Hujan di Jabodetabek bakal awet, waspada petir dan angin kencang
Merdeka.com - Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Jabodetabek yang terjadi sejak semalam, diprediksi bakal awet hingga malam nanti, Sabtu (18/3). Hal ini berdasarkan informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dikutip dari laman BMKG, untuk siang ini diprediksi hujan merata di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Sementara untuk malam harinya, dimungkinkan terjadinya hujan lebat disertai petir di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Depok dan Bogor.
Sedangkan untuk wilayah Kepulauan Seribu, diprediksi bakal diselimuti awan tebal sepanjang hari.
BMKG mencantumkan peringatan diri akan adanya potensi petir dan angin kencang. "Waspada potensi hujan sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jaktim, Jaksel, Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor antara sore dan malam hari."
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaPenyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnya