Penyebab Jamur pada Kucing dan Cara Mengatasinya dengan Tepat, Ini Selengkapnya
Merdeka.com - Merawat hewan peliharaan seperti kucing pasti bukan hal yang mudah dan membutuhkan ketelatenan. Saat bermain di luar rumah, kucing Anda dapat terserang jamur. Hal ini tentu mengganggu dan Anda disarankan untuk segera mencari pengobatan untuknya.
Fungi atau jamur pada kucing adalah organisme parasit yang menghasilkan spora. Mereka memakan inang untuk mendapatkan makanan. Meskipun banyak spesies jamur yang ada di lingkungan, hanya beberapa yang akan menyebabkan infeksi pada kulit manusia maupun hewan.
Tanah adalah sumber utama sebagian besar jamur, dan kucing Anda dapat tertular infeksi jamur ini dengan cara menelan atau menghirupnya, atau melalui kulit yang terluka. Kucing Anda juga dapat meningkatkan risiko jika mereka telah terpapar hewan yang infeksi jamur, atau bersentuhan dengan kotorannya.
Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai penyebab jamur pada kucing dan bagaimana cara mengatasinya yang patut diketahui. Jaga selalu hewan peliharaan Anda!
Jenis Jamur pada Kucing
Sebelum mengetahui penyebab jamur pada kucing, Anda juga harus memahami tentang jenis jamur. Meskipun kesehatan kucing dapat dipengaruhi oleh berbagai jenis jamur di lingkungan, ada beberapa jenis infeksi jamur yang sering menyerang kucing secara umum. Dilansir dari Western Carolina Regional Animal Hospital & Veterinary Emergency Hospital, berikut ini adalah beberapa infeksi jamur yang paling sering terlihat pada kucing:
Jenis jamur ini dapat menginfeksi seluruh tubuh atau terfokus pada satu area. Infeksi jamur kulit pada kucing sering terjadi. Jenis infeksi juga akan menentukan gejala yang ditunjukkan kucing.
Penyebab Jamur pada Kucing
Berikut adalah penyebab jamur pada kucing. Ringworm adalah nama umum yang diberikan untuk infeksi jamur pada lapisan superfisial kulit, rambut, dan kuku. Infeksi ringworm dapat terjadi pada manusia dan semua spesies hewan peliharaan.
Organisme yang menyebabkan infeksi ringworm termasuk dalam kelompok jamur khusus yang dikenal sebagai dermatofit, sehingga nama medis untuk penyakit ini adalah dermatofitosis.
©2016 Merdeka.com
Ringworm terkadang sulit dideteksi pada kucing, karena lesi kurap mungkin sangat ringan atau bahkan tidak terdeteksi. Jamur ringworm memakan keratin yang ditemukan di lapisan luar kulit, rambut, dan kuku.
Kerak 'abu rokok' di bagian dalam bulu mungkin merupakan satu-satunya indikator yang terlihat dari infeksi jamur pada kucing. Beberapa kucing mungkin memiliki kulit bulat yang menebal dengan rambut rontok.
Rambut rontok (alopecia) terjadi ketika spora menginfeksi batang rambut, mengakibatkan peningkatan kerapuhan rambut yang terinfeksi. Dikutip dari sehatq.com, penyebab jamur pada kucing atau ringworm yang paling umum adalah Microsporum canis.
Jamur ini termasuk dalam spesies dermatophytes. Selain Microsporum canis, terdapat juga jenis lainnya yang menjadi penyebab jamur ringworm pada kucing mengutip penelitian di Journal of Feline Medicine and Surgery, yaitu:
Akan tetapi, infeksi yang disebabkan oleh keempat jamur di atas terhadap kucing terbilang jarang dan tidak umum terjadi.
Cara Penularan Jamur pada Kucing
Jamur pada kucing adalah kondisi yang menular. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan jamur. Jamur dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang telah terinfeksi atau orang yang terinfeksi, atau dengan memegang benda yang terkontaminasi, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Spora jamur mungkin tetap tidak aktif di sisir, sikat, mangkuk makanan, furnitur, tempat tidur, karpet, atau permukaan lingkungan lainnya selama berbulan-bulan (dilaporkan hingga 18 bulan), mengutip vcahospitals.com. Kontak dengan jamur ringworm tidak selalu mengakibatkan infeksi.
Cara Mengatasi Jamur pada Kucing
Cara paling umum untuk mengatasi penyebab jamur pada kucing adalah dengan menggunakan kombinasi terapi topikal (aplikasi krim, salep, atau sampo) dan terapi oral sistemik (pemberian obat anti jamur melalui mulut). Agar pengobatan berhasil, semua pencemar lingkungan juga harus dihilangkan atau dibersihkan.
1. Perawatan Topikal
Terapi topikal dapat digunakan sendiri untuk pengobatan ringworm, tetapi seringnya juga dibarengi dengan pengobatan oral. Berbagai krim dan salep tersedia untuk dioleskan ke area kulit kucing yang terkena ringworm.
Mencukur rambut di area yang terkena ringworm pada kucing juga dapat membantu mempermudah mengatasi dan mengobatinya. Pengobatan topikal biasanya dilakukan untuk jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Setelah memandikan atau merawat kucing Anda, pastikan untuk mencuci tangan, dan membersihkan semua permukaan yang bersentuhan dengan kucing menggunakan larutan pemutih.
2. Perawatan Oral
Pada sebagian besar kasus jamur ringworm pada kucing, pengobatan yang efektif adalah pemberian obat anti jamur oral. Obat yang paling banyak digunakan untuk tujuan ini secara tradisional adalah griseofulvin, meskipun obat yang lebih baru seperti itrakonazol atau terbinafine (Lamasil) lebih sering digunakan dan lebih disukai karena memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Respons masing-masing kucing terhadap pengobatan juga bervariasi, dan jika terapi dihentikan terlalu cepat, penyakit ini dapat kambuh. Biasanya pengobatan berlangsung selama minimal enam minggu, dan dalam beberapa kasus, terapi yang lebih lama diperlukan.
Kultur jamur akan diambil secara berkala setelah dimulainya pengobatan untuk menentukan apakah hewan peliharaan Anda masih terinfeksi. Jangan menghentikan pengobatan tanpa perintah dari dokter hewan. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan kekambuhan jamur.
3. Bersihkan Area Sekitar
Bulu kucing yang terinfeksi jamur mengandung banyak spora mikroskopis yang dapat dilepaskan ke lingkungan. Infeksi pada hewan lain dan manusia dapat terjadi, baik melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau melalui kontak dengan spora jamur di lingkungan yang terkontaminasi.
Selain meminimalkan kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi, penting juga untuk menjaga lingkungan sebaik mungkin dari spora. Memotong bulu kucing dikombinasikan dengan pengobatan antijamur topikal pada area kulit yang terkena dapat membantu mengurangi kontaminasi lingkungan.
Penting untuk menghilangkan bulu hewan peliharaan dari lantai atau furnitur karena dapat terkontaminasi dengan spora jamur. Penting juga untuk membatasi ruang gerak kucing di dalam rumah untuk mencegah persebaran spora jamur.
Spora jamur dapat dibunuh dengan larutan pemutih klorin dan air menggunakan pengenceran satu liter pemutih klorin (500 ml) dalam satu galon air (4 liter), atau pengenceran 1:10 hingga 1:100.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka.
Baca SelengkapnyaHewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaKutu telinga pada kucing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan peliharaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesehatan seekor kucing bisa diidentifikasi dari konsistensi dan tampilan kotorannya, lho!
Baca SelengkapnyaSeperti manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatannya.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan luka karena cakar kucing. Karena bisa saja, goresan tersebut berkembang menjadi masalah kesehatan serius hingga berujung kematian.
Baca SelengkapnyaKutu kucing menjadi salah satu masalah kesehatan untuk hewan peliharan kesayanganmu. Berikut cara menghilangkannya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!
Baca Selengkapnya