Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

9 Alasan Orang Selingkuh dalam Hubungan, Pertengkaran hingga Trauma Masa Kecil

9 Alasan Orang Selingkuh dalam Hubungan, Pertengkaran hingga Trauma Masa Kecil Ilustrasi selingkuh. ©Shutterstock

Merdeka.com - Perselingkuhan masih menjadi masalah umum yang sering terjadi dalam sebuah hubungan. Di mana salah satu pasangan mencoba atau menjalin hubungan dengan orang lain. Selingkuh dapat dilakukan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.

Tindakan perselingkuhan bukan hanya terjadi pada pasangan yang sudah menikah, tetapi juga sering dialami pada hubungan pacaran. Biasanya, jika pasangan Anda melakukan perselingkunhan, terdapat perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan. Mulai dari sering sibuk sendiri dengan ponsel, sering kesal atau marah tanpa alasan, hingga sering berbohong.

Dalam hal ini, terdapat berbagai macam alasan orang berselingkuh dalam hubungan. Selingkuh bisa terjadi akibat faktor kurangnya keterikatan emosional dengan pasangan, tidak mampu menetapkan batasan sosial dengan orang lain, hingga karena masalah pertengkaran dengan pasangan. Bukan hanya itu, alasan lain juga bisa datang dari trauma masa kecil hingga kecanduan seksual.

Sebagai salah satu risiko yang perlu dihindari dalam hubungan, maka penting bagi Anda untuk memahami berbagai macam alasan orang selingkuh dalam hubungan. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa mencari tahu lebih dalam apakah pasangan Anda memiliki kecenderungan tertentu yang berpotensi pada tindakan perselingkuhan.

Dilansir dari laman InStyle, berikut kami merangkum penjelasan lengkapnya bisa Anda simak.

Alasan Orang Selingkuh: Kurangnya Koneksi Emosional, Kurangnya Hubungan Seksual, Tidak Mampu Menetapkan Batasan

Kurangnya Koneksi Emosional

Alasan orang selingkuh yang pertama bisa dipengaruhi oleh faktor kurangnya koneksi emosional. Kebanyakan orang tidak menyadari betapa pentingnya menciptakan dan memelihara sebuah hubungan. Meskipun akan selalu ada godaan perselingkuhan, namun ketika pasangan di mana kedua pihak merasa saling terhubung, maka risiko perselingkuhan dapat berkurang. Di mana sebagian besar orang yang selingkuh, banyak dipengaruhi oleh faktor kurangnya hubungan emosional dengan pasangan.

Kurangnya Hubungan Seksual

Alasan orang selingkuh berikutnya bisa jadi karena kurangnya hubungan seksual. Masalah ini dapat muncul pada pasangan yang sudah menikah, maupun pasangan yang belum menikah namun aktif secara seksual. Dalam hal ini, komunikasi menjadi hal penting bagi setiap pasangan untuk membangun dan memelihara hubungan seksual yang memuaskan satu sama lain.

Tanpa komunikasi yang berkelanjutan, hasrat seksual kecil mungkin akan hilang atau dapat merusak kebiasaan hubungan seksual Anda dengan pasangan. Dengan begitu, usahakan untuk berkomunikasi terbuka dengan pasangan agar saling mengerti apa yang dibutuhkan satu dengan yang lain.

Tidak Mampu Menetapkan Batasan

Alasan orang selingkuh juga bisa datang dari faktor ketidakmampuan menetapkan batasan. Tidak semua, namun beberapa orang yang supel, mudah bergaul atau berteman, sering kali kesulitan menemukan batasan hubungan yang intim.

Terlebih, jika terdapat berbagai faktor lain seperti godaan sekaligus kesempatan hingga rasa bosan, tentu risiko perselingkuhan dapat terjadi. Dengan begitu, penting untuk menetapkan batasan yang tepat bagaimana Anda menjalani hubungan dekat dengan pasangan, dan bagaimana Anda berteman di lingkungan sekitar Anda.

Alasan Orang Selingkuh: Konflik dengan Pasangan, Over Protective, Asumsi Status Hubungan

Konflik dengan Pasangan

Alasan orang selingkuh selanjutnya adalah konflik dengan pasangan. Konflik dalam hubungan tentu wajar saja terjadi. Namun, jika konflik tidak disertai dengan komunikasi dua arah maka ini hanya akan menimbulkan banyak kesalahpahaman yang memunculkan masalah-masalah baru.

