Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Anak Korban Perceraian, Emosional hingga Perilaku Merusak

Nasib Anak Korban Perceraian, Emosional hingga Perilaku Merusak Ilustrasi cerai. ©Shutterstock.com/Alejandro dans neergaard

Merdeka.com - Perceraian merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan dan cenderung dihindari oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Terlebih lagi ketika pasangan tersebut sudah mempunyai anak, keputusan untuk bercerai tentu akan dipertimbangkan berulang kali.

Namun pada beberapa kondisi, terkadang perceraian menjadi jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah rumah tangga. Khususnya ketika masalah yang menjadi sumber konflik sudah terlalu rumit untuk diselesaikan, atau tidak bisa ditolerir lagi.

Meskipun orang tua telah sepakat bercerai, baik ibu maupun ayah harus mengetahui pengaruh apa saja yang akan terjadi pada anak yang menjadi korban perceraian. Dalam hal ini, nasib anak korban perceraian sangat rentan mengalami beberapa masalah. Mulai dari kehilangan minat dalam aktivitas sosial, sulit beradaptasi, sensitif dan emosional, hingga merasa bersalah.

Bukan hanya itu, nasib anak korban perceraian juga rentan terhadap perilaku-perilaku yang merusak. Terutama, ketika anak bergaul dengan lingkungan yang tidak sehat, maka ini bisa menjadi sumber masalah yang lebih serius. Dengan begitu, bagi orang tua yang bercerai, penting untuk memperhatikan, berbagai kemungkinan dampak yang akan terjadi pada anak.

Dilansir dari laman Family Means, berikut kami merangkum beberapa pengaruh nasib anak korban perceraian yang bisa Anda simak.

Nasib Anak Korban Perceraian: Kehilangan Minat Bersosial, Sulit Beradaptasi, Emosional

  • Kehilangan Minat Bersosial
  • Nasib anak korban perceraian yang pertama dapat memberikan pengaruh pada minat anak untuk bersosial menjadi rendah. Anak-anak yang keluarganya mengalami perceraian mungkin memiliki waktu yang lebih sulit untuk berhubungan dengan orang lain, dan cenderung memiliki kontak sosial yang lebih sedikit. Terkadang anak-anak merasa tidak aman dan bertanya-tanya apakah keluarga mereka adalah satu-satunya keluarga yang bercerai.

  • Sulit Beradaptasi
  • Nasib anak korban perceraian berikutnya adalah sulit beradaptasi pada perubahan. Saat orang tua bercerai, anak-anak harus belajar beradaptasi dengan perubahan yang ada. Bukan hanya beradaptasi pada kondisi keluarga yang baru, situasi rumah atau tempat tinggal, tetapi juga sekolah, teman, dan banyak lagi. Tentu ini bukan suatu hal yang mudah, terlebih jika anak masih berusia anak-anak atau remaja.

  • Emosional
  • Nasib anak korban perceraian juga dikatakan akan lebih sensitif dan emosional. Perceraian dapat membawa beberapa jenis emosi pada anak. Perasaan kehilangan, kemarahan, kebingungan, kecemasan, dan banyak lainnya, semua mungkin berasal dari kondisi perubahan atau masa transisi yang sedang dijajaki.

    Perceraian dapat membuat anak-anak merasa kewalahan dan sensitif secara emosional. Anak-anak membutuhkan pelampiasan emosi, seseorang untuk diajak bicara, seseorang yang mau mendengarkan, dll.

    Nasib Anak Korban Perceraian: Perasaan Bersalah, Pengaruh Akademik, Perilaku Merusak

  • Perasaan Bersalah
  • Nasib anak korban perceraian selanjutnya yaitu anak sering merasa bersalah. Anak-anak sering bertanya-tanya mengapa perceraian terjadi dalam keluarga mereka. Mereka akan mencari alasan, bertanya-tanya apakah orang tua mereka tidak lagi saling mencintai, atau apakah mereka telah melakukan kesalahan yang menyebabkan orang tua bertengkar dan bercerai.

    Perasaan bersalah ini adalah efek yang sangat umum dari perceraian pada anak-anak. Rasa bersalah meningkatkan tekanan, dapat menyebabkan depresi, stres, dan masalah kesehatan lainnya. Memberikan pemahaman yang baik pada anak bahwa mereka bukan sumber masalah yang menyebabkan perceraian orang tua, bisa mengurangi perasaan bersalah pada anak.

  • Pengaruh Akademik
  • Pengaruh akademik juga termasuk salah satu dampak yang terjadi pada anak setelah orang tua bercerai. Bagi anak-anak, mencoba memahami dinamika keluarga yang berubah dapat membuat mereka terganggu dan bingung. Pikiran yang terganggu ini bisa berpengaruh pada kinerja akademik anak di sekolah. Semakin anak-anak terganggu, semakin besar kemungkinan mereka tidak dapat fokus pada pekerjaan sekolah.

  • Perilaku Merusak
  • Nasib anak korban perceraian selanjutnya yaitu rentan pada perilaku-perilaku merusak. Penelitian telah menunjukkan, anak-anak korban perceraian lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam kejahatan.

    Salah satunya, memberontak merupakan bentuk perilaku merusak paling umum yang dapat terjadi pada anak setelah orang tua bercerai. Lebih dari itu, banyak anak korban perceraian melakukan perilaku-perilaku lain yang merusak dan membahayakan kesehatan, seperti merokok, minum alkohol, hingga penyalahgunaan obat terlarang.

    Nasib Anak Korban Perceraian: Masalah Kesehatan, Hilangnya Keyakinan

  • Masalah Kesehatan
  • Nasib anak korban perceraian juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Kondisi orang tua yang bercerai, tentu dapat memberikan dampak stres pada anak. Masalah stres dan konflik dalam diri yang penuh dengan hal yang tidak jelas, semakin membuat kondisi mental memburuk. Kondisi mental yang menurun, dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh anak. Lebih lanjut, daya tahan tubuh yang tidak baik membuat anak semakin rentan terhadap berbagai penyakit.

  • Hilangnya Keyakinan
  • Nasib anak korban perceraian yang terakhir yaitu dapat menyebabkan hilangnya keyakinan anak terhadap pernikahan dan unit keluarga. Penelitian menemukan bahwa anak yang menjadi korban perceraian mempunyai masalah kepercayaan, atau trust issues.

    Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa anak-anak korban perceraian lebih rentan bercerai ketika di kemudian hari membina hubungan keluarganya sendiri. Kecenderungan ini mungkin dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak bercerai.

    (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis
    Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

    Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

    Baca Selengkapnya
    Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
    Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

    Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

    Baca Selengkapnya
    Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak
    Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

    Kesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
    Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

    Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
    Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

    Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

    Baca Selengkapnya
    4 Cara Cerdas Membentuk Karakter Anak Menjadi Mandiri dan Berani Sejak Dini
    4 Cara Cerdas Membentuk Karakter Anak Menjadi Mandiri dan Berani Sejak Dini

    Saat anak merasa tidak yakin atau takut, sebagai orangtua, tugas kita adalah menjadi "pelindung" yang memberikan dukungan dan kenyamanan.

    Baca Selengkapnya
    4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut
    4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut

    Sejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
    Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

    Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

    Baca Selengkapnya
    Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
    Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

    Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.

    Baca Selengkapnya