Ahok sebut tak boleh ikut lelang buku Megawati takut dianggap mahar
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi santai soal penolakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang enggan memasukkan namanya dalam bursa lelang untuk memperbanyak buku yang berjudul 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat'. Ahok menilai Mega tidak ingin menerima sumbangannya karena nanti banyak orang menilai dirinya memberikan uang mahar.
"Enggak kok orang kan suka menuduh macam-macam kalau calon itu ada mahar. Nanti dibilangnya itu uang mahar," usai peresmian RPTRA di Jalan Taman Tanah Abang 3, Jakarta, Kamis (24/3).
"Kan waktu itu Ibu Mega bilang kalo Ahok nyumbang di-Bully lagi nanti dibilang uang mahar, saya mah enggak mau ngasih mahar. Dari dulu Ibu Mega yang cari," tambahnya.
Ahok menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang PDIP, namun teman Megawati. "Saya bukan orang PDIP, saya teman Bu Mega dan Pak Taufik," bebernya.
Ketika disinggung Ahok datang ke peluncuran buku Megawati karena butuh partai, dirinya pun menepis hal itu. Ahok berdalih bahwa kedatangannya lantaran sudah berteman dengan Megawati.
"Enggak lah, itu lah tafsiran orang yang salah. Hubungan saya dengan Bu Mega dan Pak Taufik melampaui partai politik," tandasnya.
Diketahui, pada saat peluncuran buku Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' menolak untuk Ahok ikut dalam bursa lelang yang diikuti 27 orang.
Mega enggan mantan politisi Gerindra ini masuk dan ikut partisipasi. Tak ada alasan jelas mengapa Mega berkata demikian.
"Kalau saya sebut yang satu itu (Ahok), saya akan di-bully lagi. Sudah sumbangan nanti di belakang yah. Enggak, enggak, enggak, enggak nanti itu di belakang," ujarnya menjawab permintaan pembawa acara.
Alasan dirinya enggan menyebut meminta bahkan memanggil nama Ahok adalah karena bila membicarakan soal mantan politisi Gerindra ini, Mega mengaku sering menjadi bully-an di media sosial oleh 'sampingan' Ahok. Entah siapa yang dimaksud 'sampingan' yang diucapkan Mega.
"Soalnya ada sampingannya yang bilang selalu kan, ya ada yang bilang. Terus bully-nya saya tuh," jawabnya.
Setelah sumbangan telah mencapai target yang diminta Mega, yakni Rp 2 miliar, pembawa acara pun mulai menghentikan proses lelang. Pembawa acara menagih ucapan Mega bahwa Ahok berada diurutan terakhir. Mega pun kembali menolak dan mengatakan akan ada waktu di mana Ahok akan berpartisipasi.
"Tadi ada yang saya bilang enggak toh, yang satu (Ahok). Nanti terserah saja tunggu tanggal mainnya," tegas Presiden ke-5 ini.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya