Warga Jogja Diminta Waspadai Siklon Tropis Herman, Ini Penjelasan BMKG

Jumat, 31 Maret 2023 19:18 Reporter : Shani Rasyid
Warga Jogja Diminta Waspadai Siklon Tropis Herman, Ini Penjelasan BMKG Siklon Tropis. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Walaupun tengah memasuki masa musim pancaroba, namun cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi pada beberapa waktu ke depan, terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Terkait kabar ini, BMKG meminta warga DIY untuk mewaspadai kemunculan Siklon Tropis Herman di Samudera Hindia. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan bahwa siklon tropis itu diprediksi aktif hingga 4 April 2023.

“Siklon Tropis Herman memengaruhi peningkatan suplai udara di wilayah Jawa, sehingga aktivitas awan konvektif relatif meningkat. Hal ini memengaruhi terjadinya beberapa kondisi cuaca yang cukup ekstrem di wilayah Jawa dan Yogyakarta,” kata Warjono dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/3).

2 dari 4 halaman

Posisi Terkini

siklon tropis herman

©2023 Merdeka.com

Mengacu pada pantauan BMKG, posisi siklon yang pertama kali terdeteksi pada Rabu (29/3) itu masih berada di Samudera Hindia di sisi selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Diprediksi siklon itu bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knot.

Siklon Tropis Herman kemudian diperkirakan bergerak menuju wilayah pertengahan perairan Indonesia dan akan kembali ke arah barat.

“Jadi posisinya akan bergerak ke wilayah sebelah selatan Jawa Tengah dan DIY. Puncaknya nanti di sebelah timurnya adalah hari ini (31/3) pukul 12.00 WIB dan akan kembali lagi ke arah barat,” kata Warjono.

3 dari 4 halaman

Potensi Hujan Es

hujan es di kendal
©Instagram/@batang.update

Warjono mengatakan, adanya Siklon Herman bisa berpotensi membawa dampak cuaca ekstrem pada beberapa wilayah DIY dalam beberapa hari terakhir. Bila hal ini terjadi, awan-awan konvektif akan mulai terbentuk di sebelah barat Gunung Merapi, seperti di wilayah Salaman, Magelang, dan Turi, Sleman.

Apabila telah berwarna gelap, awan konvektif ini, atau bisa juga disebut awan tower, akan bergerak dari Sleman menuju Kota Yogyakarta, lalu lanjut ke Bantul dan Gunungkidul.

Walaupun hujan yang terjadi relatif singkat, namun wilayah yang dilewati awan tersebut akan terdampak angin yang bersifat merusak. Bahkan angin puting beliung berpotensi terjadi di daerah datar, khususnya daerah Bantul, karena memiliki daerah yang datar.

4 dari 4 halaman

Perlu Diwaspadai

penampakan angin puting beliung di bantul
©Instagram/@merapi_uncover

Oleh karena itu, Warjono mengatakan apabila masyarakat mulai melihat munculnya awan tower sekitar pukul 10.00 WIB atau pukul 11.00 WIB, maka kewaspadaan perlu ditingkatkan.

Sebagai mitigasi, ia mengimbau pada warga untuk memangkas pohon yang berpotensi roboh dan menghindari berteduh di bawah baliho atau pohon.

“Pola-pola pergerakan awan ini memang lokal terjadi di Yogyakarta. Ini perlu diwaspadai sehingga ketika ada tanda-tanda cuaca ekstrem di wilayah itu tentunya kita akan lebih siap untuk menghadapinya,” kata Warjono.

[shr]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini