Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Program rusunawa setahun lebih berjalan, Ahok akui ada kesalahan

Program rusunawa setahun lebih berjalan, Ahok akui ada kesalahan Rusun Rawa Bebek. ©2016 Merdeka.com/Ronauli Manondangi Margareth

Merdeka.com - Selama memimpin DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, gencar membangun rusun diperuntukkan bagi warga gusuran. Belakangan, Ahok, sapaan Basuki, mengakui program relokasi khususnya untuk warga bantaran ada kekeliruan.

Kekeliruan dimaksud, program itu membuat mata pencarian warga bantaran berprofesi sebagai pedagang mendadak mati. Lapak dagang dibuat di lantai bawah diperuntukkan penghuni rusun nyatanya tak membuat mereka berdagang lebih baik.

Dia berdalih, lapak dagang di rusun mulanya menyontek konsep di sejumlah mal. Di mana pada lantai bawahnya dijadikan tempat jualan.

"Dulu kita mempunyai konsep semua yang tinggal di rusun, toko-toko ya di bawah. Kita terpengaruh lihat kayak mal-kan, Gancit, Taman Anggrek, Central Park, itu kan ada apartemen bawahnya toko. Yang kita lupa di Central Park atau Gandaria City kan daya beli nya tinggi, jual apapun di bawah laku," kata Ahok saat meninjau Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (18/4).

Akibat tak memikirkan dampak bakal terjadi, pedagang terkena relokasi malah merugi saat membuat lapak di rusun. Mengatasi hal itu, Ahok mengklaim akan menyiapkan lapak dagang bagi penghuni rusunawa di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT).

"Ini kan Kanal Banjir Timur ada jalan inspeksi berarti di depannya itu kalau jalan inspeksi di dalam kita bikinin parkiran mobil. Sehingga nanti orang-orang yang di dalam lalu lalang di situ akan mampir belanja. Terutama makanan, ini yang mau kita evaluasi kita mau lakukan seperti itu," jelasnya.

Selain masalah pedagang, dia juga mengevaluasi masalah penempatan warga relokasi. Jika sebelumnya menggunakan sistem pengundian maka ke depan akan diubah. Sistem pengundian membuat tetangga yang sudah dekat bertahun-tahun harus terpisah dan menyesuaikan kembali.

Ahok akan membuat warga yang bertetangga sebelumnya tak dipisahkan dengan harapan kekeluargaan yang telah terbangun tetap dapat dipertahankan walaupun mereka telah direlokasi.

"‎Tetangga saya baru semua, saya mau minjem beras minyak goreng udah enggak enak nih, nah makanya sekarang kita mau mulai perbaiki kalau orang mau pindah. Apalagi satu keluarga besar satu cluster dia putusin deh mau bareng-bareng satu lantai satu blok boleh, nah ini yang kita lakukan," tegas Ahok.

Selain ini, Ahok berjanji ke depan proses serah terima pengembang rusunawa dengan Pemprov DKI Jakarta tidak terlalu lama.

"Begitu serah terima, sebelum serah terima pun sudah diundi, sehingga masyrakat penghuni akan membantu kami memeriksa mutu bangunan yang dikerjakan. Misalnya contoh dari kementerian, ke depan kita enggak izinkan lagi kementerian yang membangun yang untuk lajang, karena di Jakarta ini lebih banyak orang yang butuh rumah," tutupnya.

Sekadar mengingatkan, proyek pembangunan rumah susun sewa di Rawa Bebek dimulai di akhir tahun 2014, dan prosesi peletakan batu pertama dilakukan Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI Jakarta. Rusun ini baru diresmikan kira-kira akhir tahun 2015.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah

Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah

45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia

Prabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia

Prabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi

Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi

Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Muncul Wacana Dana BOS Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Kemenkeu Respons Begini

Muncul Wacana Dana BOS Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Kemenkeu Respons Begini

Pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Rp15.000 per anak.

Baca Selengkapnya