Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jane Jacobs

Profil Jane Jacobs | Merdeka.com

Terlahir sebagai Jane Butzner di Scranton, Pennsylvania, pada 1916, Jane Jacobs mengawali karirnya sebagai penulis dengan magang di koran Tribune Scranton selepas tamat sekolah menengah. Setahun kemudian ia meninggalkan Scranton dan pindah ke kota New York untuk belajar dan memperdalam minatnya yang meluas pada berbagai bidang termasuk ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan politik. Meski terhitung singkat dalam mengenya pendidikan formal di tingkat tinggi, tepatnya hanya dua tahun di Columbia University, New York, hal ini tidak menghalangi Jacobs meraih sukses sebagai penulis dan editor yang sangat disegani. Ketika bekerja menjadi penulis untuk Kantor Informasi Perang, ia bertemu dengan seorang ahli perancang bangunan, Robert Jacobs, yang kemudian menjadi suaminya.

Sebagai penulis, nama Jane Jacobs langsung mencuat ke publik pasca penerbitan bukunya yang fenomenal, The Death and Life of Great American Cities. Setelah lebih dari setengah abad sejak buku tersebut diterbitkan pada 1961, buah pikir Jacobs yang dituangkan dalam buku tersebut masih menjadi referensi para ahli tata kota maupun masyarakat umum. Buku tersebut sebenarnya merupakan kritik tajam Jacobs terhadap proyek renovasi perkotaan pada 1950an yang sangat merugikan banyak komunitas di dalam kota beserta perekonomian mereka. Jacobs berpendapat bahwa kebijakan tata kota modern yang tidak melibatkan masyarakat penghuninya hanya akan menghasilkan kota yang tidak nyaman. Ibu dari tiga anak ini juga percaya bahwa idealnya, berbagai bangunan yang berbeda ukuran, jenis dan kondisi harus ada bersama-sama sehingga dapat mewujudkan interaksi sosial.

Pada 1962, nama Jane Jacobs kembali mengundang banyak perhatian akibat protesnya terhadap pembangunan jalan raya yang melalui Lower Manhattan di New York City karena membelah area Greenwich Village dan SoHo. Memasuki akhir dekade 60an, Jane Jacobs dan keluarganya memutuskan pindah ke Toronto, Kanada karena dua hal: protes pribadinya terhadap keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam dan kedua anak laki-lakinya yang hampir memasuki usia wajib militer. Protes kemanusiaan Jane Jacobs berlanjut dengan keputusannya berganti menjadi warga negara Kanada pada 1974 serta memilih menghabiskan hari tua di Toronto hingga wafat pada 25 April 2006.

Riset dan analisis: Swasti P. M.

Profil

  • Nama Lengkap

    Jane Jacobs

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Kanada

  • Suami

    Robert Jacobs

  • Biografi

    Terlahir sebagai Jane Butzner di Scranton, Pennsylvania, pada 1916, Jane Jacobs mengawali karirnya sebagai penulis dengan magang di koran Tribune Scranton selepas tamat sekolah menengah. Setahun kemudian ia meninggalkan Scranton dan pindah ke kota New York untuk belajar dan memperdalam minatnya yang meluas pada berbagai bidang termasuk ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan politik. Meski terhitung singkat dalam mengenya pendidikan formal di tingkat tinggi, tepatnya hanya dua tahun di Columbia University, New York, hal ini tidak menghalangi Jacobs meraih sukses sebagai penulis dan editor yang sangat disegani. Ketika bekerja menjadi penulis untuk Kantor Informasi Perang, ia bertemu dengan seorang ahli perancang bangunan, Robert Jacobs, yang kemudian menjadi suaminya.

    Sebagai penulis, nama Jane Jacobs langsung mencuat ke publik pasca penerbitan bukunya yang fenomenal, The Death and Life of Great American Cities. Setelah lebih dari setengah abad sejak buku tersebut diterbitkan pada 1961, buah pikir Jacobs yang dituangkan dalam buku tersebut masih menjadi referensi para ahli tata kota maupun masyarakat umum. Buku tersebut sebenarnya merupakan kritik tajam Jacobs terhadap proyek renovasi perkotaan pada 1950an yang sangat merugikan banyak komunitas di dalam kota beserta perekonomian mereka. Jacobs berpendapat bahwa kebijakan tata kota modern yang tidak melibatkan masyarakat penghuninya hanya akan menghasilkan kota yang tidak nyaman. Ibu dari tiga anak ini juga percaya bahwa idealnya, berbagai bangunan yang berbeda ukuran, jenis dan kondisi harus ada bersama-sama sehingga dapat mewujudkan interaksi sosial.

    Pada 1962, nama Jane Jacobs kembali mengundang banyak perhatian akibat protesnya terhadap pembangunan jalan raya yang melalui Lower Manhattan di New York City karena membelah area Greenwich Village dan SoHo. Memasuki akhir dekade 60an, Jane Jacobs dan keluarganya memutuskan pindah ke Toronto, Kanada karena dua hal: protes pribadinya terhadap keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam dan kedua anak laki-lakinya yang hampir memasuki usia wajib militer. Protes kemanusiaan Jane Jacobs berlanjut dengan keputusannya berganti menjadi warga negara Kanada pada 1974 serta memilih menghabiskan hari tua di Toronto hingga wafat pada 25 April 2006.

    Riset dan analisis: Swasti P. M.

  • Pendidikan

    • Columbia University, New York

  • Karir

    • The Economy of Cities (1969)
    • The Question of Separatism (1980)
    • Cities and the Wealth of Nations (1984)
    • Systems of Survival (1993)
    • The Nature of Economies (2000)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya