Peristiwa 3 Juni 1947: Peresmian TNI oleh Presiden Soekarno
Merdeka.com - Sejak awal memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia telah menghadapi berbagai ujian. Mulai dari masuknya NICA, pemberontakan PKI Madiun 1948, pemberontakan daerah, pengepungan Istana Presiden, hingga gagalnya parlemen hasil pemilu 1955 menetapkan konstitusi nasional.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah sumber dari seluruh tatanan dan kehidupan politik bagi Indonesia sebagai negara baru. Kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia bukanlah sesuatu yang diraih tanpa perjuangan.
Perjuangan yang panjang dan penuh dengan lika-liku ini pada akhirnya menghasilkan proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta pada 17 Agustus 1945. Momen ini menjadi titik awal dimulainya kehidupan baru bagi bangsa ini.
Ternyata Presiden Soekarno tidak membentuk tentara bersamaan dengan diproklamirkannya kemerdekaan RI. Ketidakpastian negara meletakkan dasar tentara dan pertahanan nasional pada awal kemerdekaan menyebabkan kelahiran tentara Indonesia berbeda dengan negara lain.
Berikut ini informasi lengkap mengenai peristiwa 3 Juni 1947, peresmian TNI oleh Presiden Soekarno telah dirangkum merdeka.com melalui eprints.uny.ac.id.
Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Tentara Indonesia dibangun atas desakan tentara KNIL dan PETA karena kepentingan revolusi kemerdekaan. Ahli sejarah menyebutkan bahwa militer Indonesia sebagai tentara patriot revolusioner.
Tentara lahir karena revolusi kemerdekaan yang berintikan tentara peninggalan penjajah PETA dan KNIL dan milisi rakyat yang terbentuk secara tidak sengaja karena patriotisme membela negara.
Sehari sesudah pernyataan kemerdekaan, panitia persiapan kemerdekaan Indonesia mulai mengadakan sidang sebanyak tiga kali untuk membicarakan hal-hal yang sehubungan dengan telah berdirinya Republik Indonesia.
Di mana salah satu organ yang perlu dimiliki oleh pemerintah suatu negara adalah militer, yang merupakan satu kelompok orang-orang yang diorganisir dengan disiplin untuk melakukan pertempuran, yang dibedakan dari orang-orang sipil. Militer pada masa awal kemerdekaan belum jelas statusnya, masih di ambang awan.
Peresmian TNI oleh Presiden Soekarno
Secara ringkas, TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dalam perkembangan selanjutnya, usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno meresmikan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Presiden juga menetapkan komposisi tertinggi militer. Kepala angkatan bersenjata Jenderal Soedirman ditunjuk sebagai Kepala Pimpinan TNI dengan anggota adalah Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo, Laksamana Nazir, Commodore Suryadarma, Sutomo Mayor Jenderal, Mayor Jenderal Ir. Sakirman, dan Mayor Jenderal Jokosuyono.
Di mana dalam ketentuan tersebut juga dinyatakan bahwa semua unit Angkatan Bersenjata dan uni paramiliter berubah menjadi militer, harus memenuhi semua perintah dan tunduk pada instruksi yang dikeluarkan oleh tunas pemimpin militer TNI.
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaPembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.
Baca SelengkapnyaIa tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Baca Selengkapnya