Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebaran Covid-19 di Surabaya Didominasi Klaster Keluarga, Waspadai Ini

Penyebaran Covid-19 di Surabaya Didominasi Klaster Keluarga, Waspadai Ini Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Satgas Covid-19 Kota Surabaya, Jawa Timur menganalisis penyebaran Covid-19 menggunakan hasil tracing dan laporan dari para Camat. Hasilnya, diketahui bahwasanya penyebaran Covid-19 didominasi karena kontak keluarga yang terkonfirmasi Covid-19 atau klaster keluarga.

Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengungkapkan, analisa penyebaran Covid-19 ini merujuk pada hasil tracing kurun waktu 10-17 Januari 2021 dengan sample 150 kasus terkonfirmasi Covid-19.

Hasil Analisa

ilustrasi corona

©2020 Merdeka.com/shutterstock

"Hasilnya terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang tersebut tertular ataupun dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, antara lain kontak erat keluarga yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dengan persentase 28 persen," terang Irvan, Selasa (19/1/2021), mengutip dari liputan6.com.

Selain karena kontak keluarga, penularan Covid-19 juga banyak terjadi karena yang bersangkutan memiliki komorbid dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit, yakni sebesar 24,7 persen. Selanjutnya, setelah bepergian dari luar kota dengan persentase 14,7 persen. Disusul karena penularan di tempat kerja 12,7 persen.

Penularan Covid-19 setelah yang bersangkutan menghadiri keramaian atau kerumunan sebanyak 10 persen, Pekerja di Rumah Sakit/Tenaga Medis 7,3 persen.

"Dari 150 sample kasus terdapat 68 persen orang terkonfirmasi Covid-19 melaksanakan isolasi di rumah/apartemen, dan 25 persen melaksanakan isolasi di Rumah Sakit/Tempat yang disediakan oleh Pemerintah/Swasta, dan 7 persen di tempat lainnya," ungkapnya.

Perlu Evaluasi

Dari hasil analisa yang diperoleh, diperlukan adanya evaluasi terkait pelaksanaan isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, terdapat banyak kasus yang terjadi akibat kontak erat dari keluarga yang terkonfirmasi Covid-19.

"Penguatan Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk memonitor warganya yang baru saja bepergian dari luar kota/negeri. Perlu dilakukan penanganan cepat/tracing untuk kontak erat pasien terkonfirmasi agar pemutusan mata rantai Covid-19 dapat terkendali," ujarnya.

Pihaknya juga menganggap perlu adanya laporan dari stasiun, bandara atau biro perjalanan ke Satgas Penanganan Covid-19 terkait hasil dari screening test Covid-19 yang dilaksanakan terhadap calon penumpang.

Selanjutnya, perlu dilakukan pengawasan protokol kesehatan di perkantoran atau tempat kerja.

"Kami juga mengimbau, kalau tidak urgent tidak usah bepergian. Kasihan keluarga yang di rumah jadi tertular kalau habis bepergian lalu positif," pungkasnya.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluarga Ungkap Kronologi Pencabulan Siswi SMP oleh Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi di Surabaya
Keluarga Ungkap Kronologi Pencabulan Siswi SMP oleh Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi di Surabaya

Kasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan

Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya

Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah

Baca Selengkapnya