Banjir Rendam Perumahan Dinar Indah Semarang, Warga Terpaksa Mengungsi
Merdeka.com - Memasuki pertengahan musim penghujan, bencana banjir dan longsor mulai melanda sejumlah tempat, tak terkecuali Provinsi Jawa Tengah. Setelah sebelumnya bencana banjir dan longsor menimpa banyak tempat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, kini bencana itu mulai mengancam ibukota Semarang.
Dilansir dari Liputan6.com, banjir di Semarang terjadi karena hujan deras yang melanda wilayah Ungaran. Wilayah itu menjadi hulu dari Sungai Pengkol, sebuah sungai yang menjadi penyebab banjir.
Untungnya banjir itu tidak berlangsung lama. Hal ini dikarenakan hujan di wilayah Ungaran cepat mereda. Lalu daerah mana yang merasakan dampak langsung dari adanya banjir di Ungaran itu? berikut selengkapnya:
Daerah yang Tergenang
©2021 Liputan6.com
Hujan yang terjadi di wilayah Ungaran itu menyebabkan banjir yang menggenangi daerah Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Banjir itu ketinggiannya sempat mencapai pinggang orang dewasa. Untuk mencegah terjadi hal yang lebih buruk, listrik di sekitar lokasi banjir harus dipadamkan.
Untungnya, banjir di sana tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 20.00 WIB, banjir mulai surut dan kondisi berangsur normal kembali. Atas kejadian ini, para relawan bahu-membahu dalam membantu warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bahkan Banser Rayon Kecamatan Tembalang Kota Semarang menerjunkan 10 pasukan untuk mengevakuasi korban banjir yang rumahnya tenggelam.
“Bersama petugas SAR gabungan kami dan para relawan membantu warga mengungsi di tempat yang lebih aman, yaitu di masjid perumahan tersebut,” kata Kapolsek Tembalang, Kompol Mas’ud dikutip dari Liputan6.com pada Senin (18/1).
Normalisasi Sungai
©2021 Liputan6.com
Sementara itu di Purbalingga, Jawa Tengah, pemerintah kabupaten setempat berencana melakukan normalisasi sungai untuk menekan risiko banjir. Normalisasi itu dilakukan karena air Sungai Ranu yang sering meluap dan menggenangi pemukiman warga di dua desa, yaitu Desa Cilapar dan Desa Penolih. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan tanggul rusak dan 50 hektare sawah terendam.
Normalisasi itu dilakukan dengan pengangkatan sedimen di sekitar sungai sehingga mampu menampung lebih banyak air. Diharapkan dengan adanya normalisasi, bencana banjir tak lagi menggenang wilayah tersebut.
“Namun sebelum normalisasi dilakukan, kami akan memasang sand bag (karung isi pasir) dulu sebagai upaya penanganan sementara guna menahan luapan air,” terang Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, dikutip dari Liputan6.com pada Senin (18/1).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir tampak menutupi rel dan nyaris menenggelamkan tempat duduk penumpang di ruang tunggu Stasiun Tawang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya