Patut Diwaspadai, Ini Kata Pakar UGM Tentang Hubungan Toxic di Kalangan Remaja
Merdeka.com - Sebuah pepatah mengatakan masa remaja merupakan masa yang indah. Di masa itu, seorang remaja merasakan bagaimana arti teman sejati, kekompakan, bahkan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Namun tetap saja muncul banyak persoalan yang dihadapi para remaja khususnya para remaja masa kini. Salah satunya adalah hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship baik dengan sahabat, pacar, saudara, maupun orang tua.
Menurut Pakar Perilaku, Kesehatan Lingkungan, dan Kedokteran Sosial UGM, Ajeng Yayi Suryo Prabandari, hal ini perlu diwaspadai karena bisa menguras waktu dan pikiran. Hal itu juga akan berpengaruh buruk bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Hal ini pula yang dapat mempengaruhi kemampuan dan interaksi sosial remaja.
“Akibatnya, mereka bisa cemas, stres, insecure, dan beberapa mengalami trauma. Kalau tidak muncul di cemas dan stres bisa saja kesehatan mental dan pikirannya terganggu, tidak bisa konsentrasi belajar, dan ada gangguan dalam kehidupan sehari-hari,” kata perempuan yang akrab disapa Yayi itu dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (31/3). Berikut selengkapnya:
Ciri-ciri Perilaku Toxic
©Shutterstock.com/Minerva Studio
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK UGM) bertajuk “Toxic Relationship: Hindari Hubungan Bermasalah di Kalangan Remaja”, Yayi menjelaskan sejumlah perilaku toxic di antaranya terus mengkritik, menghindari hubungan emosional dengan orang lain, serta menyembunyikan masalah.
Selain itu, terdapat tujuh tanda yang harus diwaspadai dalam suatu hubungan yaitu meliputi komentar berbasis gender, komentar negatif terhadap penampilan atau pemahaman, agresi verbal, pembatasan bergaul, serta sikap protektif berlebihan.
Selain itu juga ada tanda lain meliputi komentar, kritik, atau candaan terhadap teman atau pasangan di depan publik, serta ancaman jika memutuskan relasi teman.
Cara Mencegah Perilaku Toxic
Sementara itu, pengajar FK-KMK Fitriana M. Kusumaningrum, SKM., MPH mengatakan sejumlah cara dapat dilakukan untuk mencegah perilaku toxic, terutama dalam relasi pacaran di kalangan remaja.
Cara itu di antara lain perlunya remaja dalam memahami hubungan yang sehat, mampu membuat keputusan dengan sehat, dan mempelajari cara komunikasi yang sehat.
Selain itu, remaja perlu mengenalkan pasangan kepada orang tua untuk memunculkan rasa tanggung jawab pasangan, menetapkan batasan dalam hubungan, dan bersifat asertif.
“Asertif ini penting dalam hubungan. Ketika batasan sudah dilanggar, kita harus bisa berkata tidak,” kata Fitriana dikutip dari Ugm.ac.id
Peran Orang Tua
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Pressmaster
Selain itu bagi orang tua, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hubungan toxic di kalangan remaja adalah memberi perhatian dan waktu yang lebih serta memberi apresiasi terhadap hal-hal positif yang telah dilakukan anak.
Selain itu, orang tua juga perlu menjalin komunikasi yang terbuka dengan anak, belajar mendengarkan, memahami, dan menghormati pendapat anak, serta mendiskusikan hubungan yang sehat dengan anak.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaAda beberapa cara ampuh yang bisa dilakukan untuk memulai hubungan baru khususnya bagi Anda yang susah move on. Berikut rahasia terjitunya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaGaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaPasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaTiap kata yang telah terungkap kepada sahabat mempunyai kekuatan memengaruhi perasaan mereka. Begini ragam contoh katanya.
Baca SelengkapnyaToxic adalah istilah yang sering dikaitkan dengan sifat buruk dan merugikan.
Baca SelengkapnyaDia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca Selengkapnya