Cokok 150 Orang dari Massa Rizieq Syihab, Polisi Temukan Sajam & Ketapel
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Timur telah mengamankan sekitar 150 orang yang diduga sebagai simpatisan Habib Rizieq Syihab, yang hendak mendatangi sidang vonis kasus hasil tes swab Rumah Sakit (RS) Ummi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (24/6).
"Mungkin sekitar 150 orang ada, baik di tiga titik itu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan saat ditemui di Fly Over Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Ratusan orang tersebut diamankan lantaran ada yang kedapatan membawa senjata tajam hingga ketapel. Terkini, ratusan massa tersebut digelandang ke beberapa Mapolsek dan Mapolrestro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Ya, ada beberapa orang yg kita amankan ke Polsek karena tadi membawa senjata tajam dan ketapel ya itu kita proses, yang di Polres juga kita mintai keterangan," papar Erwin.
Dari kisaran 150 massa yang diamankan, lanjut Erwin, paling banyak berasal dari golongan anak di bawah umur. Saat ini, anak-anak tersebut juga masih dimintai keterangan.
"Karena banyak yang dibawah umur, anak-anak yang di Polda juga kita amankan, sebagian besar itu kita mintai keterangan, tapi ada satu itu yg menonjol itu yg membawa sajam dan ketapel," pungkas Erwin.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan merdeka.com, sekitar pukul 08.55 WIB puluhan simpatisan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan telah diamankan aparat personel polisi yang berjaga di depan jalan pengadilan.
Para simpatisan yang datang menggunakan mobil tersebut, rata-rata menggunakan pelat nomor kendaraan luar Jakarta. Pada saat disweeping aparat pun terlihat mengecek seluruh bagian dalam mobil dan kumpulkan mereka di area parkir Gedung Balai Lelang Tribik.
Setidaknya selama operasi yang sudah dimulai sejak pagi terlihat sudah puluhan masa dan mobil simpatisan Rizieq diberhentikan personel gabungan ketika hendak melintas ke di jalan Dr. Sumarno, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Para simpatisan yang diamankan rencananya akan dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan tes swab Covid-19 secara acak sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
"Rencananya semuanya akan dibawa ke Polda nanti," ujar salah satu petugas yang ditemui saat mengamankan simpatisan.
Sementara itu untuk pengamanan sendiri personel polisi pun telah menyiapkan sejumlah kendaraan taktis, mulai dari baracuda, mobil watercanon, sampai mobil raisa (pengurai masa) di depan pintu masuk PN Jakarta Timur.
Selain itu juga terlihat para polisi yang menerapkan penyekatan-penyekatan di sejumlah jalan menuju pengadilan, seperti di jalan sebelum fly over Pondok Kopi, di persimpangan jalan Dr Sumarmo, dan fly over Pulo Gebang baik di segala arah.
Sebelumnya, guna memastikan persidangan berjalan dengan lancar. Personel gabungan dari TNI bersama Polri turut disiagakan guna menjaga keamanan serta menjaga arus lalu lintas di sekitar pengadilan.
"Saya baru tau jumlahnya (personel yang disiagakan) saja. Tapi kan ini belum belum tau. Pengamanannya sama dengan kemarin lah," ucap Yusri saat dikonfirmasi Rabu (23/6).
Adapun jumlah personel gabungan yang disiagakan yakni berjumlah lebih dari 2.800 anggota. Jumlah tersebut, termasuk unsur baik dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.
"Jumlah personelnya 2801 personel gabungan TNI-Polri semuanya," sebutnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnya