Geger Kampung Pulo, muncul video cara penggusuran era dulu dan Ahok
Merdeka.com - Sejak dulu, pesona Jakarta sebagai ibu kota sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum urban. Mereka tahu Jakarta memiliki peluang lebih besar untuk yang ingin mengadu nasib.
Sayang, tak semua yang berbondong-bondong ke Jakarta itu siap secara finansial dan keahlian. Nekat, jadi modal utama mereka bertahan hidup di Jakarta.
Dengan pendapatan seadanya mereka berusaha menjadi tempat tinggal. Tak peduli kawasan yang bakal jadi hunian adalah tanah negara yang sewaktu-waktu bisa digusur.
Bicara soal penggusuran, sebenarnya yang terjadi di Kampung Pulo baru-baru ini dan Waduk Pluit serta Waduk Ria Rio setahun lalu bukanlah yang pertama terjadi. Sudah sejak lama warga miskin kota yang tinggal di lahan ilegal termasuk bantara sungai ditertibkan pemerintah.
Sama seperti yang terjadi di Kampung Pulo dan Waduk Pluit baru-baru ini, sebagian warga juga menolak. Sebagai penduduk lama, mereka tak terima rumah dihancurkan.
Sebagian juga mengeluh mereka tak terima digusur karena tak ada pemberitahuan sebelumnya. Mereka merasa nasib warga miskin harus tertindas.
Sebut saja penggusuran di kolong tol Priok pada 2002 lalu, kemudian di kawasan Pejagalan, di banjir kanal, di bawah kolong layang Pluit dan sejumlah kasus lainnya.
Cerita soal sejumlah penggusuran yang terjadi di Jakarta dan jeritan suara warga sempat direkam oleh seseorang yang kemudian diunggah ke Youtube oleh pemilik akun Jesse J. Video pada 15 Agustus lalu atau tepat lima hari sebelum hunian ilegal di Kampung Pulo ditertibkan.
Sejak diunggah, video berdurasi 8 menit 05 detik itu sudah ditonton 2.303 kali dan dilike sebanyak 95 kali. Si pengunggah sempat memberikan testimoninya.
.......15 tahun yang lalu Jakarta adalah neraka bagi rakyat miskin. Tahun 2000, 2001, 2002, 2003 terjadi banyak penggusuran di berbagai pelosok kota Jakarta. Pemerintah menggusur tanpa solusi sehingga rakyat yang digusur menjadi terlantar dan tidak tahu harus tinggal dimana. Tahun 2007, Pilkada langsung sudah dimulai, rakyat bisa memilih langsung pemimpinnya. Tetapi apa yang terjadi? Penggusuran secara sewenang-wenang dan tidak beradab masih saja berlangsung. Rakyat tidak diperlakukan selayaknya manusia tetapi seperti binatang.
Sampai akhirnya pada tahun 2012, Tuhan mendengarkan teriakan rakyat kecil ini. Dia memberikan kita pahlawan kemerdekaan bagi rakyat kecil. Jokowi dan Ahok menjadi pemimpin baru di kota Jakarta. Mereka menyerukan Jakarta Baru dan mereka telah menepati janji mereka. Sejak hari itu sampai hari ini, rakyat kecil baru bisa merasakan bagaimana diperlakukan bukan seperti binatang tetapi benar-benar selayaknya manusia. Mereka diberikan tempat tinggal yang layak dan sepantasnya.
Berikut ini cuplikan video penggusuran dari tahun ke tahun yang terjadi di Jakarta:
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video merekam massa pendukung Prabowo-Gibran berkumpul sambut pengumuman resmi KPU.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan peran SBY menangkan Prabowo-Gibran di Jateng.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran Rakabuming Raka tak mempemasalahkan kritik keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya