Mahasiswa UGM Teliti Quarter Life Crisis Anak Muda, Gunakan Pemikiran Filsuf Jawa Ini
Merdeka.com - Dewasa ini, banyak anak muda khususnya Generasi Z yang mengalami fase Quarter Life Crisis. Orang yang sedang mengalami fase ini biasanya belum memiliki gambaran yang jelas akan tujuan hidupnya. Fase ini ditandai dengan adanya kekhawatiran berlebih, rasa pesimis, cemas, tertekan, sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas dan terkadang bisa pula menyebabkan depresi.
Berangkat dari fenomena itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) asal UGM yang beranggotakan Farahdita Salma Zharifa, Esa Geniusa Religiswa Magistravia, Rizky Amelia Febrianti, dan Riskhi Pratama Kusuma Arum Jati melakukan penelitian dengan judul “Dinamika Quarter Life Crisis pada Mahasiswa: Analisis berdasarkan Perspektif Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram”.
Lantas apa yang membuat mereka memilih perspektif filsuf Keraton Yogyakarta itu dalam penelitian mereka? Berikut ulasan selengkapnya:
Alasan Memilih Ki Ageng Suryomentaram
©ustjogja.ac.id
Farahdita, salah satu anggota tim penelitian itu, mengatakan bahwa pemikiran Ki Ageng Suryomentaram digunakan untuk menganalisis fenomena Quarter Life Crisis karena dia memiliki latar belakang budaya Indonesia. Apalagi subjek penelitiannya merupakan mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta.
Penelitian itu dilakukan selama empat bulan. Dari hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa teori pemikiran Ki Ageng Suryomentaram potensial untuk mengatasi quarter life crisis.
Hasil Penelitian
©Ugm.ac.id
Dilansir dari Ugm.ac.id, penelitian itu dilakukan dengan sampel mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dengan 14-17 partisipan. Mereka memiliki rentan usia 20-23 tahun dan umumnya merupakan mahasiswa tingkat akhir.
Dari hasil penelitian itu, kekhawatiran yang banyak dialami anak muda adalah soal kelanjutan karier, pendidikan, percintaan, dan finansial. Munculnya kekhawatiran itu disebabkan oleh tuntutan diri maupun lingkungan.
“Kekhawatiran yang dialami menimbulkan perilaku diri berupa perbandingan diri, insecurities, keragu-raguan, dan ketidakpuasan kondisi. Adanya kondisi tersebut menimbulkan dampak emosional, fisiologis, maupun fungsi diri,” jelas Farahdita.
Memahami Rasa
avalonrecoverysociety.org
Pada pemikiran Ki Ageng Suryomentaram, sebuah keinginan dari diri sendiri apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kekhawatiran pada diri yang menyebabkan rasa susah. Namun rasa susah itu tidak bersifat abadi karena ada rasa senang.
“Oleh sebab itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi quarter life crisis adalah dengan mengelola dan memahami tentang rasa keinginan yang terdapat pada diri agar tidak terjebak pada rasa penyesalan, penderitaan, dan kekhawatiran yang bisa menyebabkan kondisi krisis,” kata Farahdita.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indonesia Millennial and Gen Z Report 2024 mencatat bahwa 82 persen milenial dan 81 persen gen Z rutin berolahraga.
Baca SelengkapnyaBagi Gen Z dan milenial, biaya hidup adalah kekhawatiran utama mereka, dan Gen Z juga mengkhawatirkan potensi pengangguran.
Baca SelengkapnyaSalah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi orangtua, milenial perlu mempelajari berbagai hal dalam membesarkan anak.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaGanjar berdiskusi dan bertukar pikiran terkait sederet program yang dicanangkannya bersama pasangan Mahfud MD yang berpihak pada generasi muda.
Baca SelengkapnyaTiga generasi punya ciri khas masing-masing saat mengetik teks di HP. Inilah perbedaannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.
Baca Selengkapnya