Pemkot Tangerang Luncurkan Sistem Belanja Online di Pasar, Begini Cara Menggunakannya
Merdeka.com - Masa Pandemi Covid-19 membuat seluruh ruang gerak masyarakat terbatas. Resiko penularan menjadi sangat kuat, terlebih di lokasi-lokasi keramaian seperti halnya pasar tradisional.
Untuk meminimalisir hal tersebut Pemkot melalui PD Pasar Kota Tangerang baru-baru ini meluncurkan sistem belanja online melalui Pasar Online antar Langsung Tangerang (Portal Tangerang).
Sistem belanja online ini disebut bisa memudahkan para ibu rumah tangga dalam berbelanja kebutuhan di pasar tradisional. Pembeli hanya perlu mengunduh aplikasi bernama Tangerang Live.
"Hanya dengan aplikasi Tangerang LIVE yang sudah bisa didownload di playstore, masyarakat bisa belanja sayur mayur kebutuhan dapur, sambil santai cukup dari rumah aja. " ungkap Dirut PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyani, Senin (08/03/2021), sebagaimana dilansir dari tangerangkota.go.id.
Bisa Digunakan di Dua Pasar Tradisional Ini
©2021 tangerangkota.go.id/ Merdeka.com
Untuk saat ini menurut Titin, Portal Tangerang baru bisa digunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok di dua pasar tradisional yakni Pasar Anyar dan Pasar Poris.
“Untuk saat ini baru di dua pasar yakni Pasar Poris dan Pasar Anyar. Tentunya ini sebagai upaya menghindari kerumunan di pasar dan potensi penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Cara Menggunakannya
Untuk cara penggunaannya masyarakat hanya tinggal masuk ke aplikasi Tangerang Live yang sudah diunduh. Kemudian akan dilakukan pelayanan oleh masing-masing dua driver di kedua pasar tersebut.
Untuk proses pengiriman dan pembayaran barang belanjaan akan dilakukan dengan sistem pembayaran secara Cash On Delivery (COD) atau bayar ketika barang sampai.
"Masyarakat tinggal masuk ke Aplikasi Tangerang LIVE, pilih fitur Portal Tangerang. Tinggal pilih mau belanja di Pasar Anyar atau Pasar Poris. Selanjutnya, konsumen tinggal klik-klik aja belanjaan apa yang dibutuhkan. Mulai dari daging, sayur, buah, bumbu, sembako hingga jajanan tersedia," ungkap Titien.
Mekanisme Berbelanja
Sementara itu, Kepala Pasar Poris, Adi Sawardi mengungkapkan jika mekanisme orderan yang dilakukan oleh konsumen nantinya akan masuk dan direspon oleh tim Kepala Pasar. Kemudian tim tersebut akan membelanjakan sesuai list yang masuk.
Selanjutnya, orderan akan terkoneksi ke aplikasi driver untuk tahap pengiriman ke konsumen. Untuk biaya konsumen akan dikenakan biaya kirim sebesar Rp10 ribu untuk 1km pertama.
"Untuk biaya pengiriman Rp10 ribu untuk satu kilo pertama, selanjutnya kelipatan Rp5 ribu per kilometernya. Warga juga tidak perlu khawatir mendapatkan barang yang jelek, sebab para pedagang sudah masuk quality control tim PD Pasar," jelasnya.
Menguntungkan Konsumen
©2021 tangerangkota.go.id/ Merdeka.com
Salah seorang warga Poris Tangerang mengungkapkan jika Portal Tangerang cukup membantu efektivitas kebutuhan sembako di warung nasi jualannya. Ia mengaku bisa memangkas waktu belanja dengan membuka warung lebih pagi.
"Sekarang, ada aplikasi begini, saya biasanya belanja bisa dua jam lebih, sekarang mah cuma lima menit, tinggal tunggu aja, datang deh tuh belanjaan saya. Irit waktu dan irit tenaga banget buat saya," ungkapnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaPelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaTuris kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.
Baca Selengkapnya