Komentari Hidup Mewah Pejabat Pajak, Sosiolog UGM: Hanya Puncak Gunung Es
Merdeka.com - Belakangan ini nama Mario Dandy Satrio jadi sorotan. Tak hanya soal penganiayaannya terhadap David Latumahina, namun juga gaya hidup mewah dan juga statusnya sebagai anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Kasus Mario Dandy ini mendapat sorotan berbagai pihak, salah satunya sosiolog UGM Andreas Budi Widyanta. Ia menyebut kasus ini hanyalah sebuah puncak dari gunung es. Diduga gaya hidup mewah ini masih terjadi di kalangan pejabat lainnya.
“Yang kelihatan baru puncaknya saja, sementara yang di lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar,” kata Andreas dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (28/2).
Sebuah Perangkap Besar
©2023 Merdeka.com/Instagram @undercover_id
Andreas mengatakan, saat ini gaya hidup materialisme makin terlihat jelas di kalangan pejabat. Menurutnya, apabila dasar materialisme ini menjadi bagian dari eksistensi seseorang, ia akan masuk ke dalam perangkap besar liberialisasi ekonomi, konsumerisme, dan gaya hidup elite.
“Gaya hidup mewah semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan. Ada begitu banyak orang yang sumber keuangan negara akan dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup seperti itu. Apalagi itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” kata Andreas.
Pentingnya Revolusi Mental
©2023 Merdeka.com/Instagram @undercover_id
Andreas mengatakan bahwa praktik gaya hidup mewah yang seperti itu tanpa disadari telah mengkhianati kehidupan bersama sebagai sesama warga negara.
Oleh karena itu, ia menyarankan pada pemerintah untuk melakukan revolusi mental pada para pejabat publik, terutama terkait dengan keuangan. Selain itu juga didukung oleh transparansi yang kuat terhadap pengelolaan keuangan negara.
“Ada kemerosotan moral pejabat publik kita sehingga perlu dilakukan tindakan revolusi mental,” kata Andreas.
Memicu Penurunan Kepercayaan Masyarakat
©2023 Merdeka.com/Instagram @undecover_id
Sementara itu Ketua Kagama Filsafat UGM, Charris Zubair mengatakan, gaya hidup hedon yang diperlihatkan oknum pegawai pajak dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara.
Oleh karena itu, reformasi struktural perlu dilakukan secara menyeluruh agar tak ada lagi ruang bagi pegawai pajak menjadi kaya dengan cara yang tidak patut.
“Kami juga menuntut Kementerian Keuangan bekerja sama dengan KPK dan PPATK mengusut semua harta seluruh petugas pajak di Indonesia. Pengusutan ini harus dilakukan secara transparan dan petugas pajak yang melakukan penyelewengan ditindak tegas,” kata Charris dikutip dari Liputan6.com.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaPeneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab gagal ginjal di usia muda yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh semua orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak bisa tampak melalui sejumlah tanda yang tampak.
Baca Selengkapnya