Di zaman Ali Sadikin, butuh USD 800 juta untuk atasi banjir
Merdeka.com - Masalah banjir menjadi 'kutukan' bagi setiap orang yang menempati kursi gubernur Jakarta. Bagaimana tidak, sejak zaman Belanda sampai gubernur sekelas Ali Sadikin berturut-turut hingga ke Foke dan Jokowi, masalah banjir belum mau surut dari ibukota.
Beragam cara dilakukan para gubernur Jakarta. Tetapi kebanyakan cara yang mereka lakukan sama. Sebut saja saat Ali Sadikin mengatasi banjir di tahun 1972 hampir sama dengan yang dilakukan Jokowi, yaitu mengeruk kali, membuat instalasi pompa, pembuatan waduk dan normalisasi lahan dan sungai.
Ali yang dikenal sebagai gubernur andal mengakui cara ini hanya efektif sementara dan tak berlaku lama.
"Program-program ini lebih banyak menyelesaikan masalah banjir setempat. Sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalahnya secara keseluruhan,"kata Ali Sadikin yang dikutip dari buku 'Bang Ali' karya Ramadhan KH.
Ali yang visioner berpendapat banjir hanya bisa diatasi dengan perombakan drainase besar-besaran. Tetapi sayang untuk membuat ini biaya yang dibutuhkan bukan kepalang besarnya.
"Untuk mengatasi bahaya itu dengan tuntas, biayanya mahal, terlalu mahal. Biaya yang diperlukan waktu itu, 800 juta dolar kalau mau rampung mengatasinya," pesan Ali kala itu.
Tetapi apa yang terjadi pemerintah pusat hanya menggelontorkan dana Rp 4,2 miliar dari Rp 500 miliar dana yang diajukan untuk proyek penanggulangan banjir tahun 1975/1976. Setahun kemudian pemerintah mulai menyempurnakan banjir kanal, waduk di Cakung, kali Cideng.
Bahkan 3.000 orang digusur untuk normalisasi lahan di sepanjang 2,4 km kanal. Tetapi hasilnya tidak optimal, Jakarta tetap ditenggelamkan banjir karena banyak warga Jakarta yang bandel tetap bermukim di daerah resapan air. Akibatnya 2 juta orang direndam banjir di era pemerintahan Ali Sadikin pada tahun 1972.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJalan rusak yang dimaksud Jokowi terletak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca Selengkapnya