Ragam Cerita saat PTM Perdana Kapasitas 100 Persen Usai 2 Tahun Sekolah Online
Merdeka.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akhirnya mulai diberlakukan dengan kapasitas 100 persen. Nampak antusiasme para siswa yang kembali bertemu teman-temannya setelah selama dua tahun ini terdampak pembatasan akibat Covid-19.
Seperti di SMP 182 Jakarta. Pantauan di lokasi sekira pukul 09.00 Wib, pelajar sudah memasuki ruang kelas masing-masing dan mengikuti mata pelajaran secara normal dengan bimbingan guru di depan kelas.
"Seluruh bangku terisi penuh, total 36 murid per kelas dari kelas 1 sampai 3 jumlah 900 orang," kata Kepala Tata Usaha SMP 182 Nur Syaidah saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Senin (3/12).
Antusiasme pelajar tampak terpancar dari wajah serius mereka. Liputan6.com mengamati, mereka mencatat setiap pelajaran yang disampaikan sang guru. Sesekali ada dari mereka yang bertanya jika ada hal yang kurang dimengerti.
"Pelajar tampak senang dengan PTM ini, tapi tetap dengan protokol kesehatan ketat, duduk berjarak dan bermasker selama kegiatan belajar mengajar," jelas Syaidah.
Di tempat lain, Vava (16), siswa kelas dua SMA 61 Jakarta, menceritakan hari pertamanya kembali mengikuti pembelajaran tatap muka. Di tengah ancaman varian Omicron, ia mengaku masih takut untuk menghadiri sekolah tatap muka.
"Masih takut, kan belum tau juga bagaimana virusnya," ujarnya bercerita kepada merdeka.com, Senin (3/1).
Kondisi kelas juga kembali seperti keadaan normal. Antar siswa duduk tidak berjarak dan bersebelahan.
Namun, yang membedakan dengan kondisi normal, para siswa diwajibkan menggunakan masker serta membawa hand sanitizer.
Sekolah pun tidak beraktivitas secara normal. Waktu pembelajaran dibatasi hanya sampai pukul 12.00.
Vava mengaku agak kesulitan sekolah dengan protokol kesehatan ketat. Sebabnya, tidak terbiasa harus selalu menggunakan masker. Ia mengaku lebih senang dengan pembelajaran jarak jauh.
"Sekolahnya pusing si pakai masker jadi engap terus padet banget tidak ada jarak sama sekali. Kalau Vava si, mending di rumah lagi," ujarnya.
Diketahui, keputusan PTM penuh berdasarkan SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat dilaksanakan dengan kapasitas 100 persen setiap hari.
Meski begitu, terdapat syarat yang harus dipenuhi oleh tiap-tiap sekolah agar dapat melaksanakan PTM secara penuh dengan kapasitas 100 persen setiap harinya adalah satuan pendidikan di daerah yang ditetapkan sebagai daerah khusus.
Adapun daftar daerah khusus itu merujuk pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaa, Riset, dan Teknologi Nomor 160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis.
Reporter: Muhammad RadityoSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPerpisahan sekolah merupakan momen yang penuh emosional bagi siswa dan guru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaCerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaSelama menempuh pendidikan, dia memang tidak cukup cerdas dalam hal akademik. Sukyatno justru pernah dua kali tidak naik kelas saat bersekolah.
Baca SelengkapnyaKata-kata tersebut memberikan kesempatan bagi murid untuk mengungkapkan apresiasi mereka terhadap pengajaran.
Baca Selengkapnya