Tini bantu Benget mutilasi Darna karena rasa hormat

Merdeka.com - Polisi juga mengamankan Tini, wanita yang membantu Benget Situmorang membunuh dan memutilasi istrinya, Darna Sri Astutsi. Tini mengaku perbuatan itu dia lakukan karena rasa hormatnya pada Benget yang dianggap seperti abangnya.

"Dah kayak keluarga. Sudah anggap abang seperti kakak sendiri," kata Tini saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (7/3).

Tini menceritakan awal pertemuannya dengan Benget. Dia mengaku sudah kenal Benget sejak enam bulan lalu karena pria yang akrab disapa Impus itu suka membeli jamu dagangannya.

"Tiga bulan yang lalu sudah di rumah pelaku," akunya.

Dalam peristiwa itu, Tini membantu Impus menyediakan golok, pisau juga membeli plastik. Dia juga yang mengangkat potongan tubuh Darna ke dalam angkot yang telah mereka sewa.

"Sudah cium bau tidak enak, tapi tidak berani tanya. Tidak berani lapor, sebab abang suka marah dan nampar. Aku takut sama abang jadi diem aja," cerita ibu yang mengaku punya dua anak ini.

Saat proses pembuangan jasad itu, Tini menyebut Benget melakukan sendiri. Usai membuang potongan tubuh Darna mereka malah sempat ke rumah adik tiri Benget di Cileungsi.

"Dia yang lempar. Dari naik angkot, buang korban di tol, kemudian ke Cileungsi ke rumah adik tiri abang sampai siang. Sore sampai rumah, ke pasar, sekalian bayar angkot Rp 250 ribu. Selama perjalanan, abang sambil minuman tuak. Abang kalau nggak minum jadi galau," ujar Tini.

Lalu apa perasaan Tini setalah membantu melakukan perbuatan keji itu? "Saya kaget, kasihan, deg-degan. Tapi saya masih hormati abang," ungkapnya.

Tini sebenarnya tinggal di Karang Anyar, Jawa Tengah. Dia punya suami dan dua anak berumur 17 tahun dan 5 tahun. Keluarganya di kampung tak tahun soal kejadian ini

"Sebelum tinggal bareng dengan abang, sebulan sekali pulang kampung ke Karang Anyar. Tapi setelah bareng abang, belum pernah pulang," jelasnya.