Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UGM Kembangkan Sistem Pelacak Virus Corona, Ini 5 Faktanya

UGM Kembangkan Sistem Pelacak Virus Corona, Ini 5 Faktanya Alat tes virus corona yang dikembangkan Abbott Laboratories. ©Abbott.com

Merdeka.com - Berbagai inovasi dilakukan untuk memantau perkembangan kasus Virus Corona di Indonesia. Salah satu inovasi itu dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dilansir dari ANTARA, UGM menciptakan sebuah sistem pelacak Virus Corona. Sistem yang dinamakan COVID-19 Tracing dan People Mobile Analysis itu mampu melacak individu yang terindikasi sebagai positif, PDP, dan ODP berdasarkan data sejarah pergerakan telepon pelanggan seluler mereka.

Bisa Digunakan Awal April

alat tes virus corona

Reuters

Pengembangan sistem itu dikerjakan oleh UGM bekerja sama dengan Kemenkes RI, Indosat Ooredo, PT Global Data Inspirasi (Datains) dan PT Gamatechno. Dari kerjasama itu, rencananya sistem pelacak Virus Corona itu bisa digunakan pada awal Bulan April. Namun tidak sembarang orang yang dapat menggunakan sistem itu.

"Rencananya awal April sistem Big Data ini sudah bisa digunakan oleh yang berwenang, baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi UGM Widyawan dilansir dari ANTARA.

Memantau Posisi Pergerakan Telepon Pasien

muncul karena kegagalan fungsi gps

2018 Merdeka.com

Menurut Widyawan, sistem ini bekerja dengan cara mencari nomor telepon orang-orang dengan jarak tertentu dari pergerakan posisi telepon pasien. Ia menambahkan data pergerakan telepon pelanggan seluler itu datanya bisa diandalkan. Walau begitu, Widyawan menjamin privasi para pengguna telepon seluler yang terlacak itu.

"Sistem ini tetap menjaga privasi dari pemilik nomor telepon karena informasi yang diolah hanya dapat diakses oleh instansi negara yang berwenang dalam situasi kedaruratan," ujar Widyawan.

Dapat Menganalisis Pergerakan Orang

Selain memantau pergerakan pasien COVID-19, sistem ini juga dapat memantau pergerakan orang secara keseluruhan. Melalui fitur People Mobility Analysis, sistem ini dapat memberikan informasi lebih luas berupa hasil analisis pergerakan orang-orang dari satu daerah ke daerah yang lain. Analisis itu diharapkan dapat membantu pihak yang bertugas menangani Virus Corona dalam menjalankan tugasnya.

"Informasi penting ini nantinya dapat membantu Kemenkes dan Gugus Tugas COVID-19 dalam melakukan evaluasi dan menentukan langkah berikutnya. Salah satu contohnya adalah dengan melihat pola penyebaran pandemi dari suatu zona merah ke daerah lain," ujar Widyawan dilansir ANTARA.

Mendapat Sambutan Positif

Pada Jumat (27/3), pilot version dari sistem tersebut sudah ditunjukkan pada pihak Kemenkes dan mendapat sambutan positif. Menurut Widyawan, hal tersebut sudah sesuai dengan rencana yang dibuat pada pertemuan dengan Kemenkes pada 4 Maret 2020.

Dilansir dari ANTARA (31/3), proyek pembuatan sistem ini bermula ketika pada 4 Maret UGM diundang pada sebuah diskusi oleh Menteri Kesehatan RI untuk mencari solusi menghentikan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Diskusi itu menghasilkan sebuah konsep sistem yang akan dieksekusi oleh UGM, Indosat Ooredo, dan Datains.

Memberi Layanan Langsung Pada Masyarakat

Menurut Widyawan, selain untuk membantu pemerintah dalam melacak persebaran Virus Corona, sistem ini nantinya juga bisa digunakan masyarakat umum dalam melakukan screening mandiri COVID-19.

Data hasil screening ini nantinya dapat diketahui oleh fasilitas kesehatan lokal. Data itu kemudian diteruskan kepada satuan tugas COVID-19 untuk mengetahui kondisi masyarakat di suatu daerah tersebut.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya