Merdeka.com - Wisata Jakarta tempo dulu sedang digalakkan terutama saat masih bernama Batavia.
Sekelompok orang bergegas ingin menjadikan kawasan Jakarta Weltevreden menjadi tujuan wisata di DKI Jakarta. Bahkan destinasi wisata berstandar internasional.
Mereka berhimpun dalam sebuah yayasan bernama Yayasan Kota Jakarta Weltevreden.
Yayasan ini didirikan oleh beberapa orang dengan latar belakang suku dan agama yang beragam, yakni Toto Irianto, Lahyanto Nadie, Hamzah Ali, Dimas Supriyanto, Marthen Selamet Susanto, Firdaus Baderi, Mohammad Fauzy, Christian Chang, dan Arief Soeharto.
Kemudian Endy Subiantoro, Muhammad Ashraf Ali, I Made Karmayoga, dan Victorius Goenawan Wibisono.
Namun, di mana letak kawasan Jakarta Weltevreden berada?
Berdasarkan laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Weltevreden yang berarti "suasana tenang" adalah daerah tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan.
Weltevreden merupakan kota baru yang menjadi pusat pemerintahan masa Gubernur Jenderal Daendels serta pusat kediaman warga Eropa. Kota ini terletak antara Lapangan Banteng dan Monas. Letaknya kini di sekitar Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang membentang dari RSPAD Gatot Subroto hingga Museum Gajah.
Namun, pada masa pendudukan Jepang periode1942-1945, nama Weltevreden merujuk pada hampir seluruh daerah di Jakarta Pusat.
Yayasan Kota Jakarta Weltevreden baru saja diluncurkan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Lahyanto Nadie, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Kota Jakarta Weltevreden, menjelaskan peluncuran Jakarta Weltevreden dilakukan di Lapangan Banteng karena lapangan ini sangat bersejarah bagi kota Jakarta dan Indonesia. Apalagi kini kondisinya semakin cantik plus Monumen Pembebasan Irian Barat.
"Yayasan Jakarta Weltevreden dipimpin Toto Irianto, yang pernah menjadi Direktur Utama dan Pemimpin Redaksi Pos Kota. Wartawan senior Dimas Supriyanto sebagai bendaharanya,” kata Bang Lay, sapaan akrabnya dalam siaran persnya, kemarin (25/6).
Toto Irianto menjelaskan visi yayasan adalah menjadikan kawasan Jakarta Weltevreden sebagai destinasi wisata bertaraf internasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta.
“Jiwa kami terpanggil untuk merawat Jakarta sebagai palang pintu Indonesia agar semakin berkembang menjadi kota berkelas dunia,” ujar pria asal Cirebon itu.
Menurutnya, Jakarta Weltevreden semakin tren, menjadi pembicaraan hangat karena banyak perubahan yang menjadi pilihan atau obyek wisata milenial dan generasi Z untuk berfoto, berdiskusi bahkan melakukan penelitian untuk keperluan skripsi, tesis, dan disertasi.
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Cendekiawan Yudi Latif mengatakan bahwa kini banyak yang merindukan kenangan Batavia.
Bendahara Yayasan Dimas Supriyanto terkenang ucapan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tentang kali depan kawasan Pasar Baru yang menjadi sentral Jakarta Weltevreden. Semasa jadi Gubernur DKI Jokowi ingin menjernihkan kali di seberang Kantor Pos Pusat ini untuk ditebar banyak ikan sebagai salah satu destinasi wisata.
Namun, gagasan itu mandeg. Program sungai bersih tak dilanjutkan penggantinya Basuki Tjahaja Purnama. Baru pada masa Gubernur Anies Baswedan ada gairah untuk menggalakkan kembali kawasan Jakarta Weltevreden!
Advertisement
Pameran di Sarinah Diharapkan Ingatkan Perjuangan Para Pendiri Bangsa
Sekitar 12 Jam yang laluApes, Tiga Maling Tepergok Polisi saat Dorong Motor Curian
Sekitar 14 Jam yang laluYuk Mampir ke Sarinah, Lihat Pameran Arsip Kepresidenan Era Soekarno
Sekitar 15 Jam yang laluAnies Temui Gubernur Tokyo Bahas Kota Tahan Bencana hingga Transportasi
Sekitar 17 Jam yang laluBongkar Judi Online di Jakut, Polisi Tangkap 78 Pelaku
Sekitar 1 Hari yang laluDPRD DKI Duga Ada Sekolah Masih Tutupi Sikap Guru Intoleran
Sekitar 1 Hari yang laluSopir Taksi Pelaku Asusila Terhadap Anak di Bawah Umur di Kebayoran Lama Ditangkap
Sekitar 1 Hari yang laluHUT RI ke-77, Anies akan Pidato dan Beri Penghargaan ke Nakes di JMF 2022
Sekitar 1 Hari yang laluDishub DKI Sosialisasikan Tarif Integrasi Rp10 Ribu 30 Hari ke Depan
Sekitar 1 Hari yang laluBegini Cara Warga Jakarta Bisa Nikmati Tarif Integrasi TransJakarta, MRT & LRT
Sekitar 1 Hari yang laluPenjelasan Kepala Sekolah Terkait Dugaan Intoleran di SMAN 101 Jakarta
Sekitar 1 Hari yang laluMikroTrans Listrik Segera Beroperasi di Jalur Transjakarta
Sekitar 1 Hari yang laluData Covid-19 di Jakarta: Positivity Rate Lampaui WHO, Kasus Aktif Turun
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang lalu6 Potret AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik yang Tengah Jadi Sorotan
Sekitar 1 Hari yang laluIstri Ferdy Sambo Siap Buka Suara
Sekitar 1 Hari yang laluUngkapan Hati Ferdy Sambo di Secarik Kertas
Sekitar 1 Hari yang laluBegini Kondisi Bharada E saat Diperiksa Penyidik
Sekitar 10 Jam yang laluLPSK Resmi Kabulkan Permohonan Justice Collaborator: 24 Jam Kita Kawal Bharada E
Sekitar 11 Jam yang laluLPSK Tak Beri Perlindungan ke Istri Ferdy Sambo Karena Bukan Korban Pelecehan
Sekitar 12 Jam yang laluSaat Iming-Iming Rp1 M ke Bharada E, Ferdy Sambo Tunjukkan Uang Dolar dalam Amplop
Sekitar 12 Jam yang laluNyanyian Kode Mantan Pengacara Bharada E: Wiro Sableng, Naga Geni hingga TB1
Sekitar 8 Jam yang laluBegini Kondisi Bharada E saat Diperiksa Penyidik
Sekitar 10 Jam yang laluLPSK Resmi Kabulkan Permohonan Justice Collaborator: 24 Jam Kita Kawal Bharada E
Sekitar 11 Jam yang laluKomnas HAM Datangi TKP Duren Tiga Lokasi Brigadir J Dibunuh, Senin Mendatang
Sekitar 12 Jam yang laluDeolipa Singgung Kode Etik dan Sindir Pengacara Baru Bharada E
Sekitar 6 Jam yang laluMantan Pengacara Bharada E Minta Fee Rp15 Triliun: Lima Hari Kerja enggak Tidur
Sekitar 8 Jam yang laluNyanyian Kode Mantan Pengacara Bharada E: Wiro Sableng, Naga Geni hingga TB1
Sekitar 8 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluMenkes Budi: Vaksin Cacar Efektif Lindungi dari Risiko Cacar Monyet
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Kemesraan Persik dan Javier Roca Resmi Berakhir
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami