modus penipuan.
Meski perkembangan teknologi sudah sangat maju, tidak berarti modus penipuan konvensional hilang. Masih banyak dijumpai para penipu melancarkan modus penipuan konvensional, khususnya di desa-desa.
Para penipu biasanya mengenalkan dirinya sebagai sales berbagai kebutuhan rumah tangga. Penipuan dilakukan dengan membujuk korban membeli barang dagangannya dan mengiming-imingi mereka hadiah. Beberapa korban mendapat hadiah yang disebut tapi mereka tak sadar bahwa uang yang dibayarkan untuk barang yang dibeli menjadi terlalu banyak nominalnya.
Salah satu modus yang kini tengah gencar terjadi di Kabupaten Blitar adalah penipuan berkedok jual cat. Pelaku akan melancarkan aksinya memaksa para korban membeli cat dagangannya.
Penipu Jual Cat
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Pelaku penipuan berkedok jual cat mayoritas menunjukkan wajah memelas agar mendapatkan simpati dari calon korban. Tak hanya itu, pelaku juga memaksa korban membeli cat dagangannya.
“Jangan terkecoh dengan trik memelas, harga murah dan pemaksaan untuk membeli barang. Beberapa warga di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar mengaku ditawari cat oleh orang tidak dikenal sambil memelas,” ungkap akun Instagram @infoblitar, Rabu (15/3/2023).
Masyarakat diimbau waspada terhadap modus penipuan berkedok jual cat ini. Selain itu, perlu juga mengingatkan teman, saudara, orang tua, kakek/nenek yang berada di rumah untuk senantiasa waspada terhadap berbagai modus penipuan.
Cerita Korban
Seorang warganet membagikan cerita bagaimana ibunya menjadi korban penipuan berkedok jual cat yang tengah marak terjadi ini.
“Ibuku di Kecamatan Doko kena tipu juga, penjual berbaju kumuh model kuli, memelas kayak orang kelaparan dan ketakutan, minta catnya dibeli. Ibuku sudah tua dan kasihan melihat dia (pelaku) memelas, akhirnya dibeli. Waktu (cat) dipakai ternyata enggak ada warna apapun, tembok tambah kotor,” ungkap pemilik akun Instagram @blitaria5.
“Kemarin saya diberi tawaran dua timba cat besar dengan bungkusan kain, tapi saya tolak dan pada akhirnya dia pergi dengan keadaan seperti orang panik,” cerita @diyakbukan_samboue.
“Biasanya alasannya cat sisa proyek,” imbuh pemilik akun Instagram @l.rizky.ap.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polwan cantik beraksi di jalan raya, beri imbauan pengendara untuk tertib berlalu lintas. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaAksi pembunuhan itu terungkap setelah adanya kejadian penemuan mayat di pinggir jalan wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaErfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain
Baca SelengkapnyaKapolri juga menyarankan motif kasus ini terlebih dahulu. Sehingga terungkap apa yang sebenarnya terjadi dan membuat RAT meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya