Polisi Tangkap Suami Guru Paud Cabuli 3 Anak Berusia di Bawah 10 Tahun
Merdeka.com - Polisi menciduk tersangka pencabulan tiga anak di bawah umur di Grogol, Jakarta Barat berinisial S (55). S merupakan suami dari seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
"Ini yang dilakukan tersangka S korbannya tiga anak. TKP Grogol, diketahuinya di Grogol, di rumah pelaku S," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie Latuheru, Jumat (25/12).
Audie menyebut, tempat tinggal S merupakan tempat berkumpul anak-anak, mengingat istri pelaku merupakan guru Paud. S melakukan aksinya ketika anak-anak sedang berkumpul salah satu dari mereka ditarik oleh pelaku.
"Ini ketika anak-anak berkumpul diambil satu, ditarik ke belakang kemudian dilakukan pelecehan yaitu dengan menyentuh bagian vital anak-anak dengan menggunakan jari," ujarnya.
Korban sebagian besar masih berusia di bawah 10 tahun, yakni MJ (10), MA (5) dan SP (5). Ada sejumlah barang bukti yang diamankan polisi.
Polisi bakal menjerat S dengan pasal 81 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang. S diancaman dengan 15 tahun pidana penjara.
Pencabulan Anak di Jakarta Barat Meningkat
Selama pandemi Covid-19 Polres Metro Jakarta Barat mencatat peningkatan angka pencabulan anak di wilayahnya hampir 50 persen.
"Jadi kalau kita buat persentase itu ada peningkatan 48 persen dari 2019 ke 2020," beber Audie.
Sejak 2019 hingga penghujung 2020 ini, menurut Audie pihaknya telah menangani 29 kasus persetubuhan anak di bawah umur.
"Sejak tahun 2019 sampai 2020 ini tercatat pengungkapan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur sebanyak 29 kasus," katanya.
Audie mengurai, peningkatan itu dilandasi beberapa sebab. Semisal peran aktif petugas dalam melakukan pencarian informasi. Pasalnya kasus-kasus seperti ini kadang jarang terpantau oleh orang tua ataupun mereka yang terdekat dengan korban.
"Peningkatan kita disebabkan berbagai faktor. Karena aktifnya petugas untuk cari info karena ada beberapa kasus yang mungkin tidak terpantau petugas atau orang terdekat," tutupnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca Selengkapnya