Terlebih, ketika konflik sudah terlalu berlarut-larut, mungkin pasangan Anda ingin mendapatkan pelarian dengan orang lain. Maka, bagi setiap pasangan harus mampu membangun komunikasi yang baik dan terbuka agar setiap masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Over Protective

Sikap over protective juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa pasangan Anda selingkuh. Ini adalah sikap yang membuat setiap orang tidak nyaman karena selalu diatur dan tidak bebas. Dalam hal ini, lagi-lagi komunikasi terbuka penting untuk diterapkan guna menyelesaikan masalah.

Jika Anda tidak suka sikap over protective dari pasangan sebaiknya dibicarakan, jelaskan bahwa sikap tersebut cukup mengganggu Anda dan Anda tidak merasa bebas. Dengan komunikasi terbuka, Anda bisa belajar dengan pasangan untuk saling memberi rasa kepercayaan penuh dan berusaha untuk menjaga kepercayaan tersebut.

Asumsi Status Hubungan

Alasan orang selingkuh juga bisa jadi karena asumsi status hubungan yang salah. Ini umumnya terjadi dalam konteks status hubungan terbuka atau open relationship yang dilakukan oleh sebagian orang.

Dalam hal ini, Anda dan pasangan perlu membuka percakapan untuk mendefinisikan dengan jelas hal apa saja yang termasuk perselingkuhan dalam hubungan terbuka. Tanpa definisi yang jelas, akan muncul asumsi-asumsi keliru tentang status hubungan yang bisa merugikan Anda dengan pasangan.

Alasan Orang Selingkuh: Trauma Masa Kecil, Kecanduan Seks, Kecanduan Lainnya

Trauma Masa Kecil

Alasan orang selingkuh berikutnya bisa dipengaruhi oleh trauma atau masalah masa kecil yang belum terselesaikan. Misalnya, pasangan Anda pernah mendapatkan pengalaman buruk di masa kecil seperti penelantaran oleh orang tua, orang tua yang bercerai, hingga kekerasan atau pelecehan seksual di masa kanak-kanak.

Masalah masa kecil ini perlu diselesaikan dengan psikolog profesional untuk mendukung Anda membangun hubungan yang sehat dengan pasangan. Jika tidak, luka-luka masa kecil ini dapat mendorong Anda melakukan berbagai hal yang menyimpang, salah satunya tindakan perselingkuhan.

Kecanduan Seks

Kecanduan seks juga bisa menjadi alasan orang selingkuh dalam hubungan. Seperti orang pecandu lainnya, orang yang memiliki kondisi kecenderungan kecanduan seksual, memiliki hubungan patologis dengan obat pilihan mereka. Dalam hal ini, seks bisa menjadi obat bagi sebagian orang untuk mengubah suasana hati atau obat bagi mereka untuk melewati hal-hal sulit.

Namun, perilaku seksual yang kompulsif ini akan merugikan hubungan Anda dengan pasangan. Di mana perilaku tersebut dapat menyebabkan pasang surut hubungan, hingga ancaman keintiman emosional dengan pasangan. Bersama orang yang bergumul dengan kecanduan seks yang tidak melakukan pemulihan atau terapi, maka risiko perselingkuhan akan semakin meningkat.

Kecanduan Lainnya

Alasan orang selingkuh dalam hubungan yang terakhir bisa dipengaruhi oleh faktor kecanduan lainnya. Seperti kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang. Orang yang terlibat dengan masalah kecanduan ini, sering kali melakukan berbagai tindakan-tindakan buruk di bawah pengaruh konsumsinya, termasuk tindakan perselingkuhan.

Jika tidak diatasi, masalah kecanduan yang dialami pasangan semakin lama akan menghancurkan sebuah hubungan. Akan banyak masalah dan pertikaian terjadi karena perilakunya yang tidak terkontrol. Jika terus menerus terjadi, Anda perlu sekali lagi mempertimbangkan nasib hubungan Anda dengan orang yang memiliki masalah ini.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Cara Memulai Hubungan Baru yang Ampuh, Susah Move On?

5 Cara Memulai Hubungan Baru yang Ampuh, Susah Move On?

Ada beberapa cara ampuh yang bisa dilakukan untuk memulai hubungan baru khususnya bagi Anda yang susah move on. Berikut rahasia terjitunya.

Baca Selengkapnya
Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya
16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

Hampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Panduan Menghadapi Anak yang Melihat Orangtua Sedang Bercinta, Jangan Panik!

Panduan Menghadapi Anak yang Melihat Orangtua Sedang Bercinta, Jangan Panik!

Berada dalam situasi di mana Anda dan pasangan kepergok anak saat bercinta tentu bisa memicu perasaan yang kompleks. Jangan panik, segera lakukan hal ini.

Baca Selengkapnya
Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?

Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?

Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Kehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya

Kehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya

Kedua perempuan ini meninggal dengan selisih waktu hanya 2 bulan saja.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya