Penyebab Batuk Berdahak Serta Cara Mengobatinya, Simak Langkahnya

Merdeka.com - Penyebab batuk berdahak akan dapat terjadi ketika tubuh kita menghasilkan lebih banyak dahak atau lendir pada saluran pernapasan. Sedangkan batuk kering merupakan batuk yang tidak mengeluarkan dahak. Baik batuk berdahak ataupun batuk kering akan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, sehingga cara untuk mengatasinya juga harus sesuai dengan penyebabnya.

Batuk merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke sistem pernapasan. Selain menjadi respon masuknya benda asing, batuk juga dapat menjadi gejala penyakit tertentu.

Saat debu, polusi, ataupun alergen (zat yang memicu alergi) telah masuk ke dalam sistem pernapasan, otomatis otak akan mengirim sinyal melalui saraf tulang belakang menuju otot-otot di dada dan perut. Ketika otot ini berkontraksi, maka udara akan menyembur melalui sistem pernapasan dan mendorong keluar benda asing tersebut.

Pada batuk berdahak, batuk bertujuan untuk mendorong lendir dari sistem pernapasan sehingga nantinya bernapas akan lebih mudah. Agar dapat mengetahui dengan rinci, berikut ini kami telah rangkum penyebab batuk berdahak serta cara mengobatinya:

Penyebab Batuk Berdahak

©medicalnewstoday.com

Penyebab batuk berdahak yang paling umum adalah karena adanya infeksi oleh bakteri atau virus. Gambarannya, ketika saluran pernapasan terinfeksi, contohnya saat sedang flu, nantinya tubuh akan memproduksi lebih banyak lendir. Fungsi lendir ini adalah untuk menjebak dan mengeluarkan organisme penyebab infeksi. Batuk akan bertujuan untuk mengeluarkan lendir tersebut.

Oleh sebab itu, orang yang sedang mengalami batuk berdahak akan disarankan untuk segera membuang dahak, bukan justru menelannya. Jika menelannya akan justru memperlambat penyembuhannya. Terdapat beberapa kondisi yang memunculkan batuk berdahak, seperti :

- PneumoniaPenyakit ini merupakan suatu peradangan di paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Batuk yang muncul awalnya tidak berdahak, namun setelah beberapa hari akan menjadi batuk berdahak yang bisa bercampur darah. di lapisan dinding bronkus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru.

- BronkitisPenyakit ini merupakan peradangan pada lapisan dinding bronkus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru. Fungsi bronkus sendiri adalah untuk membawa udara dari dalam ke paru-paru. Orang yang menderita bronkitis biasanya sering mengeluarkan dahak yang tebal serta berwarna.

Penyebab Batuk Berdahak yang Lainnya

©www.essentialoilspedia.com

- PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronik )

Merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas, yang diakibatkan oleh paparan zat iritan dalam jangka waktu yang lama. ritan tersebut bisa berupa polusi udara, asap rokok, atau asap kimia. Salah satu gejalanya adalah batuk yang disertai banyak dahak dan sesak napas.

- AsmaAsma merupakan penyakit yang menahun dan juga sering menyebabkan penderitanya dapat mengalami batuk dan juga disertai sesak napas. Batuk pada asma sendiri umumnya muncul saat gejala asma sendiri kambuh, dan tepatnya lebih sering terjadi di malam hari.

- Post Nasal DripPost nasal drip biasanya ditandai dengan adanya dahak yang ada di saluran pernapasan atas, seperti contohnya hidung dan rongga sinus yang turun ke tenggorokan, sehingga akan dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang bisa berupa batuk berdahak.

Post nasal drip biasanya disebabkan oleh adanya beberapa hal, mulai dari iritasi pada saluran pernapasan hingga adanya infeksi alergi, kelainan bawaan yang ada pada hidung, hingga efek samping dari obat-obatan contohnya seperti KB hormonal serta adanya tekanan darah tinggi.

Cara untuk Mengatasi Batuk Berdahak

©www.safebee.com

Cara mengatasi batuk berdahak umumnya tergantung pada penyebab dari batuk itu sendiri. Apabila batuk berdahak disebabkan oleh virus, seperti pada penyakit flu, cukup minum banyak air putih dan beristirahat. Namun jika penyebabnya bakteri, maka dibutuhkan pengobatan dengan antibiotik sesuai resep dokter.

Jika penyebab batuk berdahak sendiri mulai terasa mengganggu, kandungan obat batuk seperti mukolitik atau ekspektoran seperti bromhexine HCI dan Gualfenesin akan dapat digunakan untuk mengatasinya.

Bromhexine serta gualfenisin akan dapat bekerja dengan cara mengencerkan dahak, sehingga akan lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.

Agar obat nantinya dapat bekerja secara efektif, konsumsi obat haruslah dilakukan secara rutin dan sesuai dosis yang ada di kemasan. Obat batuk berdahak biaisanya tidak disarankan untuk diberikan pada anak yang ada di usia di bawah dua tahun.

Obat batuk berdahak yang termasuk golongan mukolitik memang masih tergolong aman untuk digunakan. Namun jika hendak dikonsumsi secara berlebihan ataupun tidak sesuai dengan dosis yang telah disarankan, akan dapat menimbulkan efek samping yaitu rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, pusing, serta sakit kepala.

Untuk itu, periksalah segera ke dokter jika batuk berlangsung lebih dari seminggu meski sudah minum obat, ataupun jika batuk telah bercampur dengan darah, dahak berwarna hijau atau kuning, serta sesak napas yang disertai dengan keringat dingin di malam hari dan demam tinggi.