Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbas Kematian Massal Ikan Sapu-sapu, Pemprov DKI Diminta Uji Sampel Semua Kali

Imbas Kematian Massal Ikan Sapu-sapu, Pemprov DKI Diminta Uji Sampel Semua Kali ikan sapu-sapu mati di kali baru. ©2022 Merdeka.com/alma fikhasari

Merdeka.com - Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mendorong Pemprov DKI Jakarta melakukan uji sampel seluruh air di sungai atau kali yang melintasi Jakarta. Hal ini dipicu kematian masal ikan sapu-sapu di Kali Baru, Senin (11/7).

Nirwono menambahkan, uji sampel seluruh kali di Jakarta dapat menjadi acuan warga jika sungai tercemar maka sudah sepatutnya tidak memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

"Pemprov DKI juga sepatutnya melakukan pemantauan dan pengujian seluruh air kali di Jakarta untuk mengetahui kondisi air kali secara keseluruhan untuk diinformasikan ke masyarakat agar waspada dan tidak menggunakan air kali memenuhi kebutuhan air sehari-hari," ujar Nirwono kepada merdeka.com, Rabu (13/7).

Nirwono mengaku telah melihat video kondisi air dan ikan sapu-sapu yang mati. Dari video itu, secara kasat mata dia berpendapat bahwa air tersebut keruh, dan berpotensi telah tercemar.

"Jika melihat warna air Kali Baru sepintas bisa kita nilai air kali sudah pasti tercemar," ungkapnya.

Uji sampel juga menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran atau kandungan limbah pada air tersebut. Sekaligus menyisir sumber pencemaran kali.

"Dinas Lingkungan Hidup dki perlu segera menguji tingkat pencemaran air kalinya, agar segera diketahui seberapa parah tingkat pencemaran untuk segera diinformasikan ke masyarakat terutama yang berada dekat atau sepanjang Kali Baru," tutupnya.

Penyebab kematian ikan sapu-sapu di Kali Baru, Jakarta Timur masih belum diketahui. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membutuhkan 12 hari, terhitung sejak Senin (11/7) untuk menentukan penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

"Kita masih analisa sampel airnya di lab, 12 hari kerja keluar hasilnya, baru kita bisa menentukan sumbernya," ujar pejabat Humas Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Yogi Ikhwan kepada merdeka.com, Selasa (12/7).

Yogi menegaskan bahwa, sebelum adanya kejadian ikan-ikan mati di sepanjang Kali Baru, Dinas Lingkungan Hidup secara rutin melakukan pengawasan kegiatan masyarakat di sepanjang kali tersebut. Namun ia tidak menjelaskan detil ada tidaknya kejadian serupa.

"Pengawasan tetap kami lakukan," pungkasnya.

Laporan tentang peristiwa ikan mati masal ini diterima Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, pada Senin (11/7) pukul 07.20 WIB, di aliran sungai Kali Baru di depan RT 001 RW 008 Kelurahan Tengah. Ikan-ikan di aliran Kali Baru mati dan terbawa arus arah utara.

Kejadian ikan-ikan mati ini juga dipublikasi melalui akun instagram @jakartainformasi. Dalam keterangan unggahan tersebut dijelaskan ikan-ikan tersebut adalah ikan sapu-sapu yang mati di kali sepanjang

Kejadian itu kemudian memantik kekhawatiran warga. Pada kolom komentar, banyak netizen meyakini kandungan air di kali tersebut mengandung limbah bahkan beracun.

Akun @fhadjroez berujar bahwa ikan sapu-sapu merupakan ikan paling kuat terhadap limbah. Bahkan fungsi ikan tersebut menyerap limbah di sekitarnya.

"Padahal itu kan ikan paling survive terhadap limbah, kalau sampai begitu berarti parah benar kontaminasi racunnya usut," ujar akun tersebut.

Pandangan serupa juga diutarakan oleh akun @alfatahibrahi, dengan berkomentar "waduh limbahnya benar-benar berbahaya ikan sapu-sapu aja bisa tewas."

Kemudian, akun @ikhwan_setiawan berkomentar "bisa ya mereka mati, padahal ikan paling kuat, bisa disimpulkan limbahnya sangat berbahaya."

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Ikan Masih Butuh Minum?
Apakah Ikan Masih Butuh Minum?

Walaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?

Baca Selengkapnya
Penampakan Sumur Tak Pernah Kering, Padahal Puluhan Mesin Air 'Berdesakan' Sedot Air Setiap Hari
Penampakan Sumur Tak Pernah Kering, Padahal Puluhan Mesin Air 'Berdesakan' Sedot Air Setiap Hari

Sebuah video memperlihatkan penampakan sumur yang tak pernah kering meskipun disedot oleh puluhan pompa air.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun

Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Tim SAR Terjun Ke Sungai Telusuri Kabar Adanya Bocah Hilang
VIDEO: Momen Tim SAR Terjun Ke Sungai Telusuri Kabar Adanya Bocah Hilang

Ternyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.

Baca Selengkapnya
7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi
7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi

Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.

Baca Selengkapnya