Bak Romeo Juliet, Ini Kisah Cinta Ki Sukmo Jati dan Dewi Sekar Arum Wiyung Surabaya
Merdeka.com - Di sebuah kawasan yang masih berupa rawa-rawa, sekelompok orang tinggal dan hidup damai pada suatu masa. Secara administratif, kawasan tersebut belum memiliki nama.
Di antara sekelompok orang yang tinggal, ada seorang pemuda yang dikenal rajin bekerja, namanya Ki Sukmo Jati atau yang lebih dikenal dengan sebutan akrab Mbah Jati. Pemuda itu jatuh cinta pada gadis berparas cantik bernama Dewi Sekar Arum.
Sayang, perjalanan cinta mereka tidak berjalan sesuai harapan. Ada orang ketiga yang terus berupaya menghancurkan hubungan cinta Mbah Jati dan Mbah Dewi.
Dikutip dari Instagram @lovesuroboyo, Jumat (5/6/2021), orang-orang di kawasan tersebut menyebut pengganggu hubungan Mbah Jati dan Mbah Melati dengan panggilan Lempung, tanah becek yang pekat.
Bak Romeo Juliet
Dikarenakan gangguan yang datang terus-menerus, kisah cinta Mbah Jati dan Mbah Dewi pun tak bisa berjalan dengan baik. Lama kelamaan, Dewi Sekar Arum jatuh sakit hingga meninggal dunia karena tidak bisa memadu kasih dengan pasangan yang ia cintai.
Sepeninggal Dewi Sekar Arum, Ki Sukmo Jati hanya bisa meratapi kepergian sang kekasih. Ia jatuh sakit karena terus-menerus memikirkan Dewi. Selepas meninggalnya Dewi, Ki Sukmo Jati memberi nama kawasan tempat tinggalnya dengan sebutan “Wiyung”. Nama itu berasal dari dua kata, yakni Dewi dan Wuyung. Dengan demikian, arti kata Wiyung ialah dewi yang dicintai.
Setelah memberi nama desa tersebut, Jati meninggal dunia dalam dukanya yang mendalam. Kisah ini menjadi sejarah yang dikenal masyarakat sebagai asal usul Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Panjang Makam 5 Meter
Lihat postingan ini di InstagramMenurut penuturan warga, makam dengan panjang sekitar lima meter itu dulunya tidak bernama Ki Ageng Selo (Syeikh Abdurrahman), tetapi Buyut Jati. Namun, setelah ada orang yang melakukan tirakat panjang yang membutuhkan waktu antara 15 hingga 20 tahun, nama makam tersebut akhirnya diganti menjadi Ki Ageng Selo pada 2005 silam. Meski demikian, masyarakat Kecamatan Wiyung masih menyebutnya sebagai makam Mbah Buyut Jati.
Saat pertempuran Surabaya pecah, para pejuang yang terdesak serangan tentara sekutu menggunakan area makam Mbah Buyut Jati untuk bersembunyi. Mereka pun selamat dari kejaran tentara sekutu.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan tekad 'Perubahan' yang sering digaungkan Anies-Imin, menjadi modal pasutri ini merapat di puncak kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cerita lucu buat pacar ketawa yang ampuh bikin hubungan semakin romantis.
Baca SelengkapnyaSeorang kuwu desa yang memiliki cinta begitu besar kepada mendiang istrinya. Pembuktian tak terduga bahkan telah dilakukannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan suami istri, Meisya Siregar dan Bebi Romeo tengah menikmati 'honeymoon' di Jordania.
Baca SelengkapnyaPria bernama Dudung Suryana (31) frustrasi karena gagal menikah. Dia bertindak konyol dengan mengakhiri hidupnya di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, dia pamer kemesraan bersama istri tercinta hingga rumus.
Baca SelengkapnyaDari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.
Baca SelengkapnyaDN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata cinta romantis yang cocok dijadikan status di media sosial.
Baca Selengkapnya