Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan Panjang Mega Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Disorot Jokowi

Perjalanan Panjang Mega Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Disorot Jokowi giant sea wall. ©s1303.photobucket.com

Merdeka.com - Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama pemerintah pusat tengah membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Keberadaan tanggul diharapkan mengurangi dampak dari banjir rob di daerah pesisir.

Proyek itu sudah digagas sejak lama. Tepatnya era Gubernur Fauzi Bowo. Setelah melalui pembahasan panjang urusan pembiayaan. Proyek ini akhirnya dimulai 2014 silam, tepat ketika Joko Widodo (Jokowi) menjabat gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, Jokowi meminta agar pembangunan proyek Giant Sea Wall bisa digarap pada 2014. Dia menargetkan proyek itu bisa rampung dalam waktu 6 tahun atau pada 2020.

Tepat Kamis, 9 Oktober 2014, dilakukan peletakan batu pertama dengan nama proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN).

Diharapkan Tangani Banjir

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak kala itu mengatakan, tujuan utama pemerintah membangun Giant Sea Wall adalah untuk menangani banjir. Pasalnya, sebagian wilayah DKI berada di bawah permukaan laut sehingga Jakarta menjadi langganan banjir. Adapun turunnya permukaan tanah disebabkan pengambilan air tanah yang berlebihan.

Namun, di kepemimpinan Anies, ia merasa Jakarta lebih membutuhkan pembangunan tanggul pantai. Sehingga ia mempertimbangkan ulang untuk membangun proyek tersebut.

"Yang benar-benar dibutuhkan di Jakarta adalah tanggul pantai. Jadi, wall yang sepanjang pesisir pantai kita," kata Anies.

Anies mengatakan, tanggul pantai dibutuhkan karena tanah di Jakarta mengalami penurunan sedangkan permukaan air laut mengalami naik turun.

"Tanggul yang luas di depan sana greatest sea wall itu yang perlu dipertimbangkan ulang. Mengapa? Karena justru dengan air yang muncul dari daratan begitu banyak ke pesisir," ujar Anies.

Di lain sisi, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Air dan Sumber Daya Air Firdaus Ali mengatakan, NCICD merupakan pengembangan lebih terpadu dari giant sea wall. Giant sea wall, kata dia, hanya membangun tanggul saja. Tapi, NCICD akan mengaitkan dengan pengembangan kawasan dan wilayah.

"Aspek macam-macam lingkungan, keterpaduan, finansial ekonomi, pengembangan kawasan pantai, tanggul juga akan dijadikan jalur untuk kereta api dan tol sehingga orang tidak perlu lagi masuk ke dalam kota," jelas dia.

Terbaru, saat Jokowi sudah menjadi Presiden, ia menyinggung kembali pembangunan Giant Sea Wall. Sebab, hingga kini, proyek tersebut belum juga rampung.

"Urusan air laut yang masuk ke darat, untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan. Tetapi dalam jangka panjang, memang Giant Sea Wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai," kata Jokowi, Jumat (23/12) lalu.

Kini, proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2027 dengan total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp1,3 triliun.

Kepala Bidang Penanggulangan Rob dan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ciko Tricanescoro menjelaskan, proyek NCICD terbagi menjadi tiga fase, yaitu Fase A, Fase B, dan Fase C.

"(Perbedaannya) hanya pembagian saja. Fase A itu ada di pesisir pantai, jadi sebenarnya tanggul pesisir. Fase B dan C itu dikenal dengan tanggul laut karena memang ada di laut. Giant Sea Wall itu ada di Fase B," kata Ciko saat dihubungi merdeka.com, Senin (26/12).

Total, panjang proyek pembangunan tanggul ini adalah 37,356 km. Adapun tanggul yang sudah terbangun sampai 21 Desember 2022 sepanjang 17,093 km.

Sisanya, 9,151 km akan menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR dan 11,112 km akan dibangun oleh Pemprov DKI.

