Ahok ungkap kebobrokan bus jemputan PNS, dari bullying sampai pungli
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung rencana penghapusan operasional bus jemputan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta. Sebelumnya, Ahok menyebut ada tindakan diskriminasi dan bullying yang dilakukan PNS senior kepada para PNS muda.
Ternyata tak hanya itu, Ahok mengatakan bus jemputan sering disalahgunakan untuk bus jemputan umum. Parahnya, selain mengambil penumpang, bus-bus ini juga kerap meminta pungutan atau iuran tiap bulannya.
"Terus kalau ada yang penumpang biasa naik (bus jemputan) boleh naik enggak? Boleh, dipungutin duit malah. Kedua, ada iuran bulanan lagi, Rp 75.000 sampai Rp 100.000," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).
Selain itu, mantan politisi Gerindra ini juga mengaku bus jemputan sering dimanfaatkan oleh para PNS untuk pulang kerja lebih cepat. Alasannya adalah karena bus jemputan sudah menunggu.
"Terus dosa apa lagi sekarang? Jam 3 salat kan, enggak apa-apa, emang wajib salat kok. Tapi abis salat udah siap-siap pulang, kita pulang jam berapa? Jam 4 kan. Kalau jam 4 itu kan absensinya baru mulai, baru siap-siap pulang. Ini enggak, udah langsung duduk di bus, jam 4 busnya jalan," tegasnya.
Penghapusan operasional bus jemputan bagi PNS DKI Jakarta ini diketahui dari Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah. Dalam surat itu, disebutkan operasional bus jemputan bagi PNS DKI diberhentikan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Gubernur tanggal 18 Januari lalu dan mulai diberlakukan pada 25 Januari 2016.
Saat ini, Pemprov DKI memiliki sekitar 18 unit bus jemputan yang beroperasional untuk PNS DKI yang bekerja di Balai Kota. Di tiap kantor Wali kota, disediakan 2-3 unit bus jemputan. Rute-rutenya mencapai Bekasi Barat, Depok, Bogor, dan Tangerang.
Bus berwarna oranye kekuningan itu bertuliskan Enjoy Jakarta. Selain itu ada pula bus yang berukuran lebih besar berwarna putih dilengkapi logo "Jaya Raya". Bus-bus itu diberi nomor di bagian depan dan jendela disisi kiri serta atas pintu. Selain itu, Di bagian badan bus itu bertuliskan "Bus Karyawan Pemerintah DKI Jakarta".
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca Selengkapnya