Viral Aksi Pedagang Tolak Impor Beras di Pasar Johar Karawang, Bikin Salut
Merdeka.com - Baru-baru ini muncul di media sosial tentang seorang pedagang beras di Pasar Johar, Kabupaten Karawang Jawa Barat yang melakukan kegiatan protes seorang diri untuk menolak kebijakan impor satu juta ton per hari.
Dalam video yang viral di beberapa kanal YouTube seperti Saung Kondang dan Ini Yona itu terlihat pria tersebut tengah membawa satu wadah berisi beras, sembari membawa sepotong kardus yang bertuliskan “Tolak Impor Beras, Pasar Induk Johar Tolak”.
Dari hasil pantauan yang dilakukan merdeka.com pada Kamis, (18/3) pria yang memakai topi coklat, serta pakaian putih berlengan hitam tersebut mengatakan jika mengimpor akan merugikan para petani serta pedagang beras.
Ia pun berupaya mengajak masyarakat untuk membeli beras lokal. Sebab ketersediaan stok beras di Pasar Johar sangat banyak. Berikut informasi selengkapnya.
Diangap Merugikan Para Petani
©2021 Kanal youtube Saung Kondang/ Merdeka.com
Dalam orasi di video yang berdurasi 44 detik itu, bapak-bapak tersebut menyampaikan keluh kesahnya terhadap kebijakan impor satu juta ton beras yang dianggap merugikan para petani dan pedagang.
Menurutnya, jika pemerintah tetap nekat hal tersebut bisa mematikan para petani padi lokal. Ditambah menurut keterangan di video tersebut, saat ini masih dalam masa panen raya sehingga ketersediaan beras melimpah dan masih belum laku.
“Beras yang ada saja tidak laku pak, apalagi kalau diimpor. Modar petani. Tidak kira-kira, yang ada aja beli di Pasar Johar mau berapa ton sehari,” ujar bapak-bapak tersebut saat direkam oleh beberapa pedagang lainnya.
Mengajak Masyarakat Membeli di Pasar Johar
©2021 Kanal youtube Saung Kondang/ Merdeka.com
Bapak-bapak tersebut selain menyampaikan aspirasi, ia juga terlihat mengajak masyarakat untuk membeli beras yang tersedia banyak di Pasar Johar. Ia menyebut jika beras yang ada masih belum laku, sehingga berapa pun yang dibutuhkan disebutnya akan tersedia.
“Mau beli seribu ton? banyak di Pasar Johar. Ini mah yang ada saja tidak pada laku, diimpor lagi. Beli aja ke sini bapak-bapak, gausah ke Thailand, gausah ke Vietnam. Beli aja ke sini, banyak. Mau berapa duit,” katanya mengajak, sembari diikuti oleh beberapa orang yang diduga pedagang pasar tersebut.
Sebelumnya seperti diberitakan di Liputan6, terdapat wacana dari pemerintah terkait upaya untuk melakukan impor satu juta ton beras di tahun 2021 ini.
Upaya tersebut akan dialokasikan untuk membantu CBP sebanyak 500 ribu ton, termasuk kebutuhan Perum Bulog sebanyak 500 ribu ton dengan memperhatikan serapan produksi padi nasional.
Namun menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan jika pihaknya belum menentukan kepastian akan pelaksanaan impor tersebut. Pihaknya pun berjanji akan memaksimalkan serapan beras dari para petani lokal.
"Prinsipnya kami utamakan produksi dalam negeri untuk penyerapan CBP," kata Budi Waseso, Senin (15/3).
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap sosok pria yang melakukan bakar diri adalah Suryadi (28) dan memiliki riwayat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu terekam dalam video dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang pria membagikan curhatan pilunya setelah dihujat oleh warganet hanya karena membuat video saat berjualan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap harinya Sauki harus berjualan takjil dengan berjalan kaki. Ia melakukan ini untuk membantu perekonomian keluarganya.
Baca SelengkapnyaSaat diarahkan petugas masuk ke jalan kanan untuk memasuki jalur lingkar selatan, imbauan itu tak diindahkan.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaEkspresi bahagia begitu tergambarkan dari dirinya ketika melakukan pelepasan burung.
Baca SelengkapnyaDalam video itu terlihat seorang perempuan tampil tertutup dengan cadar.
Baca SelengkapnyaPria ini borong semua makanan satu warteg. Makanan dibagikan ke warga untuk makan sahur.
Baca Selengkapnya