5 Fakta Demam Berdarah yang Tewaskan Ratusan Orang di Indonesia
Merdeka.com - Penyebaran wabah corona membuat masyarakat dunia termasuk Indonesia khawatir. Corona telah menewaskan ribuan orang dari berbagai negara. Meskipun demikian, jumlah penderita corona yang dinyatakan sembuh lebih banyak.
Selain corona, demam berdarah rupanya juga menjadi ancaman berbahaya yang berujung kematian. Sampai akhir Februari 2020, tercatat sebanyak 984 kasus demam berdarah terjadi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Per 11 Maret 2020, Kementerian Kesehatan mencatat ada sebanyak 17.820 kasus penularan demam berdarah di seluruh wilayah Indonesia. Data itu merupakan hasil pantauan selama bulan Januari – Maret 2020.
Mengenal Demam Berdarah
shutterstock
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini cenderung mudah menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Orang yang pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya memiliki peluang untuk mengalami DB di kemudian hari.
Selain itu, faktor penyebab demam berdarah bisa juga dikarenakan tempat tinggal yang berada di daerah tropis. Tidak heran apabila di Indonesia, kasus demam berdarah terus menunjukkan angka yang tinggi. Kekebalan tubuh yang lemah juga menyebabkan seseorang lebih mudah terserang DB.
Penyebab dan Gejala Demam Berdarah
shutterstock.com
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus berperan menularkan virus dengue dari satu orang ke orang lainnya. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue. Virus dengue menyebar ketika nyamuk menggigit orang lain.
Gejala Demam Berdarah biasanya muncul antara 4 -7 hari setelah seseorang digigit nyamuk. Demam Berdarah bisa ditandai dengan demam tinggi; nyeri di kepala, sendi, otot, tulang, serta bagian belakang mata; nafsu makan rendah; mengalami mual dan muntah; kelenjar getah bening membengkak, timbul ruam kemerahan; pembuluh darah dan getah bening mengalami kerusakan; serta pendarahan pada bagian hidung, gusi, atau bawah kulit.
Provinsi dengan Kasus Demam Berdarah Terbanyak
2019 Merdeka.com/Imam Buhori
Berdasarkan data pantauan Kementerian Kesehatan yang disampaikan dalam Konferensi Pers di Jakarta (11/3), berikut ini provinsi-provinsi dengan angka penularan Demam Berdarah tertinggi.
Provinsi Lampung menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus sebanyak 3.423 kasus. Secara berurutan diikuti oleh provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang di dalamnya terdapat Kabupaten Sikka dengan jumlah kasus sebanyak 2.711. Kabupaten Sikka tercatat sebagai kabupaten/kota dengan angka penularan Demam Berdarah tertinggi di angka 1.216 kasus.
Jawa Timur menempati posisi ketiga penularan Demam Berdarah tertinggi di Indonesia dengan total 1.761 kasus. Diikuti Jawa Barat dengan 1.420 kasus, Jambi dengan 703 kasus, Jawa Tengah dengan 648 kasus, Riau dengan 602 kasus, Sumatera Selatan dengan 593 kasus, DKI Jakarta dengan 583 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total 558 kasus.
Mengobati Demam Berdarah
www.boldsky.com
Secara spesifik belum ditemukan obat yang mujarab untuk menyembuhkan Demam Berdarah. Meskipun demikian, hal-hal berikut ini biasanya disarankan dokter untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin berat.
Penderita Demam Berdarah disarankan untuk banyak minum air atau cairan lain untuk menghindari dehidrasi, beristirahat cukup, mengonsumsi obat penurun panas sesuai resep dokter. Hal yang harus dihindari ialah mengonsumsi obat pereda nyeri karena bisa menimbulkan komplikasi pendarahan.
Kasus Demam Berdarah juga harus mendapat penanganan cepat. Pasalnya, ketika terlambat ditangani akan menyebabkan munculnya komplikasi. Komplikasi Demam Berdarah atau Shock Syndrome memiliki gejala sebagai berikut. Terjadi pendarahan seperti gusi berdarah, mimisan, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah. Ketika buang air besar ditandai dengan feses kehitaman.
Selain itu, komplikasi Demam Berdarah ditandai dengan turunnya tekanan darah, kulit cenderung basah dan dingin, denyut nadi melemah, mulut kering, sesak napas, frekuensi buang air kecil menurun, serta jumlah urine yang keluar sedikit.
Mencegah Demam Berdarah
2013 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Demam Berdarah bisa dicegah antara lain dengan melakukan hal-hal berikut ini. Memberantas sarang nyamuk, vaksinasi dengue untuk anak usia 9-16 tahun, rutin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air. Mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk, memastikan kecukupan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Pemasangan kawat anti nyamuk di ventilasi rumah juga disarankan. Menggunakan kelambu saat tidur, menabur abate pada penampungan air yang sulit dikuras, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, tidak banyak menggantung pakaian, dan menggunakan krim anti nyamuk.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDaftar orang terkaya di Indonesia 2024 selalu menjadi bahan pembicaraan yang menarik bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya