Dede berfoya-foya dengan uang palsu di lokalisasi

Merdeka.com - Kepolisian Cikarang Barat berhasil membongkar sindikat pengedar uang palsu (Upal). Terungkapnya sindikat ini berawal dari tertangkapnya salah satu pelaku Dede (25) yang sedang asyik foya-foya di sebuah kawasan prostitusi tenda biru Cikarang, Bekasi.

Penangkapan pengedar uang palsu ini berawal dari laporan sekuriti salah satu cafe tempat Dede membayar minuman. Saat itu, Dede membayar minumannya sebesar Rp 700 ribu.

Kasir cafe yang merasa curiga dengan uang itu memanggil sekuriti untuk melaporkan kejadian tersebut. Tanpa perlawanan, Dede langsung digelandang ke Mapolsek Cikarang Barat pada (3/10) malam hari.

"Kita geledah dompetnya, dan masih ada Upal sebanyak 60 lembar pecahan Rp 100 ribu semua," ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Zulham Effendi saat ditemui di Polsek Cikarang Barat, Bekasi, Rabu (10/10).

Dari hasil pengakuan pelaku, polisi mengembangkan kasus tersebut ke beberapa wilayah seperti Garut, Tasikmalaya dan Jakarta Selatan. Empat pelaku pun berhasil diamankan berikut barang bukti berupa Upal.

"Mereka mengaku baru pertama kali mengedarkan upal. Kami masih mengembangkan kasus ini untuk mengetahui jaringan lainnya. Kalau untuk dugaan keterlibatan aparat, kami belum bisa pastikan," ucapnya.

Lima tersangka yakni Dede Suryana (25), Ade Gunawan (48), Asep Sugandi (51), Susilo (43) dan Asep Ridwan (45) ditangkap di lokasi berbeda dengan waktu bersamaan. Mereka ditangkap pada Jumat (6/10) lalu di Garut, Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dijelaskan Zulham, para pelaku mendapatkan Upal dengan cara membeli seharga Rp 1 juta untuk mendapat Rp 2 juta Upal. Biasanya, tempat-tempat hiburan malam atau lokasi yang remang-remang menjadi sasaran pelaku untuk mengedarkan upal tersebut.

Untuk ciri-ciri Upal yang diedarkan lima pelaku, nyaris seperti aslinya. Jika diraba secara sekilas lembaran uang kertas palsu terasa kasar. Namun jika diperhatikan lebih detil, nomor seri Upal tersebut memiliki kesamaan dengan Upal lainnya.

"Nomor serinya banyak yang sama, kalau di tempat remang-remang mungkin agak sulit membedakannya. Tapi memang tempat-tempat yang minim penerangan yang menjadi sasarannya," tuturnya.

Dari seluruh pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa 67 lembar yang diduga Upal, nota pembayaran dan lima unit handphone.