Secara lebih rinci, berikut tanggul yang menjadi kewajiban Pemprov DKI.

1. Muara Angke (3,471 km)- rencana penyelesaian: 2023-2026- estimasi anggaran: Rp671 miliar

2. Pantai Mutiara (1,058 km)- rencana penyelesaian: 2025-2027- estimasi anggaran: Rp171 miliar

3. Sunda Kelapa (2,070 km)- rencana penyelesaian: 2023-2025- estimasi anggaran: Rp472 miliar

4. Kali Blencong (1,708 km)- rencana penyelesaian: 2023-2024- estimasi anggaran: Rp71 miliar

Meskipun demikian, Ciko mengatakan bahwa sisa tanggul sepanjang 2,8 kilometer diusulkan menjadi kewenangan PT Pelindo II atau Kantor Kesyahbandaran atau Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sunda Kelapa.

Lebih lanjut, Ciko menjelaskan bahwa terdapat kebutuhan relokasi untuk NCICD. Pertama, pihaknya membutuhkan area pemukiman untuk warga bantaran Kali Adem dan Pantai Muara Angke sebesar 4,4 hektare.

Lalu, dibutuhkan juga area parkir kapal nelayan sebesar 8,7 hektare, yang terdiri dari Kali Adem 2,6 hektare, Pantai Utara 2,2 hektare, dan Pantai Timur 3,9 hektare.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol dan Jalur Kereta di Atas Giant Sea Wall Bekasi dan Serang
Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol dan Jalur Kereta di Atas Giant Sea Wall Bekasi dan Serang

Pemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Harus Dilanjutkan: Kalau Tidak Pantai Utara Tenggelam
Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Harus Dilanjutkan: Kalau Tidak Pantai Utara Tenggelam

"Ini harus, kalau tidak, pantai utara tenggelam," kata Prabowo

Baca Selengkapnya
Ganjar Dukung Rencana Prabowo Bangun Proyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa: Kayaknya Dia Memang Satu Guru dengan Saya
Ganjar Dukung Rencana Prabowo Bangun Proyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa: Kayaknya Dia Memang Satu Guru dengan Saya

Ganjar tidak mempermasalahkan kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan malah mengulas perihal proyek tanggul laut raksasa tersebut dalam seminar nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Giant Sea Wall yang Butuh Anggaran Rp700 Triliun
Airlangga Ungkap Urgensi Proyek Giant Sea Wall yang Butuh Anggaran Rp700 Triliun

Menko Airlangga menyebut keberadaan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sejumlah wilayah pesisir sangat penting.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ungkap Alasan di Balik Pembangunan Giant Sea Wall di Pulau Jawa
Prabowo Ungkap Alasan di Balik Pembangunan Giant Sea Wall di Pulau Jawa

Sebagai tulang punggung ekonomi nasional justru masyarakat di wilayah pesisir pulau Jawa masih hidup memprihatinkan akibat permasalahan banjir rob.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bangun Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Pulau Jawa, Habiskan Biaya Rp778 Triliun
Pemerintah Bangun Proyek Tanggul Raksasa Giant Sea Wall Pulau Jawa, Habiskan Biaya Rp778 Triliun

Terdapat 3 tahapan pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa yang akan dikerjakan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit

Penugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya
Golkar Nilai Proyek Giant Sea Wall Urgen, Ini Manfaat Ekonomi dan Lingkungan bagi Rakyat
Golkar Nilai Proyek Giant Sea Wall Urgen, Ini Manfaat Ekonomi dan Lingkungan bagi Rakyat

Politikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Atasi Krisis Iklim Harus Dimulai dengan Etika, Tak Bisa dengan Giant Sea Wall Rp700 Triliun
Cak Imin: Atasi Krisis Iklim Harus Dimulai dengan Etika, Tak Bisa dengan Giant Sea Wall Rp700 Triliun

Menurut Cak Imin, krisis iklim terjadi di mana-mana. Untuk itu, pemerintah harus serius dalam mengatasinya.

Baca Selengkapnya