JJ Rizal: Ahok hanya mispersepsi saja
Merdeka.com - Kemarahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali ditanggapi santai oleh sejarawan JJ Rizal. Menurutnya, Ahok hanya salah paham atas ucapannya.
"Mispersepsi dari omongan saja," kata Rizal di Depok, Jawa Barat, Selasa (25/8).
Dia menegaskan, bahwa kawasan Pluit masuk dalam zona hijau. Artinya, kawasan itu merupakan kawasan resapan dalam sejarahnya.
"Saya dituding tidak bisa membedakan Pluit dan Pantai Indah Kapuk (PIK)," katanya tersenyum.
Berdasarkan sejarah, JJ Rizall menceritakan bahwa dahulu kawasan PIK yang dimaksud Ahok adalah Pluit dalam sejarahnya. Dahulu belum ada nama PIK, yang ada adalah Pluit. Dan Pluit merupakan kawasan resapan.
"Nama keseluruhannya adalah Pluit Muara Baru. Nama PIK sendiri itu kan baru sekarang, kalau dulu ya masuk dalam zona Pluit," tegasnya.
Sejarah mencatat, kata Rizal, Jakarta pernah dilanda banjir dua kali, yaitu pada tahun 1918 dan tahun 1960. "Penyelesaiannya adalah dengan membangun banjir kanal atau membuat daerah resapan untuk tanaman bakau," ceritanya.
Kawasan Pluit saat itu tidak ada pembangunan. Namun pasca 1965, mulai bermunculan bangunan di kawasan Pluit. Bahkan saat itu ada Perda tahun 1960 yang menyatakan bahwa Pluit tertutup untuk pembangunan.
"Setelah tahun 1965 Pluit berubah karena mulai ada pembangunan," ungkapnya.
Seiring berjalannya pembangunan di kawasan itu membuat ekosistem pun berubah. Pluit yang seharusnya menjadi hutan bakau justru tumbuh menjadi pemukiman.
"Ada ekosistem yang berubah. Yang dulunya buaya khas Rawa Jakarta seharusnya dipertahankan di Pluit menjadi tidak ada sekarang," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnyaak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca Selengkapnya