Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 7 Oktober: 40 Tahun Meninggalnya Bung Tomo, Begini Kisah Perjalannya

Peristiwa 7 Oktober: 40 Tahun Meninggalnya Bung Tomo, Begini Kisah Perjalannya Bung Tomo. ©2020 Merdeka.com/strategi.id

Merdeka.com - Sutomo merupakan salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sosok yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo ini berperan penting dalam pertempuran Surabaya, yaitu ketika tentara Belanda kembali menyerang Indonesia beberapa bulan mengumumkan kemerdekaan.

Sekilas tentu Anda mengingat foto hitam putih legendaris, di mana Bung Tomo berdiri dengan gerakan tangan mengacungkan jari dan tatapan mata tajam. Meskipun foto tersebut diambil dengan pengarah gaya alias bukan sebenarnya, namun semangat itulah yang mencerminkan perjuangan Bung Tomo dalam menghimpun semangat rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari gempuran tentara Belanda dan Inggris yang masih berupaya menyerang.

Selain semangat juangnya, peristiwa kematian Bung Tomo juga turut mengundang perhatian masyarakat Indonesia. Lahir pada 3 Oktober 1920, Bung Tomo wafat pada 7 Oktober 1981 saat usianya menginjak 61 tahun. Meskipun telah tiada, namun sosok Bung Tomo masih menginspirasi bangsa Indonesia untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme di masa kini.

Lalu seperti apa kisah perjalanan Bung Tomo dalam sejarah kemerdekaan Indonesia hingga peristiwa wafatnya. Melansir dari Liputan6.com, berikut kami rangkum sejarah perjalanan Bung Tomo yang penuh inspirasi bisa Anda simak.

Seorang Wartawan

bung tomo

©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

Sebelum peristiwa wafatnya Bung Tomo yang terjadi pada 7 Oktober 1981, Bung Tomo meniti karier sebagai seorang wartawan. Ia aktif menulis di beberapa surat kabar dan majalah, seperti Harian Soeara Oemoem, Harian berbahasa Jawa Ekspres, Mingguan Pembela Rakyat, dan Majalah Pestaka Timoer.

Selain aktif menulis dan menjadi wartawan lepas, Bung Tomo sempat menjabat sebagai Redaktur Majalah Pembela Rakyat. Bung Tomo juga pernah menjadi wakil pemimpin redaksi Kantor Berita Pendudukan Jepang Domei dan terakhir pernah menjadi pemimpin redaksi Kantor Berita Antara Surabaya. Melalui profesinya sebagai wartawan, berbagai pemikiran kritis pun telah dilahirkan dan menginspirasi rakyat Indonesia.

Mendirikan Radio

Berkarir di bidang jurnalistik, kemudian membawa Bung Tomo pada industri radio. Bukan sebagai wartawan, tetapi Bung Tomo menjadi pendiri Radio Pemberontakan atau sering disebut juga sebagai radio gelap kepada Presiden Soekarno dan Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin. Radio ini dibangun sebagai sarana menciptakan solidaritas dan semangat juang para pemuda.

Radio ini pun akhirnya mengudara pada 15 Oktober 1945, dengan gelombang 34 meter dengan meminjam pemancar Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya. Radio Pemberontakan menyiarkan informasi dalam bahasa daerah dan bahasa Inggris setiap malam Kamis dan malam Senin. Hingga akhirnya seluruh RRI memancarkan siaran Radio Pemberontakan Bung Tomo dengan lebih luas.

Pada Pertempuran Surabaya 10 November, radio ini pun mempunyai peranan penting. Melalui siaran radio ini, Bung Tomo mengajak seluruh pemuda Surabaya di mana pun berada untuk segera kembali ke Surabaya guna melawan tentara Belanda dan Inggris yang menyerang Indonesia setelah merdeka. Dengan begitu, masyarakat Surabaya bersatu melawan Belanda dan Inggris demi kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran Surabaya

bung tomo

©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

Sebelum wafat pada 7 Oktober 1981, Bung Tomo menjadi sosok penting dalam Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945. Dalam pertempuran ini, Bung Tomo membangkitkan semangat rakyat dan pemuda Surabaya untuk bersatu melawan tentara Belanda. Saat itu, kondisi pemerintahan pun tidak stabil karena Soekarno dan Hatta telah ditawan tentara Belanda saat berada di Yogyakarta, dengan tuntutan melanggar hukum internasional.

Bukan hanya Belanda, pada peristiwa itu Surabaya juga digempur habis-habisan oleh tentara pasukan Inggris. Saat itulah, Bung Tomo berorasi melalui siaran radionya untuk membakar semangat rakyat, bersatu melawan tentara Inggris.

Meskipun Indonesia kalah dalam pertempuran tersebut, namun akhirnya masyarakat Surabaya berhasil mengusir tentara Inggris dari Indonesia. Ini menjadi salah satu peristiwa sejarah penting yang masih diingat hingga sekarang.

Wafat di Usia 61 Tahun

Sosok Bung Tomo memang menularkan semangat juang tinggi dari setiap upayanya mempertahankan kemerdekaan RI. Hingga pada akhirnya sosok yang lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920 ini menjemput ajalnya di Padang Arafah, Arab Saudi ketika sedang menunaikan ibadah haji. Peristiwa wafatnya Bung Tomo pada 7 Oktober 1981 ini pun menyisakan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia karena kehilangan salah satu sosok inspiratif yang penuh dengan semangat.

Meskipun begitu, Bung Tomo mendapatkan gelar pahlawan dari pemerintah pada 9 November 2007 setelah didesak oleh Gerakan Pemuda Ansor dan Fraksi Partai Golkar. Gelar ini pun patut disematkan pada sosok Bung Tomo, melihat berbagai upaya perjuangan yang dilakukan untuk membela negara dan bangsa Indonesia.

Bukan hanya itu, kini semangatnya masih terus diingat dan diabadikan di Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Dengan semangat ini, diharapkan kaum pemuda Indonesia bisa meneruskan perjuangannya untuk menjadi bangsa yang cerdas, beradab, dan berbudi luhur.

(mdk/ayi)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Sejarah 20 Mei, Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional
Sejarah 20 Mei, Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Anggota dari organisasi Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.

Baca Selengkapnya
38 Kata-Kata Soekarno tentang Kemerdekaan, Penuh Inspirasi dan Semangat Juang
38 Kata-Kata Soekarno tentang Kemerdekaan, Penuh Inspirasi dan Semangat Juang

Kata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan

Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya
150 Ide Lomba 17 Agustus untuk Anak-Anak PAUD, TK, SD, SMP dan SMA Sesuai Kategori
150 Ide Lomba 17 Agustus untuk Anak-Anak PAUD, TK, SD, SMP dan SMA Sesuai Kategori

Masyarakat sebentar lagi akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.

Baca Selengkapnya
5 Contoh Piagam Penghargaan Lomba 17 Agustus yang Mudah, Begini Cara Membuatnya
5 Contoh Piagam Penghargaan Lomba 17 Agustus yang Mudah, Begini Cara Membuatnya

Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, biasanya masyarakat akan mengadakan lomba 17 Agustus. Berikut contoh piagam penghargaan lomba 17 Agustus yang mudah.

Baca Selengkapnya
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang

Di negeri asalnya, Peh Cun yang dirayakan setiap bulan kelima tanggal kelima dalam penanggalan Tiongkok, punya sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Veteran Nasional 10 Agustus 2023, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Peringatan Hari Veteran Nasional 10 Agustus 2023, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Veteran Nasional juga dimaksudkan untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya