Minyak Subsidi Pemerintah Hilang dari Sejumlah Pasar di Jateng, Warga Makin Merana

Selasa, 31 Januari 2023 14:18 Reporter : Shani Rasyid
Minyak Subsidi Pemerintah Hilang dari Sejumlah Pasar di Jateng, Warga Makin Merana Minyak goreng subsidi di Jateng hilang. ©YouTube/Liputan SCTV

Merdeka.com - Kondisi masyarakat kini serba sulit. Harga-harga kebutuhan pokok naik. Minyak goreng subsidi hilang dari pasaran.

Hal itu terlihat pada sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang. Kondisi ini dikeluhkan warga sehingga mereka terpaksa membeli minyak goreng dengan merek lain.

Harga yang mereka peroleh pun lebih mahal hingga mencapai Rp7.000 per liter.
Berikut selengkapnya:

2 dari 4 halaman

Minyak Subsidi Hilang dari Pasaran

minyak goreng subsidi di jateng hilang

©YouTube/Liputan SCTV

Kondisi hilangnya minyak goreng subsidi “Minyakita” dari pasar-pasar tradisional di Semarang sudah dirasakan sebulan terakhir. Tidak ada satupun pedagang yang menjual minyak subsidi pemerintah itu.

Justru para pedagang menjual minyak merek lain yang harganya jauh lebih mahal antara Rp19.000-21.000. Padahal harga Minyakita hanya Rp14.000 per liter.

“Harga minyak itu kan sudah murah dan sudah banyak peminatnya. Terjangkau juga di masyarakat. Kalau naik, saya sebagai ibu rumah tangga kecewa sekali. Jadi untuk pembelian agak sulit karena apa-apa harganya lebih mahal,” kata Muningsih, pembeli dari Pasar Simongan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (31/1).

3 dari 4 halaman

Gunakan Minyak Goreng Curah

minyak goreng subsidi di jateng hilang
©YouTube/Liputan SCTV

Sementara di Salatiga, warga terpaksa menggunakan minyak goreng curah dalam rangka menyiasati hilangnya minyak goreng subsidi “Minyakita”. Hilangnya minyak goreng di sana sudah berlangsung selama dua minggu.

Demi memperoleh minyak goreng curah, warga harus merogoh kocek lebih dalam. Per kilogram minyak goreng curah dihargai Rp15.000 per kilogram.

“Kalau selama ini bahannya pas kosong. Tapi nggak tahu ya kalau besok atau minggu depan. Sudah kosong dua minggu ini. Kalau adapun harganya naik tapi tidak signifikan. Kalau sebelumnya Rp14.000 naik jadi Rp14.500 atau Rp15.000,” kata Kristian, salah satu pedagang minyak goreng di salah satu pasar di Salatiga.

4 dari 4 halaman

Omzet Pedagang di Banyumas Turun Drastis

minyak goreng subsidi di jateng hilang
©YouTube/Liputan SCTV

Harga beras medium dan premium di Pasar Cerme, Purwokerto, Banyumas belum juga turun Senin (30/1). Harga beras medium berkisar pada harga Rp11.000-12.000 per kilogram. Sementara harga beras premium berkisar di angka Rp15.000 per kilogram.

Kenaikan harga beras dengan kisaran Rp2.000 per kilogram tak hanya memberatkan pembeli, namun juga mengurangi omzet penjualan pedagang beras. Mereka mengaku biasanya menjual sebanyak 4-5 ton beras dalam seminggu. Namun sejak harga beras naik, beras yang terjual hanya 2 ton.

“Biasanya mereka beli 10 kg sekarang hanya beli 5 kg. biasanya dalam seminggu habis 4 ton sekarang Cuma 2 ton,” kata Darmi, salah seorang pedagang beras Pasar Cerme.

[shr]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini