Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok merupakan Gubernur DKI Jakarta yang menjabat dari tahun 2014 hingga 2017. Selama memimpin Ibukota, Ahok dikenal sebagai seorang yang tegas dan berani. Beliau tak segan-segan untuk mengkritik dan bersuara lantang saat mengetahui bawahannya tidak menjalankan tugas secara maksimal.

Pria kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 ini dikenal publik sejak menjadi Wakil Gubernur mendampingi Joko Widodo. Saat pimpinannya menjadi presiden, Ahok naik jabatan menjadi Gubernur. Bicaranya yang ceplas ceplos di mana saja, membuat Ahok semakin dikenal luas oleh masyarakat.

Banyak orang yang tidak menyukai gaya kepemimpinannya, namun tak sedikit juga orang yang sangat mengidolakannya. Terlepas dari pro dan kontra yang melingkupinya, Ahok menjadi salah satu pejabat publik yang dikenal sangat tegas dan berani dalam mengambil setiap kebijakan. Berikut ini kata-kata bijak Ahok yang tegas dan penuh keberanian.

Kata-Kata Bijak Ahok yang Penuh Ketegasan

Instagram - Basuki BTP / BTPND

Ahok pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005 hingga 2010. Semasa menjadi Bupati, Ahok sudah dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berani. Berikut kata-kata bijak Ahok yang penuh ketegasan.

1. Saya bilang ke istri saya kalo saya mati karena melawan korupsi, nanti tulis di pusara saya Basuki Tjahaja Purnama mati adalah sebuah keuntungan kalo perlu pakai tiga bahasa Indonesia, Tiongkok dan Inggris, itu pun jika mayat saya ditemukan.

2. Jika kalian belum siap mati jangan pernah tantang Saya, Saya siap mati demi menegakkan keadilan.

3. Saya tidak peduli dikatain kafir, asal rakyat saya tidak ditindas oleh orang-orang yg mengaku beragama.

4. Anda tidak perlu angkat senjata ke medan perang seperti jaman dulu, Anda cukup jangan korupsi saja itu sudah cukup.

5. Kuliah itu jangan terlalu pintar, cukup lulus aja, namun jangan terlalu bodoh juga nanti susah lulusnya. Jika terlalu pintar nanti balik ke kampus bakalan jadi dosen, nah kalo sekedar lulus aja nanti balik ke kampus bakalan jadi donatur.

6. Bagi saya definisi santun adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial buat rakyat, tidak mencuri uang rakyat itu namanya santun, kalau cuma ngomong doang yang santun tapi mencuri itu namanya, bangsat!

7. Anak muda itu jangan bisanya cuma mengkritik, harus ada solusi jadi akan ada timbal balik, itulah hakikat kemerdekaan karena tumpuannya ada di anak muda yang kreatif dan inovatif.

8. Bedanya kami melakukan pendidikan politik untuk menyadarkan rakyat untuk memilih pemimpin yang Bersih, Transparan dan Profesional) bukan memilih karena diberi baju kaos atau uang.

9. Bir salahnya di mana sih? Ada enggak orang mati karena minum bir? Orang mati kan karena minum oplosan cap topi miring-lah, atau minum spiritus campur air kelapa. Saya kasih tahu, kalau kamu susah kencing, disuruh minum bir, lho.

10. Yang menjadi sumber dari permasalahan adalah pemimpin, jika pemimpinnya benar tentu bawahannya juga akan ikut benar.

Kata-Kata Bijak Ahok yang Tajam dan Penuh Keberanian

Instagram - Basuki BTP / BTPND

Sebelum menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Ahok juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004 hingga 2009. Hal inilah yang menjadi awal mula beliau terjun di dunia politik. Berikut kata-kata bijak Ahok yang tajam dan penuh keberanian.

11. Anda kafirkan saya pun, tetap saya kasih KJP (Kartu Jakarta Pintar). itu baru namanya keadilan sosial.

12. Akar dari permasalahan itu bukanya soal biaya yang tinggi pemilihan langsung, mereka pikir nyogok ratusan juta orang kan capek enak nyogok ratusan orang anggota DPRD.

13. Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang peduli terhadap sesama.

14. Istri itu seperti kitab suci yg susah dimengerti, tapi kalo dibuang dosa loh. Kualat!

15. Saya pernah di ajarkan oleh guru agama saya jangan pernah gampang menyerah, karena dengan man jadda wajada bila berusaha dengan sungguh – sungguh pasti bisa.

16. Tidak selamanya orang miskin dilupakan.

17. Kalo ada yg lebih adil dan jujur, jangan pilih saya. ini ajaran Nabi.

18. Menurut saya definisi santun adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial untuk rakyat, tidak mencuri uang rakyat itu namanya santun.

19. Suami itu persis seperti uang. susah disimpan tapi jangan sekali-sekali dibuang nanti diambil orang.

20. Kalaupun saya harus mati demi membela dan mempertahankan kepentingan orang banyak, kalian tidak akan bisa membeli cara mati saya bos.

Kata-Kata Bijak Ahok Tentang Kehidupan

©2020 Merdeka.com/Instagram @btpnd

21. Apapun yang terjadi dalam hidup ini jangan pernah salahkan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah.

22. Banyak yang tanya, lokalisasi prostitusi di Jakarta jadinya gimana? Ya nggak gimana-gimana. Namanya juga sekedar wacana. Kalau masyarakat tidak setuju ya sudah. Mustahil dipaksakan.

23. Menjadi seorang pejabat itu adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan jadi pejabat ada banyak orang yang bisa kita tolong.

24. Bahwa jika kepalanya lurus maka yang dibawahnya tidak berani untuk tidak lurus.

25. Kamu tidak bisa menilai baik atau buruknya seseorang sebelum bunyi empat paku diatas peti mati kamu.

26. Kenapa tidak bikin Tuhan tandingan saja sekalian?

27. Nanti di lokalisasi dipasang plang orang suci dilarang masuk.

28. Tugas kami banyak berbenturan dengan pemerintah pusat, wajar kalo pak jokowi geram dan ingin menjadi presiden. Kalo beliau tidak mau mencalon biar saya yang akan mencalon menjadi presiden.

29. Saya suudzon, enggak tahu sabotase atau sengaja, semua saluran sudah begitu baik, seharusnya mana mungkin banjir.

30. Saya ngerti ini psikologis, dulu sebelum Waduk Pluit ada kamu nggak rela di tempat yang tinggi izinkan sodet karena kamu yakin begitu disodet airnya balik lagi ke tempat kamu.

31. Itu kan dulu, sekarang kami berusaha meyakinkan mereka.

32. Ingat saja pepatah Tiongkok, sebelum bunyi empat paku diatas peti mati kamu, kamu tidak bisa menilai orang lain itu baik atau buruk, nanti kamu baru tahu apa yang saya kerjakan.

33. Orang kaya bukan berarti orang yang memiliki Alphard, orang kaya adalah orang yang cukup dengan apa yang dimiliki dan merasa cukup.

34. Saya akan buktikan, tanpa partaipun sebagai kepala daerah, selama didukung rakyat dan bukan bertanggung jawab pada DPRD, saya tetap bisa jalankan program untuk kesejahteraan rakyat Jakarta.